Mohon tunggu...
Negara Baru
Negara Baru Mohon Tunggu... Freelancer - Tentang Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi Sudut Pandang Baru Negara Kita

Selanjutnya

Tutup

Money

Minyak Minus 37 Dolar, Saudi Menuju Republik, Indonesia?

22 April 2020   12:07 Diperbarui: 23 April 2020   10:51 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minyak Arab. prokal.co


Harga minyak dunia jatuh. Jatuhnya pun tak kira-kira. Bahkan harga minyak yang diperdagangkan di West Texas Intermediete (WTI) telah menjadi negatif 37,63 dollar AS per barel. Hal yang baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah. Harga minyak yang negatif menandakan seandainya produsen ingin menjual minyak, maka ia harus membayar 37,63 dollar AS per barel ke pembeli. Sebab, tidak ada yang mau membeli dan tidak ada tempat untuk menyimpannya.

Permintaan akan minyak tidak ada karena memang kondisi perekonomian saat ini sangat parah, imbas dari pandemi Covid-19. Tempat pengilangan minyak tidak akan mau memproses minyak mentah menjadi bensin, solar, ataupun bentuk lainnya karena tidak ada permintaan. 

Alhasil perusahaan-perusahaan produsen minyak saat ini menyimpan minyak mentah di kapal tanker atau tempat-tempat lainnya. Kombinasi dari biaya penyimpanan, biaya produksi, dan nihilnya permintaan ini lah yang menyebabkan harga minyak dunia mejadi minus.

Sumber: NY Times [U.S. Oil Prices Plunge Into Negative Territory: Live Markets Updates]

Anjloknya harga minyak ini tak seketika. Ia telah jatuh sejak awal Maret 2020 lalu bersamaan dengan merebaknya virus corona. OPEC+ bahkan telah mengantisipasinya dengan membuat kesepakatan bersama untuk memangkas produksi minyak menjadi hanya 9,7 juta barel per hari untuk bulan Mei dan Juni 2020. Akan tetapi kesepakatan tersebut tak mampu mendongkrak harga minyak karena pandemi corona telah menyebabkan banyak negara memberlakukan karantina alias lockdown.

Pada 21 April 2020, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan pemerintah masih mencermati dan mengevaluasi perkembangan harga minyak.

Turunnya harga minyak global hingga mencapai negatif membuat publik bertanya-tanya. Apa lagi yang harus dievaluasi? Bagi rakyat tentu hal ini kabar yang baik. Sebab, masyarakat akan menilai jatuhnya harga minyak menjadi pertanda turunnya harga BBM. Lantas mengapa harga BBM di Indonesia belum juga turun?

Sumber:  Detik [Harga Minyak Mentah Anjlok Gila-gilaan, BBM Kapan Turun?]

Guna memahaminya, mari kita simak penjelasan berikut.

Telah dijelaskan sedikit di awal bahwa negatifnya harga minyak disebabkan tidak ada yang mau membeli karena perekonomian tengah anjlok akibat pandemi. Di sistem jual beli minyak biasanya ada istilah future, contract dan contango.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun