Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Face Recognition dan Tantangan Usut Tuntas Tragedi 22 Mei

7 Juli 2019   08:27 Diperbarui: 7 Juli 2019   08:33 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Face Recognition/Tirto.id

Tragedi 22 Mei mulai terkuak setelah misteri tewasnya Harun Al-Rasyid diungkap oleh Polri. Harun ditembak oleh penembak yang identitasnya masih misterius tetapi kronologi penembakan sudah dapat diidentifikasi menggunakan Uji Balistik.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen (Pol) Dedy Prasetyo tentang hasil investigasi penembakan, Dedy mengatakan bahwa Harun ditembak dari jarak 11 meter.

"Jaraknya cukup dekat antara pelaku yang melakukan penembakan dengan tangan kiri, dengan korban yang ditemukan di TKP, itu jaraknya kurang lebih dari hasil analisa dan rekonstruksi, 11 meter," ujar Dedi dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jumat (5/7/2019).

Selain itu, ditambah dengan keterangan saksi, penembak diduga memegang senjata apinya menggunakan tangan kiri di bawah dada mengarah ke samping.

"Arah (peluru) lurus mendatar. Karena posisinya (Harun) di Trotoar, agak tinggi. Jadi, diduga pelaku ini agak tinggi karena pelaku (pegang senjata api) di sini (di bawah dada menembaknya)," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Suyudi Ario Seto.

Meski demikian, identitas pelaku penembakan belum diketahui sehingga polisi berencana menggunakan dua teknologi canggih untuk mengidentifikasi identitas pelaku yaitu Face Recognition dan Voice Analysis.

Face Recognition adalah Teknologi Deteksi Wajah yang sudah diterapkan di seluruh dunia. Biasanya digunakan di bandara, jalanan, supermarket dan gawai.

Deteksi wajah digunakan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi identitas seseorang yang tidak dikenal lalu menganalisis data dalam input untuk dicocokan dengan entri yang ada di database.

Pada saat sebuah gambar diambil, perangkat lunak dalam komputer akan menganalisis data dan mengidentifikasi dimana-mana wajah itu berada. Jika gambar berhasil diidentifikasi oleh sistem maka hasilnya akan dituangkan dalam bentuk face print. Face print akan digunakan untuk mengidentifikasi secara khusus wajah dalam gambar yang diambil.

Mei 2017 merupakan kali pertama kepolisian menguji alat AFR saat berlangsungnya final Liga Champions, Real Madrid vs Liverpool di Kota Cardiff. Petugas yang sudah dilatih kemudian memantau pergerakan di lokasi tempat kamera tersebut dipasang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun