Mohon tunggu...
neli misnawati
neli misnawati Mohon Tunggu... Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang

Seorang mahasiswa Kesehatan Masyarakat yang sedang menempuh studi di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang dengan peminatan epidemiologi. Aktif menulis dan membagikan gagasan seputar kesehatan, pendidikan, dan isu sosial dengan sudut pandang akademik yang kritis namun tetap komunikatif. Berpengalaman dalam kegiatan magang di Kementerian Kesehatan RI, serta terjun langsung dalam program pengabdian masyarakat di pedesaan. Menjadikan data, pengalaman lapangan, dan refleksi pribadi sebagai inspirasi utama dalam menulis. Menyukai kegiatan membaca, menulis, serta berdiskusi lintas bidang untuk memperluas perspektif. Percaya bahwa tulisan bukan sekadar kata, melainkan jembatan untuk membangun kesadaran, memperkuat literasi kesehatan, dan menghadirkan perubahan positif di masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cegah Stunting, Jangan Buru-Buru Wedding: Leaflet SEHATI untuk Generasi Kalanglundo

9 September 2025   09:25 Diperbarui: 9 September 2025   09:23 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Peserta Program SEHATI di Desa Kalanglundo 

Kalanglundo -- Ancaman stunting masih membayangi Kabupaten Grobogan. Data SSGI 2023 menunjukkan prevalensi stunting balita di Jawa Tengah mencapai 20,7 persen, sementara Grobogan sedikit lebih tinggi, 20,8 persen. Situasi lebih genting terlihat di Desa Kalanglundo, Kecamatan Ngaringan, yang mencatat angka 26,8 persen atau 19 dari 535 balita (Puskesmas Ngaringan, 2025).

Berangkat dari kondisi inilah yang mendorong lahirnya program SEHATI (Sekolah Sehat Anti Pernikahan Dini dan Stunting) di SMP Negeri 2 Ngaringan. Program ini memilih cara sederhana namun efektif: edukasi lewat leaflet interaktif berjudul "Tunda Pernikahan, Raih Impian".

Sebagai wujud komitmen, leaflet "Tunda Pernikahan, Raih Impian" diserahkan secara simbolis kepada pihak sekolah. Penyerahan kepada guru ini menjadi penanda bahwa media edukasi tersebut bukan sekadar materi kampanye, melainkan instrumen pembelajaran yang diharapkan terus hidup dalam kegiatan sekolah dan sosialisasi berkelanjutan.

Mahasiswa KKN UNNES Giat 12 Serahkan Leaflet
Mahasiswa KKN UNNES Giat 12 Serahkan Leaflet "Tunda Pernikahan, Raih Impian" ke Pihak Sekolah

Leaflet tiga lipatan yang  dibagikan memuat aturan batas usia perkawinan sesuai UU No. 16 Tahun 2019, risiko medis pernikahan dini, hingga kaitannya dengan stunting. Pesan disajikan dengan visual cerah dan bahasa mudah, diperkuat slogan seperti "Muda Berkreasi, Bukan Dinikahi" dan "Nikah dini bukan solusi, hanya curi mimpi dan prestasi."

"Seru banget kegiatannya. Biasanya kan kita cuma belajar di kelas, nah ini ada leaflet jadi lebih gampang paham. Gambarnya rame, bahasanya juga nggak bikin bingung," kata Ayu (15), siswi kelas IX SMP Negeri 2 Ngaringan.

Menurut Ayu, slogan "Muda Berkreasi, Bukan Dinikahi" yang tertulis di leaflet paling mengena. "Kayak diingetin gitu, kalau masih banyak cita-cita yang harus dicapai. Jadi jangan buru-buru nikah," ujarnya sambil tersenyum.

Siswa SMP Negeri 2 Ngaringan mengikuti edukasi Program SEHATI tentang bahaya pernikahan dini dan stunting di Desa Kalanglundo. 
Siswa SMP Negeri 2 Ngaringan mengikuti edukasi Program SEHATI tentang bahaya pernikahan dini dan stunting di Desa Kalanglundo. 

Leaflet dipilih karena dinilai mampu melampaui ruang kelas. Siswa bisa membawanya pulang, membaca ulang, dan mendiskusikan dengan keluarga. Dengan cara ini, pesan program SEHATI diharapkan tidak berhenti di sekolah, tetapi berlanjut di rumah dan masyarakat.

Melalui selembar kertas sederhana, Desa Kalanglundo mencoba melawan dua masalah besar sekaligus: pernikahan dini dan stunting. Harapannya, langkah kecil ini menjadi awal lahirnya generasi lebih sehat dan masa depan yang lebih terjaga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun