Selama pandemi Covid-19, sebagaimana kita ketahui banyak perempuan Indonesia yang menjadi tulang punggung keluarga. Beragam alasan mengapa akhirnya perempuan akhirnya memutuskan terjun untuk berwirausaha.
Umumnya karena keterpaksaan oleh faktor keadaan. Semisal suami meninggal akibat Covid-19, suami kehilangan pekerjaan, isteri terkena PHK, penghasilan suami yang berkurang, dan lainnya.
Keterpaksaan ini menjadi gambaran bahwa sejatinya perempuan memiliki potensi untuk berdaya. Jika terus digali, bisa jadi keberdayaan perempuan kian melejit. Effort dari perempuan berdaya, tentu saja Indonesia maju.
Begitu persoalan yang mengemuka dalam webinar spesial Hari Ibu bertajuk 'Melejitkan Keberdayaan Perempuan Melalui Aktivitas Ekonomi', Jumat 23 Desember 2022 malam yang diinisiasi oleh Nina Nugroho bekerja sama dengan Evavora.
Diangatnya tema ini ingin menekankan bahwa perempuan mempunyai kesempatan besar untuk bisa berdaya dalam sektor ekonomi yang bisa disesuaikan dengan passion dan kondisinya. Peluangnya pun begitu besar.
Webinar ini menghadirkan narasumber Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Lenny N. Rosalin, Â Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto, Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kementerian Koperasi dan UKM Destry Anna Sari, dan Nina Nugroho, Founder Gerakan #akuberdaya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga berkesempatan memberikan sambutan. Ia mengatakan perempuan mandiri dan tangguh menjadi kunci untuk perempuan bisa berpartisipasi dalam setiap akses. Dimulai dalam keluarga hingga ke setiap sektor pembangunan.
Bintang Puspayoga menilai perempuan di Indonesia sudah semakin maju dalam berpikir, berkarya, dan memberikan kontribusi yang nyata untuk sekelilingnya, sehingga potensi mereka harus juga mendapat dukungan dari semua pihak.
"Kalau kita bicara masalah kontribusi perempuan, ini sebenarnya sudah luar biasa. Perempuan Indonesia adalah perempuan yang hebat dan luar biasa, tidak ada istilah yang tidak mungkin dan tidak bisa dikerjakan oleh perempuan, asalkan diberikan kesempatan," tuturnya.