Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Selamat Hari Tulisan Tangan Internasional

23 Januari 2021   14:18 Diperbarui: 23 Januari 2021   17:35 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by eleni koureas on Unsplash

Itu sebabnya, saya dulu sering juga disuruh mencatat di papan tulis agar bisa diikuti oleh teman-teman sekelas.

Kalau SMP dan SMA sudah beralih menggunakan pulpen, dan biasanya saya memilih pulpen yang ujungnya runcing. Karena itu juga memengaruhi kerapian tulisan saya.

Mengapa sekarang otak saya jadi lebay ya. Beda halnya ketika mengetik di handphone, yang biasa mengalir begitu saja. Padahal waktu jaman belum menggunakan internet, komputer juga belum banyak digunakan, masih menggunakan mesin tik, lancar-lancar saja.

Aneh, kan? Harusnya mah tidak begitu dong ya? Sebenarnya dengan menulis tangan itu juga dapat mengasah kecerdasan motorik kita. Biar kita tidak malas karena apa-apa mengandalkan teknologi.

Jadi, teknologi yang salah nih? Mungkin karena itu, Hari Tulisan Tangan Internasional diperingati? Apakah berarti kita harus meninggalkan menulis menggunakan keyboard, dan beralih memakai tangan? Apa sih pengaruh tulisan tangan dalam kehidupan sehari-hari kita?

Ternyata, mencatat dengan tulisan tangan justru memberi banyak manfaat. Salah satunya, menulis dengan tangan melatih fokus kita pada apa yang sedang ditulis.

Kita akan memahami materi sambil mencatatnya. Tulis tangan tak hanya melibatkan tangan untuk mencatat. Otak juga ikut aktif mengolah informasi sambil berkoordinasi dengan organ tubuh lainnya.

Andri hanya mengingatkan, kemampuan digital memang memungkinkan kita menghasilkan teks, khususnya dalam sisi profesional di dunia pekerjaan, yang dengan kecepatannya semakin menggantikan tulisan tangan.

Namun, pengunaan pena dan keyboard dapat mengaktifkan pola kognitif yang sangat berbeda. Kedua kegiatan ini ternyata mengaktifkan dua bagian otak yang berbeda juga. Setidaknya, begitu menurut para ahli.

Relasi saya ini lantas mengutip pandangan Stephanie Ingrid Mller, Pendidik Seni dan Media dari Institut Mediastep di Nuremberg. Bahwa menulis dan menggambar dengan tangan adalah kompetensi dasar untuk banyak hal.

Seperti dapat membantu perkembangan seseorang dalam berpikir, dan tentunya keterampilan motorik halus yang dibutuhkan melalui gengaman tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun