"Saya bersumpah demi Allah selama hidup saya, akan saya lawan upaya-upaya yang akan melakukan itu semua" - - KH Maruf Amin
Debat cawapres tanggal 17 Maret yang lalu menampilkan KH Maruf Amin dan Sandiaga Uno. Mereka berdua saling menunjukkan program andalan demi masa depan Indonesia mendatang. Saat memaparkan visi misi di debat tersebut, KH Maruf Amin menunjukkan tiga kartu.Â
Bukan kartu remi apalagi kartu kredit, melainkan kartu yang akan menjadi media dalam mensejahterakan bangsa Indonesia nantinya. Kartu yang menjadi perantara dari visi Paslon 01 dalam rangka mengembangkan Sumber Daya Manusia Indonesia. Kartu apa sajakah itu?
1. Kartu Prapekerja
Kartu ini adalah kartu yang diperuntukkan bagi mereka yang sedang membutuhkan pekerjaan. Nantinya mereka yang belum bekerja ini akan mendapatkan insentif dari pemerintah. Tapi jangan disalahartikan kartu ini akan membuat tuna karya bermalas-malasan dan tidak ingin mencari pekerjaan.Â
Kepala Sataf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, tidak semua pengangguran yang bisa mengikuti program ini. Penerima program ini hanyalah pengangguran yang telah mengikuti pelatihan keterampilan dari pemerintah, tapi belum mendapatkan pekerjaan.
2. Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah
Kartu ini merupakan jawaban dari meningkatkan kecerdasan bangsa. Program ini berpijak dari ketidakmampuan keluarga pra sejahtera menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Keluarga berpenghasilan rendah penerima PKH (Program Keluarga Harapan) yang anak-anaknya telah menyelesaikan pendidikan SMA atau SMK dapat mengikuti program tersebut.
3. Kartu Sembako Murah
Program yang menjadi perhatian Jokowi-Maruf agar rakyat mampu membeli sembako dengan murah. Kartu Sembako Murah dibuat untuk memperkuat PKH. Lewat kartu ini, masyarakat kurang mampu nantinya bisa membeli sembako dengan harga khusus.
Ketiga program Jokowi-Maruf yang dipaparkan oleh Maruf Amin dalam debat cawapres tersebut adalah wujud perhatian dari Paslon 01 dalam rangka mengembangkan SDM di Indonesia. Sesuai dengan fokus mereka apabila menjadi pemenang di Pilpres 2019.