Mohon tunggu...
Neli Nimawati
Neli Nimawati Mohon Tunggu... Jurnalis - mahasiswa

terbentur terbentur dan terbentuk

Selanjutnya

Tutup

Humor

Mimpi Kawin

23 Februari 2020   20:34 Diperbarui: 23 Februari 2020   20:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu kesempatan, dalam suasana yang santai. Panggil saja Paijo, santri senior yang terkenal banyak akalnya itu, meberanikan diri mengungkapkan suatu kepada gurunya, kyai Fabil.

"Maaf kyai, tadi malam saya bermimpi, kiranya kyai sudi mendengar dan menafsirkannya."

"Mimpi apa toh kamu Jo.. ceritakan saja jangan sungkan!" pinta kyai Fabil.

"Mohon maaf sebelumnya kalau saya lancang." Paijo mengawali ceritanya. Begini kyai... saya bermimpi mempersunting putri kyai. Saya duduk berdua di pelaminan dengan putri panjenengan (anda). Kami sama-sama mengenakan baju warna hijau, Nampak serasi sekali. Kami Bahagia sekali saat itu."

Kyai Fabil mengeryitkan dahinya. Tak menyangka santrinya itu berani menyebut-nyebut putrinya di hadapannya.

"Lantas bagaimana menurut pendapat kyai? Tanya Paijo buru-buru"

Kyai Fabil bukanlah orang yang polos, ia maksud tersembunyi dibalik cerita santrinya itu, serta kenal betul watak masing-masing santrinya, ia tahu bahwa si Paijo itu hanya mengarang-ngarang cerita, tujuannya tidak lain ingin mempersunting putrinya yang terkenal elok parasnya.

"Baiklah Jo, saya tidak bisa menjawab sekarang. Besok insya allah saya jawab."

Perasaan Paijo menjadi lega. Diam-diam ia berharap mudah-mudahan kyai Fabil mengerti akan sindiran halusnya. Keesokan harinya, kyai Fabil memanggil Paijo ke kediamannya. Ia menyerahkan bungkusan kecil kepada Paijo sambil berpesan, "ini jawaban pertanyaanmu kemarin. Kamu buka di kamarmu saja, jangan sampai ada orang yang tahu."

"baik kyai, terimakasih."

Si Paijo segera ngeloyor menuju kamarnya, tak sabar ingin segera mengetahui jawaban kyai Fabil atas lamaran halusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun