Â
Setahun sudah kita menjalani masa pandemi Covid-19. Terhitung sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus perdana pada 2 Maret 2020. Mulai dari orang-orang yang ketakutan hingga akhirnya menjadi "biasa-biasa" saja.Banyak hal baru yang kita lewati. Kesusahan, kekecewaan, kesedihan, dan tentunya belajar beradaptasi dengan kebiasaan baru. Vaksinansi Covid-19 pun sudah mulai dilaksanakan secara bertahap.
Lalu apa dan bagaimana selanjutnya? Bagaimana cara kita menyikapinya?
"Memperingati" 1 tahun pandemi Covid-19, RS Premier Bintaro dan IKAMARS (Ikatan Alumni Magister Administrasi Rumah Sakit) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menyelenggarakan giant webinar yang membahas "One Year Live With Covid-19: What's Next?", Minggu (14/3/2021)
Hadir sebagai pembicara yaitu Direktur Utama RSCM dr. Lies Dina Liastuti Sp.Jp (K) MARS, Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC DR. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp.BTKV (K) MPH, Ketua IDI Banten Dr. Budi Suhendar, DFM, Sp.FM (K).
Selain itu, Ketua Komite Medik RS Premier Bintaro dan Ketua Keselamatan Pasien RI Dr. Bambang Tutuko, Sp.An KIC, serta Commerci Director ISS Indonesia Muhammad Sofyan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkesempatan memberikan catatan. Katanya, seperti pandemi-pandemi sebelumnya, akan mengubah perilaku masyarakat, terutama terkait kesehatan agar tidak tertular penyakit.
Sebut saja pandemi The Black Death yang berawal dari Rusia pada abad ke-14. Wabah pes yang membunuh 100 juta orang di dunia dan hampir memusnahkan populasi Eropa. Hingga akhirnya wabah itu menjadi endemik dan hilang secara perlahan-lahan dalam waktu bertahun-tahun.
Adanya pandemi ini memunculkan perubahan perilaku masyarakat, terutama terkait dengan kebersihan yaitu sering mencuci tangan pakai sabun, menyikat gigi pakai pasta, membuang sampah pada tempatnya sebagai respon dari pandemi tersebut, dan lainnya.
Begitu pula hanya pandemi Covid-19 yang juga diyakini akan melahirkan perubahan perilaku masyarakat. Rajin mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, tidak berkerumun.Â