Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pengalaman Terbang Saya: Menangis, Tegang, Terpesona

17 Januari 2021   14:39 Diperbarui: 18 Januari 2021   02:23 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi kan saya tidak mau mati lebih cepat. Saya masih mau melihat anak-anak tumbuh hingga dewasa. Iya, kalau suami menikah lagi, ia mendapatkan isteri yang lebih baik dari saya? Kalau isterinya galak dan anak-anak tidak diperlakukan semestinya?

Tidak, tidak. Saya tidak mau itu terjadi. Saya pun berdoa, semoga selama perjalanan selalu dalam perlindungan Allah SWT. Dan, Alhamdulillah... sesampainya di Bandara Soekarno Hatta pesawat Garuda Indonesia yang saya tumpangi mendarat mulus. Legaaaa.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Meski pernah mengalami kejadian yang membuat sport jantung, saya tetap naik pesawat di kemudian hari. Kan tidak selalu mengalami "hal-hal buruk".

Hal-hal indah pun sering saya alami saat naik pesawat. Yang selalu saja membuat saya terpesona. Menyaksikan matahari terbit, matahari tenggelam, lautan yang hijau, hamparan awan yang berarak, langit senja yang membentang, dan banyak lagi. 

Kadang suka berkhayal juga bisa membuka pintu pesawat dan menari-nari di atas awan hahaha...

Bagi saya, tidak ada pilihan lain selain naik pesawat jika bepergian jauh melintasi pulau. Terlebih negara kita adalah negara kepulauan. Kecepatan dan ketepatan waktu hingga harga tiket yang terjangkau menjadi keunggulan moda transportasi ini.

Dibandingkan naik kapal laut atau naik bus atau naik kereta yang berhari-hari. Mau kapan kita sampai di tujuan? Yang ada lelah yang mendera.

Berdasarkan laporan CNBC Indonesia yang saya baca tertanggal 11 Januari 2021, kendati sudah ada dua kecelakaan pesawat dalam dua tahun terakhir, moda transportasi jalur udara masih terbilang yang paling aman jika dilihat dari intensitas terjadinya kecelakaan.

Sejak 1992-2018 disebutkan ada 7 kecelakaan pesawat yang menewaskan 924 orang. Kebanyakan merupakan penumpang pesawat dan kru awak kabin kecuali pada insiden Mandala Airlines yang gagal lepas landas dari Bandara Polonia Medan sehingga menewaskan 41 orang warga pada 2005.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Sejak 1992-2018 ada 7 kecelakaan pesawat yang menewaskan 924 orang. Kebanyakan merupakan penumpang pesawat dan kru awak kabin kecuali pada insiden Mandala Airlines yang gagal lepas landas dari Bandara Polonia Medan sehingga menewaskan 41 orang warga tahun 2005 silam.

Untuk berjaga-jaga jika terjadi hal yang tidak diinginkan, biasanya saya selalu menyimak penjelasan keselamatan yang diperagakan awak kabin sebelum take off.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun