Mohon tunggu...
Negara Baru
Negara Baru Mohon Tunggu... Freelancer - Tentang Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi Sudut Pandang Baru Negara Kita

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dogma Agama Para Kyai Sumber Keributan Corona

5 Maret 2020   18:37 Diperbarui: 6 Maret 2020   11:08 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wudhu dikatakan dapat tangkal virus corona. harianterbit.com


Keberadaan virus corona pertama kali dilaporkan ke WHO akhir Desember 2019. Pada 20 Januari 2020, ternyata kasus virus ini mencapai 278 kasus. Kini, Kamis 5 Maret 2020 berdasarkan data dari John Hopkins CSSE jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 mencapai 95.425 jiwa di seluruh dunia.

Pemberitaan dan penyebaran virus corona yang massif tentu menjadi perhatian rakyat Indonesia. Masyarakat telah was-was ketika belum jua ditemukan satu pun kasus corona di Indonesia, padahal negara lain di Asia Tenggara maupun belahan dunia lain telah mengalaminya. Sehingga saat Presiden Jokowi mengumumkan dua orang positif terinfeksi virus corona di Indonesia.

Masyarakat bagai tersentak dan pemerintah belum sempat memberikan keterangan yang jelas sehingga ada anggapan situasi Indonesia saat ini menjadi tidak menentu.

Hal itu diamini oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio. Ia menilai kepanikan masyarakat akibat informasi yang kurang jelas dari pemerintah.

Sumber :  Kompas [Kepanikan Masyarakat soal Virus Corona akibat Informasi yang Kurang Jelas dari Pemerintah]

Informasi dan rambu-rambu yang kurang jelas dari pemerintah tentang virus corona menyebabkan media berita besar dapat menyebarkan berbagai informasi yang belum tentu dapat dipastikan kebenarannya. Maka terjadilah informasi asimetris yang beredar di masyarakat. Warga pun menilai bahwa sebenarnya pemerintah belum siap dalam menghadapi virus corona.

Kepanikan pun terjadi. Masyarakat menyerbu toko dan swalayan guna membeli masker dan hand sanitizer. Tak luput pula sembako dalam jumlah besar.

Hal yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa pemerintah belum sempat memberikan keterangan yang jelas soal corona? Padahal penyebaran virus telah terjadi lumayan lama. Bukankah secara logika, pemerintah seharusnya dapat memberikan informasi yang rasional dan selaras berdasarkan sudut pandang WHO apalagi virus corona merupakan ranah sains dan medis.

Usut punya usut, ternyata informasi kurang jelas dari pemerintah diakibatkan dari memfasilitasi argumentasi sains dan agama dalam satu wadah.

Tidak perlu jauh-jauh. Coba saja kita tengok saat Wapres Maruf Amin mengatakan Indonesia kebal dari virus corona berkat doa qunut para ulama termasuk dirinya. Ucapan Maruf Amin pun disindir oleh WHO bahwa jangan sampai ada negara yang menganggap mereka kebal dari corona. Hal itu pun terbukti, selang 5 hari kemudian Indonesia mengalami kasus corona pertamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun