Mohon tunggu...
dwi gustiandi
dwi gustiandi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pelajar

Mahasiswa IIQ An-nur Yogyakarta,Fakultas Ushuluddin program studi Ilmua Al-Quran Dan Tafsir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hidup Tenteram dengan Al-Quran

18 Januari 2021   12:17 Diperbarui: 18 Januari 2021   12:29 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

al-qur'an merupakan kalam ilahi yang disampaikan kepada nabi muhammad SAW.(kalam Allah al-munazzal ila nabi muhammad SAW).Didalamnya berisi pesan Allah SWT.untuk menjadi pedoman dan pegangan hidup umat islam didunia.ia merupakan sebuah kitab suci yang senantiasa shahih li kulli zaman wa nakan.

al-quran juga sebagai al-huda (petunjuk)yang keontetikannyadijamin sendiri oleh Allah SWT.alquran berfungsi sebagai petunjuk yang jelas dan pedoman yang kekal bagi kehidupan manusia,baik didunia maupun diakhirat.ia senantiasa dipelihara inna nahnu nazzalna al-dzikra wa inna lahu lahafizun (sesungguhnya kami menurunkan alquran dan kamilah pemelihara-pemeliharanya).

tilawah Alquran terhadap ketenangan hati, kriteria membaca Alquran dapat menimbulkan ketenangan hati yaitu diawali dengan membaca taawudz, mentelaah makna ayat, membaca dengan harmonisasi nada-nada, memahami dengan hati.Tilawah Alquran sebagai sarana untuk berdzikir kepada Allah dapat menyejukan hati yang kering dan gersang, menyeimbangi hati yang tidak seimbang dan menenangkan hati bagi orang yang membaca, mendengar dan orang yang mengamalkannya.

selain dari itu,orang yang berbuat dosa tentu memiliki bekas pikiran negatif dalam dirinya dengan berbagai bentuknya. Sedangkan manusia tidak ada yang lepas dari perbuatan zalim yang membuatnya berdosa. Maka hanya dengan mengingat Allah SWT hati akan menjadi tenteram ialah salah satu upaya dari manusia agar segala pikiran negatif yang ada dalam diri mampu dihilangkan dengan cara berdzikir kepada Allah SWT tanpa melupakannya walau sesaat.

konsep jiwa yang tenang dapat didorong dengan beberapa faktor, yaitu faktor internal berupa daya qalbu manusia yang memiliki sifat ilahiyah. Jika qalbu berkuasa maka ia mampu memberikan garansi ketenangan dan keimanan. Faktor kedua yaitu faktor eksternal, berupa penjagaan dan hidayah dari Allah SWT. Hidayah (petunjuk) dari Allah SWT sangat membantu manusia dalam menemukan jati dirinya.

ketenangan jiwa menurut al-Ghazali bernuansa spiritual-intuitif berupa sepeangkat olah batin dengan kombinasi antara dimensi fiir dan rasa atau dawq. Sedangkan menurut Freud ketenangan jiwa ditempuh dengan metode psikoanalisis yang berangkat dari paradigma bahwa jiwa bersifat impuls yang berarti melihat manusia sebagai mahkluk-makhluk nafsu.

Dari kesimpulan diatas,apabila hati dan jiwa kita merasa tenang dengan al-quran,maka kehidupan kita akan terasa tentram dan damai,karena al-quran merupakan pedoman hidup umat islam yang didalamnya tidak terdapat kesalahan.

.................

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun