Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapakah Orang yang Tidak Baik Itu?

28 November 2022   16:56 Diperbarui: 28 November 2022   17:02 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dilansir dari nurfeed.com, Habib Umar bi Hafidz, ulama Tarim Hadramaut,  pernah berkisah tentang siapa orang yang tidak baik dalam majelis pengajiannya.

Suatu saat ada murid yang bertanya kepada gurunya.

"Wahai guru, manakah yang lebih baik? Orang yang rajin ibadah tapi sombong, atau jarang ibadah tetapi baik hatinya?"

Lalu guru tersebut menjawab, "Boleh jadi suatu saat si Ahli Sombong bertaubat, kemudian ia menjadi pribadi yang baik lahir dan batinnya."

"Dan bisa jadi, si Baik Hati yang jarang beribadah tadi dengan kebaikan hatinya, Allah berikan hidayah! Lalu menjadikannya ahli ibadah yang juga memiliki kebaikan lahir dan batin,'' gurunya menambahkan.

Muridnya pun bertanya kembali,"Jika demikian, lalu siapakah manusia yang tidak baik itu, Guru?"

Gurunya menjawab,"Yang tidak baik itu adalah kita. Sebagai orang ketiga yang selalu menilai orang lain, namun lalai dalam menilai diri sendiri."

Begitulah, hal yang disampaikan Habib Umar Bin Hafidz, sangat masyhur, dan perlu kita renungkan.

Dari kisah tersebut, kita dapat menarik kesimpulan, bahwa semua orang itu baik dengan pertolongan Allah Swt, dan kita tidak perlu sibuk menilai orang. Perbanyaklah mawas diri, dan introspeksi, agar kita menjadi manusia yang lebih baik. 

Wallahu A'lam

(Tulisan ini pernah dipos di Jurdik, dengan beberapa revisi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun