Mohon tunggu...
Nia K. Haryanto
Nia K. Haryanto Mohon Tunggu... Penulis - Blogger, Freelancer

Kuli Ketak Ketik... http://www.niaharyanto.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menabung Pohon = Menyayangi dan Mencintai Anak-Cucu

10 Mei 2013   03:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:50 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13681301111325741365

Dulu, saya pernah punya sebuah impian. Impian itu adalah memiliki sebuah rumah asri, mungil, namun tetap terlihat megah. Dindingnya, lantainya, lotengnya, hingga semua aksesories rumah itu terbuat dari kayu. Tentu saja, kayunya adalah kayu jati Indonesia. Kayu terbaik dan terkuat yang pernah saya ketahui. Sekarang, impian itu sudah saya kubur dalam-dalam. Kenyataan yang terjadi pada hutan di negara kita, menjadi penyebab utamanya. Bagaimana tidak, negara kita yang terkenal sebagai paru-paru dunia karena luas hutannya yang menyumbang oksigen dunia paling besar, kehilangan sekitar 1,5 juta hektar hutan setiap tahunnya. Belum lagi dengan data yang diungkap Greenpeace. Saya mengurut dada dibuatnya. Ya, kerusakan hutan di Indonesia bahkan mencapai angka 3,8 juta hektar per tahunnya. Sungguh mengerikan! Sejuta manfaat sebatang pohon Apa jadinya jika semua orang bermimpi sama dengan saya. Kemudian, semua orang berusaha mewujudkan mimpi itu hingga menjadi nyata. Sudah bisa dipastikan, hutan Indonesia, bahkan hutan dunia akan hilang dalam waktu sekejap saja. Lalu, bagaimana dengan kehidupan? Akankah masih ada? Tuhan menciptakan kehidupan dalam keadaan yang seimbang. Setiap elemen kehidupan mempunyai fungsi dan peran di dalam kehidupan itu sendiri. Pun demikian juga dengan pohon. Dia menduduki peran yang tak kalah pentingnya dengan manusia bagi kehidupan. Kayu, kertas, getah karet, kayu bakar, obat-obatan, kosmetika, makanan, dan zat-zat kimia tertentu adalah produk-produk yang kita kenal sebagai hasil dari sebuah pohon. Lebih jauh dari itu, sebuah pohon memiliki manfaat yang sangat banyak.

  • Pohon adalah penghasil oksigen. Karena hal ini, hutan disebut sebagai paru-paru dunia.
  • Pohon merupakan penyerap gas karbondioksida di atmosfer. Karbondioksida, di dalam pohon (tepatnya di daun), akan dibuat oksigen dan juga sari makanan (glukosa) melalui proses fotosintesis dengan bantuan Sinar Matahari. Karbondioksida di udara bebas adalah penyebab utama pemanasan global (global warming). Melalui efek rumah kaca yang ditimbulkannya, suhu bumi, dari waktu ke waktu mengalami peningkatan. Dengan adanya pohon, global warming bisa diatasi atau setidaknya bisa dikurangi.
  • Pohon mampu menyerap air hujan dan menjaga sumber air tanah. Karena hal ini, pohon bisa mencegah banjir dan juga kekeringan.
  • Pohon bisa menjadi pembersih tanah. Semua zat-zat berbahaya, baik itu racun atau pun polutan pencemar tanah, oleh pohon bisa diubah menjadi zat-zat yang aman atau setidaknya, kadar berbahayanya menjadi berkurang. Misalnya saja zat kimia dari limbah, pupuk kimia pertanian, dan juga kotoran hewan.
  • Pohon bisa mengurangi polusi suara. Hal ini tentu saja karena gelombang suara yang mengenai pohon, sebagian akan diserap dan sebagian akan dibelokkan. Energi saat pembelokkan akan membuat kekuatan gelombang suara melemah. Akibatnya, suara akan menjadi pelan. Jika pohonnya banyak, gelombang suara akan terus pantul memantul dari satu ke pohon ke pohon yang lain sekaligus mengalami pengurangan energinya. Lama-lama, suara akan hilang dengan sendirinya.
  • Pohon mampu mengurangi arus air. Sebagai contohnya adalah di saat banjir. Tanpa ada pohon, arus banjir bisa sangat besar. Dengan adanya pohon, air yang menabrak pohon, arusnya akan terpecah dan menjadi tidak terlalu kuat.
  • Pohon membuat teduh dan sejuk. Di negara-negara temperata, pohon bisa mengurangi pemakaian penyejuk udara di kala musim panas dan mengurangi pemakaian pemanas udara di kala musim dingin (bisa mereduksi/menahan kekuatan angin). Menurut penelitian, pulau yang memiliki banyak pohon, pada saat musim dingin, suhunya bisa lebih hangat 12 derajat Fahrenheit daripada pulau dengan pohon yang sedikit. Karena hal ini, tagihan listrik akibat penggunaan penghangat udara dan juga AC bisa menurun sebanyak 30%. Pohon yang berfungsi sebagai penahan angin juga akan membuat kekeringan pada tanah bisa sedikit dikurangi.

Kezaliman yang berbuah musibah Manfaat pohon memang sangat banyak. Tetapi kita hanya fokus pada hal yang nyata-nyata saja. Kayu untuk berbagai keperluan (perumahan, furniture, industri), kertas, getah karet, kayu bakar, obat-obatan, kosmetika, makanan, dan resin adalah sekian dari hal yang nyata-nyata itu. Jika diambil seperlunya, tentu tidak akan menjadi masalah. Musibah datang manakala keserakahan kita merajalela. Seperti sekarang ini. Hutan dibabat habis, pembalakan liar di mana-mana, sedangkan hukum tidak berdaya. Lagi-lagi. Jika saja musibah hanya menimpa kita sebagai manusia-manusia perusak tentu tak terlalu menjadi masalah. Tapi semua menjadi lain ketika musibah menimpa semua manusia. Bahkan yang tidak berdosa. Banjir yang besar, longsor yang parah, hingga pemanasan global yang imbasnya begitu luar biasa, bisa dirasakan siapa pun tanpa ampun. Kezaliman kita terhadap pohon sudah sangat di luar batas. Rupiah sudah membutakan segalanya. Alam, manusia lain, dan juga makhluk hidup lain tak dihiraukan. Jadi, mungkin memang sudah sewajarnya jika alam berontak dan marah akan hal ini. Bahkan jika pada akhirnya tak ada kehidupan akibat tak adanya oksigen untuk hidup, tak perlu lagi kita salahkan siapa pun atau apa pun. Salahkanlah diri kita sendiri. Belum terlambat… Alam memang sudah rusak. Miliaran bahkan triliunan batang pohon memang sudah hilang. Tapi Tuhan begitu baik. Dia masih memberikan kita kesempatan kedua. Sebuah kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Bukan mustahil, kerusakan berganti kedamaian, kenyamanan, dan keindahan seperti sebelumnya. Caranya tentu dengan menghadirkan kembali warna hijau dan juga kerimbunan pohon-pohon yang sudah hilang itu. Tak perlu merencanakan gerakan yang besar untuk melakukannya. Satu langkah kecil nyata dari diri sendiri pasti akan lebih berarti. Satu pohon dari satu orang atau satu pohon dari satu rumah pasti bisa menggantikan pohon yang sudah hilang. Tak perlu juga kita bersusah payah menanamnya ke hutan. Memeliharanya di pekarangan depan atau belakang rumah, atau bahkan di pinggir jalan itu pun sudah cukup. Siapa bilang menanam pohon itu sulit? Untuk sebagian kalangan, menanam pohon mungkin sulit dilakukan. Keterbatasan tempat, ruang dan waktu bisa jadi adalah alasan di balik itu semua. Akan tetapi, apa pun sebabnya, jangan sampai itu membuat halangan untuk peduli terhadap lingkungan. Apalagi sekarang banyak sekali badan, lembaga, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mempunyai program dalam donasi untuk penanaman pohon-pohon. Salah satu dari sekian banyak badan yang peduli dengan nasib alam tersebutlah PT Bank CIMB Niaga. Bank yang satu ini sangat concern dengan keberlangsungan kehidupan, terutama keberadaan pohon-pohon yang menjadi elemen penting di dalam lingkungan dan kehidupan itu sendiri. Melalui Komunitas CIMB Niaga Peduli, PT Bank CIMB Niaga meluncurkan program Kampanye Peduli Lingkungan tepat pada saat momen hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2013 lalu. Kampanye Peduli Lingkungan ini ditandai dengan Kegiatan Tanam Pohon Bersama yang diselenggarakan di Pesanggrahan, Sangga Buana, Lebak Bulus, Jakarta Selatan Dalam kegiatan CIMB Niaga Peduli Lingkungan ini CIMB Niaga bekerja sama dengan Yayasan KEHATI untuk pelestarian lingkungan di daerah Jawa yaitu di Pesanggrahan Sangga Buana dan Taman Kehati di wilayah Sumatera dengan nilai program senilai total Rp500.000.000. Kampanye CIMB Niaga Peduli Lingkungan tak berhenti begitu saja. Bank CIMB Niaga juga mengajak masyarakat, khususnya nasabah, untuk lebih peduli kepada lingkungan. Dalam hal ini, untuk setiap pembukaan Rekening Tabungan Junior atau pun TabunganKu, CIMB Niaga akan mendonasikan satu bibit pohon. Tak hanya itu saja, CIMB Niaga juga telah menyediakan rekening CIMB Niaga Peduli Lingkungan bagi siapa pun masyarakat yang peduli lingkungan. Melalui rekening 064-01-64351-00-4, CIMB Niaga mengajak masyarakat untuk bisa berkontribusi terhadap lingkungan hidup. Caranya tentu dengan mendonasikan sebagian rezekinya ke rekening tersebut. Menabung pohon = menyayangi dan mencintai anak-cucu Menanam pohon memang merupakan bukti nyata dari cinta kita terhadap lingkungan. Akan tetapi jika dipikir dan dirasakan, menanam pohon itu sama dengan menyayangi dan mencintai anak-cucu kita di masa depan. Ya, di masa depanlah anak-cucu kita akan hidup. Dengan penanaman pohon dari sekarang, anak-cucu kita akan bisa hidup di alam yang berkualitas lebih baik. Dan bukan sebaliknya. Akankah kita mencintai dan menyayangi anak-cucu kita dengan cara menabung pohon dari sekarang? Referensi : Berbagai sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun