Nama : YOGI SAPUTRO
NIM : 21107020064
UTS SOSIOLOGI MODERN
Beberapa hari lalu saya melakukan diskusi dengan Mohammad Difa Dhilham ali. Dia adalah teman saya ketika masih di bangku SMA. Saya meminta dia untuk bercerita sedikit mengenai masalah sosial yang dia alami yang nantinya akan saya coba melakukan analisis untuk tugas uts.
Dia bercerita bahwa dia sendiri sulit untuk bersosialisasi dengan orang sekitar dan merasa kurang nyaman ketika berada di antara orang baru. Dia lebih suka untuk menghabiskan waktu luang di rumah untuk bermain gadget dan komputer.
Dia juga mengatakan lebih mengungkapkan ekspresinya melalui media sosial menggunakan akun anonim, nonton anime dan main game. Hal tersebut sangat membuat dia nyaman dan senang. Bahkan di medsos dia malah mendapat teman banyak daripada di real life , istilahnya teman online.
Meskipun tidak pernah bertemu tapi dalam berkomunikasi nyambung dan lancar. sudah lama sebenarnya saya sendiri sudah paham dengan sifat dia yang cenderung menyendiri, sering kali saya ajak untuk main bersama misalnya jogging ataupun bermain futsal dengan teman yang lain tetapi dia kebanyakan menolak ajakan saya. Meskipun begitu saya termasuk teman dekatnya dia
Saya mencoba mengaitkan hal tersebut dengan pemikiran Jean Baudrillard . Jean Baudrillard adalah seorang pakar teori kebudayaan, filsuf kontemporer, komentator politik, sosiolog, dan fotografer asal Prancis. Karya Baudrillard sering kali dikaitkan dengan pascamodernisme.
Saya mengenal Jean Baudrillard setelah menonton video youtube , yaitu channel Sanglah Institute dengan judul Posmodern : Jean Baudrillard. Di dalam video tersebut menjelaskan mengenai pemikiran Jean Baudrillard tentang simulacrum (simulakra) .
Simulakra merupakan bentuk instrumen yang mampu merubah hal hal yang bersifat abstrak menjadi konkret, begitupun sebaliknya. Instrumen yang dapat di klasifikasi ke dalam golongan tersebut antara lain, Televisi, Hp , Komputer, video game, lukisan, majalah, surat kabar.
Dalam tulisan Jean Baudrillard yang berjudul simulacrum and simulation, dia mengatakan bahwa ada 3 wujud simulakra. Yaitu dalam bentuk teks , visual dan peristiwa. Lalu ada konsep hiperrealitas, yaitu hal hal yang melampaui kenyataan. Konsep ini masih berhubungan erat dengan simulakra, karena simulakra inilah yang kemudian menghasilkan hiperrealitas.