"Oh begitu. Saya baru tahu ini soalnya. Baru kali ini saya naik," kata saya.Â
"Jangan ragu naik bu kalau ada Mikrolet-16 lewat jalur sini berarti itu ke Stasiun Duren Kalibata," timpal penumpang yang duduk di depan.
Ketika saya tanya apakah melewati rute ini inisiatif abang supir atau memang diarahkan oleh petugas? Katanya, memang ini diminta oleh Dinas Perhubungan untuk diperbantukan mengangkut penumpang.
"Soalnya kalo mau naik bus TransJakarta atau naik angkot Jak Lingko atau mikrotrans kan nggak semuanya punya kartu bu," katanya.
"Terus itu Metromini 75 dan Kopaja 57 bagaimana kok nggak lewat-lewat ya?" tanya saya.Â
"Wah, udah habis bu, udah nggak ada. Udah dikandangkan. Makanya mikrolet diperbantukan untuk mengangkut penumpang. Tapi nggak semua mikrolet bu, cuma 8 unit aja," terangnya.
Oh pantas...dari tadi saya tunggu Metromini dan Kopaja tidak lewat-lewat. Wah, padahal banyak kenangan dengan kendaraan umum ini. Tadinya ingin bernostalgia, tapi ternyata terbuyarkan.
"Kalo ini nariknya dari Blok M berarti melewati BPH Migas dong?" tanya saya yang dijawab "lewat". Wah, kalau tahu begitu saya tidak perlu berjalan kaki ini.
"Berarti kalau saya mau ke Blok M dari Stasiun Kalibata naik ini juga?" tanya saya ingin memastikan.
"Iya bu. Angkotnya ngetem di bawah kolong flyover dekat apartemen," jelasnya. Saya pun manggut-manggut.Â
"Berapa lama metromini diperbantukan?" tanya saya yang dijawab "tidak tahu".Â