KRI Nanggala 402 yang awalnya dinyatakan hilang, kemudian akhirnya dinyatakan tenggelam, sungguh saya sedih. Indonesia pun berduka, kehilangan orang-orang terbaiknya.
Innalillahi wainna ilaihi roji'un. Membaca berita mengenai kapal selamTidak terasa berlinang air mata saya. Membayangkan jiwa-jiwa yang berada di kapal selam itu tenggelam di laut dalam tanpa bisa menyelamatkan diri.
Membayangkan tenggelam di kolam berenang saja saya ngeri, ini yang kedalamannya mencapai 850 meter, sungguh takkuasa saya membayangkannya.
Saya saja sedih, bagaimana dengan istri, anak, orangtua, keluarga dan para kerabat mereka mendengar berita ini. Pasti jauh lebih sedih. Pasti hatinya hancur. Kehilangan orang sangat dicintai.
Bagaimana tidak, setelah melepas orang yang disayangi berangkat bertugas dan tiba-tiba mendapatkan berita mereka mendapatkan musibah.
Berita tentang Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang sebelumnya dinyatakan submiss (hilang) sekarang telah dinyatakan subsunk (tenggelam), diperkirakan tenggelam di kedalaman 850 m.
Kepastian tenggelamnya kapal selam ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, di Bali, Sabtu (24/4/2021) sore. Dalam keterangan persnya itu, ia menyampaikan cadangan oksigen di kapal selam KRI Nanggala 402 hanya bisa bertahan selama 72 jam dalam kondisi black out.
Artinya, Sabtu (24/4/2021) dini hari, Â cadangan oksigen sudah habis. Tim pencarian telah menemukan serpihan KRI Nanggala, namun belum mengetahui posisi badan dan awak kapal.
Sebagaimana diberitakan KompasTV sebelumnya, setelah dilakukan pencarian selama tiga hari, kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam di perairan utara Bali.
"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam. Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," ujar Panglima TNI Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers pada Sabtu (24/4/2021), sebagaimana dikutip kompas.com, Mimggu (25/4/2021)
Membayangkan para awak di lambung kapal baja dalam lautan dengan oksigen yang menipis atau habis atau malahan air sudah masuk ke dalam kabin, oh sungguh saya tidak kuat. Air mata ini terus saja menggenang.