Mohon tunggu...
Nebula Fauzan Hasani
Nebula Fauzan Hasani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Reformasi di Uni Soviet dan Keruntuhan akibat Reformasi

19 April 2021   20:16 Diperbarui: 19 April 2021   20:20 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah hampir 30 tahun setelah Uni Soviet runtuh setelah berdiri sekitar 74 tahun lama nya. Rumah yang dikatakan sebagai rumah revolusi kelas proletariat tersebut yang mengalami masa stagnasi baik dari segi ekonomi, maupun yang lainnya, yang terjadi selama beberapa dekade terakhir yang membuat salah satu negara adidaya tersebut menjadi runtuh dan bubar. Sebongkah buku yang ditutup oleh kegagalan pemerintahan Uni Soviet di akhir 1980an tentu juga merupakan salah satu lembaran untuk membuka sebuah cerita baru yang dimana sebuah reformasi pada sebuah negara yang mengalami stagnasi selama beberapa dekade terakhir sebelum akhirnya mereka runtuh. Pemimpin Uni Soviet yang terakhir, yaitu Mikhail Gorbachev, yang naik ke dalam tampuk kekuasaan di tahun 1985, berusaha untuk melakukan sebuah reformasi di struktur pemerintahan dan politik Uni Soviet yang sangat opresif dan bersifat menindas, yang merupakan salah satu contoh sistem otoriter yang terkenal di bagian negara yang memiliki afiliasi sayap kiri.

Uni Soviet, dengan sistem pemerintahan dengan satu partai, yang dikuasai oleh Partai Komunis Uni Soviet, berkuasa di tanah yang dahulu-nya adalah bekas kekaisaran yang sangat luas di zaman tsar, atau kekaisaran Rusia, sebelum mereka pada akhirnya runtuh akibat revolusi yang terjadi di tahun 1917 akibat peristiwa Revolusi Februari yang menyebabkan abdikasi Tsar Nicholas II. Kejatuhan Tsar ini menghadirkan pemerintahan provisional yang baru dibawah konstitusi negara baru yaitu Republik Rusia. Namun, perebutan kekuasaan terjadi di Rusia setelah revolusi yang diperebutkan oleh dua kekuatan besar yaitu pemerintahan provisional dan Petrograd Soviet, yang dimana Petrograd Soviet merupakan cikal bakal pergerakan revolusi berafiliasi komunisme yang dipimpin oleh kaum Bolshevik di Rusia. Setelah terjadinya Revolusi Oktober di Rusia yang menjatuhkan pemerintahan provisional, terjadi pecah perang saudara di Rusia yang berlangsung selama lebih dari empat tahun lama-nya, yang dimenangkan oleh kelompok Bolshevik dan lahirnya Uni Soviet sebagai negara komunis pertama di dunia.

Implementasi partai komunis di Rusia yang mengobarkan revolusi seluruh dunia gagal setelah mereka kalah dalam peperangan di Polandia. Setelah berakhirnya perang saudara dan kekalahan Soviet di Polandia, Uni Soviet melakukan reformasi ekonomi dengan memperkenalkan NEP atau New Economic Policy, sebuah kebijakan ekonomi yang diperkenalkan oleh Vladimir Lenin, untuk mendorong keterpurukan ekonomi Uni Soviet dengan memasukan pasar bebas dan kapitalisme dengan kontrol penuh oleh pemerintah Soviet, namun juga tetap mendorong tujuan-tujuan sosialisme di masa pasca perang saudara, dan peristiwa-peristiwa sebelum nya yang merusak keadaan Uni Soviet. Setelah Lenin wafat, kebijakan ekonomi tersebut masih dilanjutkan namun dicabut setelah Joseph Stalin, memperkenalkan kebijakan pembangunan lima tahun, yang dimana kebijakan ini mendorong industrialisasi Uni Soviet secara cepat dan kolektivisasi kepemilikan, kebijakan pembangunan lima tahun ini berhasil mendorong industri Uni Soviet, namun juga gagal dalam mengatasi gagal panen yang menyebabkan banyak rakyat Soviet meninggal. Setelah Joseph Stalin wafat dan meninggalkan banyak memori luka penindasan rezim nya yang dilewati oleh Uni Soviet, Nikita Khrushchev, setelah naik ke tampuk kekuasaan, hadir sebagai wajah baru yang menentang rezim Stalinis melalui pidato rahasia nya. Khrushchev hadir sebagai pemimpin yang reformis, yang dimana reformasi Khrushchev membawa banyak perubahan kepada Uni Soviet dimana terjadinya desentralisasi mulai terlihat dari sisi industri dan pembentukan dewan ekonomi regional atau yang disebut sebagai Sovnarkhozy. Era Khrushchev disebut sebagai era "Khrushchev Thaw". Dan Reformasi pada bidang agrarian di Uni Soviet menghadirkan nilai positif yang dimana output agrarian yang meningkat yang cukup untuk menandingi angka perluasan penduduk.

Setelah Leonid Brezhnev naik ke tampuk kekuasaan, diawali masa stagnasi di Uni Soviet, yang dimana visi dan misi tujuan partai komunis Uni Soviet menjadi tidak jelas dikarenakan tidak terdefinisikan nya advance socialism yang menyebabkan perubahan kebijakan yang selalu tidak pasti dan selalu berubah-ubah yang menyebabkan stagnasi politik dan kebijakan yang di implementasikan di Uni Soviet. Memori dan trauma masa rezim Stalin yang menindas melalui pembersihan dan perang tidak bisa lagi ditutupi oleh pandangan yang optimis untuk masa depan yang baik. Hal ini tentu melemahkan posisi dan popularitas kekuasaan politik partai komunis Uni Soviet, apalagi ditambah masa Leonid Brezhnev yang memiliki malfungsi ekonomi dan kegagalan rezim nya untuk melakukan reformasi. Masa Stagnasi ini akan ditutup oleh masa pemerintahan Mikhail Gorbachev, atau sang pemimpin reformis yang merubah Uni Soviet dengan tolak ukur yang sangat besar dampaknya, baik bagi negara itu maupun dari sistem ekonomi, sosial, politik, dan perubahan besar pada cara kerja dan pemikiran partai komunis Uni Soviet tersebut.

Mikhail Gorbachev naik ke tampuk kekuasaan pada bulan Maret tahun 1985, dan Gorbachev sebagai pemimpin baru Uni Soviet, memperkenalkan implementasi untuk reformasi secara menyeluruh untuk menyelesaikan permasalahan stagnasi yang sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Dan implementasi ini merupakan implementasi reformasi yang baru kepada Uni Soviet di dalam memperbaharui segala sistem dan kebijakan yang lama dan usang. Yang pertama adalah kebijakan Glasnost, atau keterbukaan. Glasnost atau keterbukaan ini adalah reformasi di dalam usaha rekstrukturisasi sikap Uni Soviet yang Isolasionis untuk menjadi terbuka, baik dalam sistem politik, ekonomi, maupun sosial. Contoh dari keterbukaan yang sangat berpengaruh adalah transparansi partai kepada rakyat di dalam perihal kebijakan partai dan membuka manajer ekonomi yang korup di pers. Gorbachev menggunakan Glasnost atau keterbukaan sebagai alat untuk melawan birokrasi yang ketat (atau disebut sebagai braking mechanism). Kebijakan Gorbachev ini tentunya membentuk sebuah kelompok pro dengan kontra, yakni pro-reformis sangat mendukung kebijakan Glasnost, sementara kontra yang menentang kebijakan Glasnost yang datang dari kelompok komunis yang konservatif. Pembukaan terhadap dunia luar oleh Gorbachev juga memperbolehkan para perwakilan blok barat untuk berbicara langsung kepada rakyat soviet melalui media soviet, yang juga turut mendorong adanya liberalisasi di Uni Soviet. Usaha Liberalisme di Uni Soviet juga turut mendorong radikalisasi opini publik di Uni Soviet. Kebijakan Perestroika, atau diartikan sebagai restrukturisasi, juga membawa perubahan yang besar bagi perekonomian Uni Soviet, dimana reformasi ekonomi terjadi yakni pembentukan sebuah kebijakan yang memperbolehkan keberadaan ekonomi pasar dan privatisasi.  

Ketika keruntuhan terjadi di Blok Timur, dimana revolusi terjadi menentang rezim komunisme di Eropa Timur, Gorbachev memilih untuk tidak intervensi dengan kekuatan militer, dan rezim-rezim dibawah pengaruh Uni Soviet tersebut mulai berjatuhan, dan demokrasi di Eropa Timur hadir menggantikan rezim komunis. Di mulai awal tahun 1991, Uni Soviet semakin melemah dan mengalami gejolak internal. Dan yang mengejutkan dari kebijakan Gorbachev, yang merupakan salah satu latar belakang ideologi nya yang berbeda daripada pemimpin komunis Uni Soviet yang lainnya, yaitu ia sebagai orang yang Sosial Demokrat (Social Democrat), memerintahkan Partai Komunis Uni Soviet untuk meninggalkan ideologi Marxisme nya dan mulai untuk bertransformasi menjadi partai politik yang modern dan mempromosikan nilai Sosial Demokrasi (Social Democracy) dan ekonomi pasar bebas. Pemikiran Gorbachev yang sangat reformis ini, tentu membuka nilai liberal dan kebebasan di Uni Soviet, namun juga turut mengundang perpecahan dan pelemahan pemerintahan Uni Soviet yang bersifat sentral, menjadi desentral dan kehilangan kendali di dalam mengatasi keruntuhan negara nya.

Setelah terjadi kudeta pada bulan Agustus 1991 yang berusaha untuk menggulingkan pemerintahan Gorbachev, namun gagal, Uni Soviet semakin melemah dan berada di ujung keruntuhan. Setelah tidak terelakkan lagi, karena kondisi politik yang sangat kacau dan krisis stabilitas nasional yang sangat kritis, Gorbachev memutuskan untuk mengundurkan diri dari tampuk kepemimpinan Uni Soviet, dan memberikan kekuasaan nya kepada Presiden RSFSR, Boris Yeltsin, yang dimana hal ini mengarah kepada keruntuhan dan pembubaran 15 negara soviet di dalam Uni Soviet.

Jika dikaitkan dengan pemikiran Marcuse, yang merupakan salah satu pemikir dari pemahaman The New Left, yang dimana pemikiran Marcuse ini menentang pemikiran marxisme yang lebih orthodoks atau komunisme yang lebih konservatif yang dipengaruhi oleh pemikiran Lenin dan kawan-kawan nya. Marcuse mengatakan bahwa adanya perlu kritisi yang tajam pada pemikiran Marx, dan Marcuse menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud sebagai salah satu akses nya di dalam mengkritik Marxisme. Kritik oleh Marcuse dilancarkan pada masyarakat industri yang modern yang ditandai oleh adanya perkembangan teknologi yang pesat dan menggagumkan. Menurut Marcuse, masyarakat modern adalah masyarakat yang sakit, dimana sebuah masyarakat yang hanya berpikir dan bertindak dalam satu dimensi (one dimension), yaitu suatu masyarakat yang seluruh aspek kehidupannya diarahkan kepada satu tujuan belaka, dan masyarakat tersebut bersifat represif dan totaliter. Marcuse berpikir bahwa kaum buruh sudah hidup di masa masyarakat industri modern, yang dimana terjadi masyarakat berkelimpahan di mana semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi, membuat kaum buruh tidak lagi bersifat revolusioner, namun mereka masih mengalami penindasan dalam bentuk yang berbeda, seperti otoriter dan totaliter. Pemikiran Marcuse ini sering disebut sebagai The New Left. Marcuse merupakan seorang anggota partai Sosialis Demokrat, (SPD) yang berafiliasi dengan Social Democracy. Menurut Darmaji, yang dimaksud dari Marcuse tentang masyarakat industri modern adalah kritik ideologi terhadap pembangunan kemanusiaan, yang dimana Marcuse ingin mengadakan perubahan total dengan tujuan untuk melepaskan kepalsuan-kepalsuan yang dipengaruhi oleh ideologi lama pada masyarakat. Menurut Gultom, Marcuse mengungkapkan bahwa dewasa yang terjadi ternyata bukan antara manusia menindas manusia yang lain, ataupun golongan tertentu juga menindas golongan lainnya. Tidak adanya orang atau golongan yang ditunjuk sebagai penindas, melainkan terdapat suatu sistem totaliter yang menguasai semua orang, seluruh realitas alamiah, dan sosial. Tidak ada orang yang dapat memengaruhi sistem yang anonim tersebut, dan sistem ini dapat tampak di negara maju dan berkembang.

Keterkaitan pemikiran Marcuse, yang memiliki latar belakang dari pemikir sayap kiri yang reformis, yang tentu nya sangat mengkritik keras pada marxisme, terutama pada yang bersifat orthodoks, serta juga pada pemikiran komunisme yang konservatif yang terafiliasi dengan pemikiran marxisme yang lama, memengaruhi pemikiran politik secara dratis di abad ke 20an, yang berpengaruh besar pada pola gejolak politik dunia barat, maupun dunia timur. Uni Soviet mengalami stagnasi di masa pemerintahan Brezhnev, yang merupakan salah satu masa terburuk di Uni Soviet, yang tentunya mendorong pergerakan reformis di Uni Soviet yang ingin merubah sistem lama yang dianggap tidak berjalan, untuk dirubah menjadi sistem yang baru yang dapat melaksanakan kepentingan rakyat di Uni Soviet. Kemunculan Mikhail Gorbachev, yang berideologikan Sosial Demokrat (Social Democracy) dan bersifat reformis, hadir sebagai pelaksana utama di dalam reformasi baik dalam bentuk segi ekonomi, politik, sosial, maunpun bentuk ketahanan militer yang merubah Uni Soviet dari negara isolasionis yang komunisme konservatif, menjadi lebih terbuka dengan liberalisasi dengan skala besar pada Uni Soviet, yang tentunya meredam tensi perang dingin dengan blok barat. Keterkaitan Gorbachev dengan pemikiran Marcuse mungkin memang tidak dapat ditemukan secara langsung, namun pemikiran Marcuse terhadap masyarakat dan kritik nya terhadap Marxisme akan perjuangan kelas, memiliki relasi dengan keadaan Uni Soviet yang sifat revolusioner dan kondisi ekonomi akan ideologi mereka yang memudar. Gorbachev dan Marcuse mungkin juga memiliki ideologi yang sama yakni Sosial Demokrat, walaupun mungkin ada sedikit perbedaan di dalam pemahaman mereka akan Sosial Demokrat. Namun, sikap reformis Gorbachev yang berlawanan dengan ideologi partai komunis Uni Soviet yang marxisme-leninisme yang didasari oleh pemikiran Marxisme orthodoks dan lenin yang bersifat komunisme konservatif, merupakan salah satu bukti yang dapat dikaitkan dengan pemikiran Marcuse yang juga bersifat reformis di dalam pemikiran Marxisme yang dimana ia sangat mengkritik tajam Marx. Dan juga walaupun Nikita Khrushchev juga dikatakan sebagai orang yang reformis, ia masih menganut pemikiran komunisme konservatif karena kebijakan nya yang ingin mencapai sistem komunisme dalam 20 tahun pada masa pemerintahan nya.

Stagnasi ide komunisme dan beserta struktur ide partai komunis Uni Soviet, membawa masa sulit bagi Uni Soviet di beberapa dekade terakhir sebelum masa keruntuhan nya. Gorbachev yang hadir sebagai orang reformis dan sosial demokrat, melakukan perubahan besar terhadap negara komunis tersebut, dengan memperkenalkan sistem baru yang dinilai olehnya dapat memperbaiki keadaan Uni Soviet yang stagnasi akibat kegagalan implementasi kebijakan dan ide-ide rezim dan pemimpin sebelum-nya. Gorbachev juga turut bertanggung jawab atas keruntuhan Uni Soviet namun juga berjasa di dalam usaha liberalisasi negara yang sangat isolasionis yang membuka wajah baru dan cahaya baru untuk Rusia dan negara-negara lain yang bekas dari gabungan negara-negara Uni Soviet. Saya pun juga percaya bahwa perubahan radikal untuk mencapai liberalisme di Uni Soviet, juga merupakan salah satu faktor utama keruntuhan negara superpower yang berlandaskan komunisme ini, namun reformasi yang menyebabkan keruntuhan ini, juga salah satu akses penting bagi rakyat Uni Soviet yang menginginkan kebebasan yang berlandaskan nilai liberalisme untuk mencapai kesejahteraan yang didasarkan oleh pasar bebas.

DAFTAR PUSTAKA

  • Michael Parks. 1991. Gorbachev Urges Party to Abandon Marxist Ideology : Soviet Union: The president warns that communism's 'ossified dogmas' must go. He wants the body to transform itself into a modern political entity. Los Angeles Times.
  • Lilita Dzirkals. 1990. Glasnost and Soviet Foreign Policy. The Rand Corporation 1700 Main Street, P.O. Box 2138, Santa Monica, CA 90406-2138.
  • Serge Schmemann. 1991. END OF THE SOVIET UNION; The Soviet State, Born of a Dream, Dies. The New York Times.
  • Adam Janos. 2019. Was the Soviet Union's Collapse Inevitable?. History.com.
  • Laura Cummings. 2012. Gorbachev's Perestroika and the Collapse of the Soviet Union. lagrange.edu.com.
  • Carolyn Harris. 2017. Russia's February Revolution Was Led by Women on the March. Smithsonian Magazine.
  • Tony Wesolowsky. 2021. A Century Ago, The Treaty Of Riga Redrew The Map. It Still Reverberates Today. Radio Free Europe Radio Liberty.
  • Helene M. Glaza. 2009.  Lenin's New Economic Policy: What it was and how it Changed the Soviet Union. inquiriesjournal.com.
  • Peter Kenez. 1999. A history of the Soviet Union from the beginning to the end. ISBN: 9781316493267.
  • Barbara Maranzani. 2019. Did Perestroika Cause the Fall of the Soviet Union?. History.com.
  • Sean Lynch. 2014. The Khrushchev Thaw and its effect on Soviet domestic and foreign policy during the 1950s and 1960s. mq.edu.au.
  • Marc Elie and Isabelle Ohayon. 2013. Foreword. Cahiers du monde russe.
  • Agus Darmaji. 2013. Herbert Marcuse Tentang Masyarakat Satu Dimensi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  • Andri Fransiskus Gultom. 2018. Konsumtivisme Masyarakat Satu Dimensi Dalam Optik Herbert Marcuse. Universitas Gajah Mada.
  • Herbet Marcuse. 1964. One-Dimensional Man. Routledge & Kegan Paul. ISBN: 978-0-415-28976-4.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun