Mohon tunggu...
Nazwa Nabillah
Nazwa Nabillah Mohon Tunggu... Dokter - Nazwa

Nazwa Nabillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerpen: Berani Mencoba

12 November 2020   15:58 Diperbarui: 12 November 2020   16:13 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua belas tahun yang lalu aku adalah seorang anak yang bersekolah di taman  kanak-kanak Nuurussyifa. Awalnya aku sempat mengikuti pelajaran sekolah seperti di Paud dengan waktu yang singkat karena orang tuaku memberikan pilihan aku ingin bersekolah dimana hingga akhirnya aku memilih sekolah di taman kanak-kanak Nuurssyifa. Kebiasaan yang sering aku lakukan adalah menggambar awalnya aku ingin menjadi seorang penari tetapi orang tua tidak mengizinkan.

Hari-hari yang aku jalani selama berada di sekolah cukup menyenangkan karena aku mulai mengenal lingkungan sekitar, mempunyai teman baru, dan banyak hal lainnya. Masa taman kanak-kanakku cukup menarik karena aku bisa bertamasya bersama teman-teman dan tak lupa saat acara perpisahan semua murid menampilkan bakat mereka masing-masing.

Setelah lulus dari taman kanak-kanak aku memasuki sekolah baruku yaitu SDN 2 Kertamulnya yang berada tidak jauh dari rumahku. Disini aku lebih banyak mengenal teman-teman. Saat kelas 1 aku  mendapatkan ranking lima besar dan membuat orang tua menjadi bangga. Aku jadi semakin bersemangat belajar untuk mendapatkan ranking tiga besar. Semakin berusaha semakin dekat dengan pencapaianku seperti  segalanya berubah, bahkan batu sekali pun.

Selanjutnya  di kelas 3 aku bisa mendapatkan ranking tiga besar dan setiap tahunnya pihak sekolak akan memberikan hadiah kepada murid yang berprestasi. Semenjak kelas 4 aku mengikuti ekstrakulikuler angklung karena dipilih orang guru seni budaya  dan hanya beberapa orang saja dan kebetulan dua teman dekatku juga terpilih aku merasa senang karena bisa menjadi bagian dari anggota angklung dan secara tidak langsung  bisa melestarikan budaya sunda ini.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Aku beserta teman -teman selalu mengisi acara dengan menampilkan musik tradisional angklung seperti pada acara pembukaan penyambutan, acara 17 Agustus, dan yang lainnya. Guruku selalu mengatakan bahwa ketika tampil didepan kita harus percaya diri dan anggaplah penonton itu seperti patung. "Kalian harus semangat dan tunjukan bahwa kalian itu bisa,"Kata guruku sambil mengepalkan kedua tangannya di udara. Guruku selalu memberikan aura positif kepada anak muridnya. Tak lupa kami selalu berdo'a sebelum acara dimulai. Ketika kenaikan kelas 5 ekstrakulikuler angklung membuka pendaftaran untuk anggota baru dan banyak anggota yang menginginkan masuk ke ekskul tersebut. Dan tiba waktunya aku berada di kelas 6 dimana menjadi kelas terakhirku pada masa SD.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Sejak saat itu semangat belajar menjadi tinggi. Orang tua selalu memberikan suport " Kamu harus rajin belajar supaya menjadi orang yang sukses."Kata Mamahku . Dalam hatiku bertekad ingin membanggakan kedua orang tua. Tiba saatnya ujian nasional datang hari itu adalah hari yang menegangkan. Setelah melewati beberapa hari akhirnya ujian pun selesai hatiku merasa tenang seperti air yang menagalir, akan tetapi hari selanjutnya aku seperti cacing kepanasan menunggu hasil ujian nasional, karena mengharapkan supaya hasilnya memuaskan dan bisa masuk ke sekolah favorit. Hingga pada hari yang telah ditentukan pengumuman hasil ujian nasioanal telah ada dan hasil nilaiku cukup memuaskan tetapi aku tidak tahu sekolah yang aku inginkan berada pada passing grade berapa.

Setelah itu aku mendapatkan informasi bahwa passing grade di SMP yang aku inginkan tidak memenuhi kriteria hasil ujianku, aku merasa membeku setelah mengetahui info tersebut.

Aku sempat meminta pada orang tua untuk lewat jalur belakang. "Mah bagaimana jika aku masuk ke sekolah tersebut lewat jalur belakang?" Kataku dengat raut wajah yang sedih. "Kamu tidak perlu memaksakan diri untuk masuk ke sekolah tersebut banyak sekolah yang setara seperti sekolah yang kamu inginkan." Kata Mamah memberi nasihat kepadaku. "Tetapi teman-temanku yang tidak memasuki kriteria mereka melakukannya dengan cara tersebut." Kataku berusaha membujuk. "Jadilah diri kamu sendiri jangan mengikuti cara orang lain karena itu cara yang salah."Katanya sambil memelukku memberikan semangat. Setelah itu orang tuaku menceritakan tentang berbagai sekolah yang ada di daerahku dan akhirnya aku memutuskan untuk sekolah di SMPN 3 Padalarang.

Awal pertama masuk sekolah SMP aku tidak mempunyai teman yang sudah kenal dekat karena teman-teman SD ku berada di sekolah yang berbeda-beda. Hingga pada waktu masa MPLS aku mendapatkan banyak kenalan teman dan saat pembagian kelas ternyata satu kelas dengan teman gugusku. Di SMP ini aku mengikuti ekstrakulikuler paskibra dimana dalam ekskul ini ada sesi penyeleksian dan aku terpilih menjadi bagian dari ekskul tersebut. Ekstrakulikuler ini adalah yang terkenal di SMPN 3 Padalarang karena sering menyumbangkan piala untuk sekolah.

Setelah dilakukan sesi penyeleksian yaitu dibuat menjadi pasukan aku termasuk pasukan putri sayap garuda yang dimana satu pasukan itu berisi semua perempuan dengan jumlah 15 orang beserta 1 danton atau komando. Mula-mula kami semua diajarkan tentang pbb dasar. Seiring dengan berkembangnya waktu, mulai diajarkan bagaimana variasi formasi dalam baris berbaris. Sebenarnya latihan itu terkadang membuat rasa ingin berhenti dan lelah tetapi itu semua tertutupi oleh candaan dari teman-temanku

Pada waktu itu kami diberi kesempatan untuk mengikuti lomba disitu aku berusaha untuk menghafal bagaimana variasi formasi yang telah diajarkan oleh pelatihku. Kami semua selalu berlatih secara terus-menerus ketika mendekati hari perlombaan seperti kerja lembur bagai kuda. "Sebenarnya aku lelah dengan terus latihan seperti ini." Kataku pada teman. "Semua juga pasti lelah tetapi jangan menyerah dan jangan jadikan hari-hari kemarin yang telah dipakai latihan terbuang sia-sia,oleh karena itu kita harus tetap semangat dan berjuang supaya mendapatkan hasil yang memuaskan." Katanya dengan raut wajah yang sama lelah. " Baiklah semoga kita mendapatkan pencapaian yang luar biasa dan bisa membanggakan sekolah." Kataku dengan semangat membara."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun