Mohon tunggu...
Nazwa Nabillah
Nazwa Nabillah Mohon Tunggu... Dokter - Nazwa

Nazwa Nabillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Suntik Vaksin Covid-19 di Indonesia

22 November 2020   13:49 Diperbarui: 22 November 2020   14:07 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kasus positif virus Corona atau Covid-19  yang muncul akhir tahun 2019 dan terdeteksi di Indonesia pada Maret 2020. Sejak saat itu, jumlah kasus positif Corona semakin bertambah dari hari ke hari. Ada pasien yang meninggal dunia, banyak juga yang dinyatakan negatif dan akhirnya sembuh. Menurut data pemerintah di Indonesia  terakhir, pada tanggal 20 November 2020 kasus positif Corona bertambah 4.972 menjadi 488.310 kasus. Pasien sembuh bertambah 3.940 mejadi 410.552 orang. Pasien meninggal bertambah 78 menjadi 15.678 orang. Melihat pertambahan kasus Covid-19 tersebut perlu adanya penangan lebih lanjut yaitu salah satunya dengan cara penyuntikan vaksin.
Oleh karena itu perusahaan-perusahaan farmasi di berbagai negara berlomba menciptakan vaksin untuk membantu mengakhiri pandemi ini.

Dalam perjalanannya, pengembangan vaksin efektif dan aman membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Karena vaksin harus melalui proses uji klinik tiga tahap sebelum akhirnya disetujui dan bisa digunakan. Beberapa kandidat vaksin yang dikembangkan dari sejumlah negara telah sampai pada tahap akhir pengujian dan mengklaim keefektifannya menjadi 90%. Yaitu diantaranya vaksin Prifzer dan BioNTech, vaksin Moderna, vaksin Sputnik V, vaksin Sinovac.

Menteri kesehatan RI mengungkap ada 107 juta orang yang akan menerima vaksin Covid-19. Skema pembagian vaksin Covid-19 di Indonesia terbagi dua, program pemerintah dan vaksin mandiri. Vaksin Covid-19 Indonesia program pemerintah diberikan gratis kepada 32 juta orang, sementara vaksin Covid-19 Indonesia mandiri diberikan kepada 75 juta orang.

Presiden Jokowi menyampaikan kedatangan vaksin Covid-19 ke Indonesia yaitu pada akhir tahun. Namun BPOM RI mengungkap emergency use of authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 Indonesia tidak bisa dikeluarkan pada tahun ini. Faktor yang menyebabkannya, yaitu beberapa data vaksin Covid-19 Indonesia tidak dapat dilengkapi akhir tahun ini yang meliputi seluruh pelaporan uji klinik vaksin Covid-19 fase 1 dan 2 vaksin Sinovac, analisis interm, serta data keamanan vaksin Covid-19 50%. Sehingga vaksin Covid-19 di Indonesia akan dikeluarkan awal tahun depan.

Pemerintah memang sudah mendapatkan vaksin untuk virus ini tetapi masih belum bisa dikeluarkan pada akhir tahun ini. Namun bisa dilakukan pada akhir tahun ini jika berdasarkan ketentuan-ketentuan tertentu dan bila ada permintaan langsung dari Kementerian Kesehatan RI atau fasilitas kesehatan lainnya.

Data-data kasus Covid-19 ini harus dijadikan acuan pemerintah untuk serius dalam menangani masalah virus ini. Karena jika dibiarkan virus akan bertambah cepat yang menyebabkan kerugian-kerugian negara salah satunya perekonomian negara serta semua orang akan sulit melakukan berbagai hal jika terjangkit virus ini.

Maka dari itu kita sebagai masyarakat juga perlu sedikit bersabar hinga hasil uji klinik fase III selesai dan izin BPOM keluar terlebih dahulu. Dan masyarakat tetap harus melakukan segala upaya untuk mencegah tertular Covid-19 meskipun nantinya vaksin sudah beredar luas. Apakah kita harus selalu menggunakan masker?menjaga jarak?
 
Sembari menunggu vaksin Covid-19 ini dikeluarkan, seharusnya pemerintah dari awal menegaskan sistem lockdown walapun banyak pihak yang dirugikan akan tetapi itu salah satu hal yang dapat mempengaruhi penyebaran virus Covid-19 ini. Jika suda begini siapa yang direpotkan?

Intinya pemerintah harus tetap optimis untuk bisa menyelesaikan masalah ini. Dan menteri BUMN menegaskan bahwa vaksin ini menyangkut nyawa manusia sehingga tidak bisa main-main. Jadi tingkat keamanannya harus benar-benar diperhatikan, maka dari itu TNI/Polri harus mengawal demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu pemerintah harus mengutamakan data, yang mana dalam hal ini vaksin ke sebuah titik itu sudah ada nama dan alamat pemakainya. Dengan demikian vaksin akan aman, terpantau, dan nanti setelah beberapa bulan penyuntikan bisa dilihat perkembangannya. Kita sebagai masyarakat hanya berharap vaksin yang efektif dan aman dapat segera tersedia, dengan harapan melindungsi siapa pun dan memperbaiki keadaan yang telah diporakporandakan oleh pandemi virus Covid-19 ini.

Nama : Nazwa Nabillah

Kelas  : XII MIPA 3

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun