Mohon tunggu...
NENA PUTRIYANTI
NENA PUTRIYANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Jambi, jurusan administrasi pendidikan

Intan nagari 💎

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pesan yang Tersirat dari Perbedaan Etnis yang Ada di Indonesia

13 April 2021   15:03 Diperbarui: 13 April 2021   15:05 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAMA: NENA PUTRI YANTI

NIM: A1D518002

Kelas: R001

MK: ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN

Berbicara masalah etnik, saya berasal dari etnik asli Padang. Ibu dan ayahyah saya berdarah Padang otomatis saya juga juga memiliki etnik yang sama dengan orang tua saya yaitu darah Minang kabau (Padang). Dahulu masyarakat Minangkabau didominasi oleh agama Buddha, namun pada akhirnya masyarakat Minangkabau didominasi oleh agama Islam. Sementara itu, istilah Minang yang digunakan di desa ini berawal dari masalah yang beredar bahwa kerajaan Pagaruyung akan diserang oleh kerajaan Majapahit di provinsi Jawa. Di atas kerajaan, pertempuran bison terjadi. Pertandingan adu kerbau ini akhirnya dimenangkan oleh Kerbau Minang. Kemenangan tersebut memunculkan kata-kata Minang dan Kabau. Oleh karena itu, kedua kata tersebut kembali digunakan sebagai nama desa Minangkabau. Untuk mengingatkan kemenangan pertarungan kerbau antara kerajaan Paguruyung dan kerajaan Majapahit, masyarakat Minangkabau membangun rumah rangkiang atau loteng yang atapnya mengikuti bentuk tanduk kerbau.saya sebagai gadis berdarah minang (Padang) merasa bersyukur karena di Minang kami memiliki aturan yang membuat kami terarah ke arah yang lebih baik, seperti aturan beretika (moral) baik didalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan luar daerah. Terlahir sebagai gadis Minang membuat saya merasa nyaman dengan aturan-aturan , adat istiadat nya dan budaya nya. Aspek sosial masyarakat etnis Minangkabau terjalin sangat erat. benda Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat Minang yang berimigrasi ke Nangang Asal mereka ada di luar negeri. Luar negeri adalah sebuah istilah Suku Minangkabau tinggal di luar Sumatera Barat, Indonesia. Bahkan menurut sebuah survei, etos perpindahan orang ke Minangkabau sangat tinggi Diperkirakan menjadi yang tertinggi di seluruh Indonesia. Bermigrasi untuk balapan Minagkabau merupakan proses yang sudah berlangsung lama. Dalam sejarah, migrasi etnis Minangkabau pertama kali terjadi di Di abad ke-7, di sinilah banyak pedagang emas bermula Perdagangan pedalaman Minangkabau di Muaro Jambi. 

Sebagai kaum padusi asli Minang kabau saya menggunakan bahasa keseharian saya bahasa Minang kabau, karena kedua orang tua saya asli Minang saya hanya memakai satu bahasa dirumah saya yaitu bahasa Minang kabau asli. Dari pendidikan formal penutur Minangkabau dapat dikatakan tidak ada perbedaan. Hal ini dikarenakan bahasa Minangkabau tidak digunakan sebagai sarana pendidikan. Berbeda dengan situasi di Indonesia, memungkinkan banyak bahasa karena tingkat pendidikan formal penuturnya. Namun corak tutur orang terpelajar memang sangat tinggi, terlihat bahwa corak tutur orang terpelajar itu berbeda-beda. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik juga bahasa nya dalam sehari-hari baik dalam keluarga, masyarakat. Biasanya pada umum nya masyarakat Minang kabau yang memiliki pendidikan yang baik seri g di jadikan panutan dalam berbahasa, karena identik nya mereka memiliki bahwa yang lebih baik atau sopan.

Sejauh ini saya bergaul dengan orang yang memiliki etnis berbeda dengan saya , seperti Jambi, Jawa, Palembang, Batak sebagian mereka menganggap orang Minang itu pelit, suka merantau. Pelit disini mungkin persepsi orang selain minang itu seperti , bahwa orang minnag itu suka mennabung atau tidak boros. Jika pelit dalam mengeluarkan uang jika kumpul-kumpul dengan teman saya rasa itu tidak ada, orang Minang itu orang nya royal dalam berteman jika mereka sudah merasa akrab mereka tidak ada perhitungan dalam pertemanan, orang minnag itu suka berbagi dan memiliki rasa simpati yang kuat. Ada juga yang pelit dan perhitungan tetapi itu hanya 2 persen dari 100% orang Minang. Jadi menurut saya persepsi teman-teman selain minnag itu sangat salah.

Menurut saya pendidikan Multikultural sangat penting diterapkan di sekolah atau lembaga pendidikan lain nya karena dengan ada nya pendidikan multikultural akan melatih diri seseorang untuk bisa menanamkan sikap Kasih sayang, hormat, penghargaan, simpati bagi penganut agama dan budaya yang berbeda. Dengan ada nya pendidikan multikultural maka perbedaan-perbedaan yang ada disekolah tidak menjadi sebuah problem ketika didalam kelas atau Sekolah itu mempunyai suku, bahasa , adat istiadat, dan agama yang berbeda. Karena itu penting nya pendidikan multikultural , bahwa mereka bisa menjadi perbedaan itu sebagai pemersatu mereka supaya saling kuat, berbeda-beda tetapi tetap satu. 

Selama saya berteman denga orang yang berbeda etnis dan agama dan budaya dengan saya, saya merasa tidak pernah merasakan dibedakan oleh teman-teman saya. Justru perbedaan itu yang membuat saya dan teman saya saling bertukar pengetahuan masing-masing dari kami. Dan dari perbedaan itu kami merasa lebih dekat dan saling mengerti satu sama lain. 

Berdasarkan pengalaman saya dengan perbedaan, hidup menjadi lebih berwarna, hidup menjadi lebih nikmat, hidup penuh dengan cerita, karena jika semua orang sama, kita bisa membayangkan betapa monotonnya kehidupan kita di dunia ini. Perbedaan juga dapat menciptakan keseimbangan, memupuk ilmu pengetahuan, dan menciptakan banyak terobosan baru yang membuat hidup maju terus menerus. Berawal dari perbedaan pendapat, bisa timbul diskusi, dari perbedaan budaya Indonesia dapat dihasilkan ide-ide cemerlang yang membuatnya kaya akan budaya. Jadi, mengapa kita khawatir dengan perbedaannya. Tidak ada yang perlu dikawatirkan dari perbedaan yang ada. Karena perbedaan kita bisa saling bertukar pikiran. So, mari mencintai perbedaan yang ada untuk melangkah lebih baik kedepannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun