Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mbak Penjual Donat dan Filosofi Hidupnya

14 November 2020   17:23 Diperbarui: 14 November 2020   17:25 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena tidak ingin menjadi beban orangtuanya, ia pun memutuskan berjualan donat. Itu juga terpikirkan setelah ia makan donat yang dijual oleh seorang ibu. Donat yang dimakannya ini terasa enak.

Ia lalu bertanya kepada ibu tersebut bagaimana membuat donut seenak itu. Setelah ia mencoba membuat yang kemudian diujicobakan ke teman, saudara, dan tetangga, ternyata mendapatkan sambutan hangat. 

Sejak itu, ia pun berkeliling kompleks menjajakan dagangannya. Mencoba untuk meraih peruntungan. Baginya, keberanian untuk mencoba dan memiliki motivasi yang kuat, itulah kunci untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis.

"Donat, donat..., donattt."

Baginya, donat bukan sekedar camilan. Ada filosofi hidup yang bisa dilakoninya. Lantas apa hubungannya donut dengan kehidupan?

"Ada," katanya. Terutama saat menjalani proses pembuatan donat. Bagaimana menyatukan rasa dan kelezatan yang bisa dinikmati oleh banyak orang. Ada penyatuan antara hati dan pikiran. Ada peleburan dari dalam dirinya. 

Ada rasa bahagia, bila dapat menyelesaikan pembuatan donut sesuai yang diharapkan. Kalaupun terjadi kegagalan, tidak akan membuatnya mudah putus asa, karena dalam prosesnya tadi melibatkan hati, melibatkan Allah, Sang Pemilik Hidup.

Dari donut juga mengajarkan hidup untuk selalu bersyukur. Menjadi pribadi yang rendah hati, tanpa harus iri dengan kehidupan orang lain yang mungkin kita pandang lebih baik dari kita.

Bagi sebagian orang pandemi Covid-19 bisa menjadi peluang untuk berbisnis. Bagi sebagian orang hidup tanpa ujian tak akan bernilai. Justeru dari ujian itulah memunculkan motivasi.

Bahwa hidup itu seperti perputaran roda, kadang di atas, kadang di bawah. Seperti itulah donat. Bentuknya yang juga seperti roda menggambarkan kehidupan yang kita jalani terus berputar. 

Dari donut juga mengajarkan, bahwa perjalanan kehidupan ini ada alurnya, seperti donut yang memiliki bolong di tengah, yang menunjukkan alur kehidupan. Karenanya, kita harus berhati-hati dalam melangkah. Jangan sampai terperosok dalam lubang, terlebih dalam lubang yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun