Mempelajari tata bahasa (bunpou) Jepang biasanya dilakukan dengan bantuan pola kalimat-pola kalimat. Pola kalimat selain mempermudah dalam membangun kalimat yang benar, juga mempermudah pembelajar dalam menterjemahkan kalimat. Latihan kalimat dimulai dari pola kalimat sederhana yang kemudian dikembangkan secara bertahap. Berikut ini adalah pola kalimat dasar, atau pola kalimat yang paling sederhana.Â
Pola kalimat dasar positifÂ
S Â Â Â Â Â KB/KS Â Â
(desu) tidak memiliki arti apapun. Fungsinya hanya menunjukkan bahwa kalimat yang dibangun merupakan kalimat bentuk sopan (formil/resmi), dan (wa) adalah partikel yang berfungsi menunjukkan subjek (S).Â
Contoh kalimat
Kare wa sensei desu.
Dia (laki-laki) adalah guru.
Â
Tanakasan wa genki desu.
Tanaka sehat.