Mohon tunggu...
Nazwa AnnisaFitri
Nazwa AnnisaFitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Saya mahasiswa S1 Teknologi Pangan Undip semester kedua.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Revitalisasi Industri Pangan Melalui Teknologi Inovatif

5 Juni 2023   19:35 Diperbarui: 5 Juni 2023   19:43 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Produktivitas pertanian di Indonesia semakin menurun akibat berbagai faktor seperti perubahan iklim yang sangat membutuhkan kenaikan dengan strategi yang baik dan melalui teknologi yang lebih inovatif serta konsisten. Penggunaan teknologi yang lebih inovatif dilakukan untuk menghindari menurunnya kualitas pangan di Indonesia. Pemerintah dan masyarakan perlu melakukan rancangan yang baik dan matang untuk meningkatkan revitalisasi industri pangan.

Revitalisasi industri pangan dapat dilakukan secara menyeluruh di berbagai wilayah Indonesia dengan menggunakan teknologi inovatif yang diharapkan dapat lebih menunjang aktivitas industri dan pertanian di masa kini dan mendatang yang diharapkan akan lebih baik serta dapat meningkatkan kualitas industri pangan di Indonesia. Berbagai teknologi inovatif terus dikembangkan hingga didapat teknologi terbaiknya, keadaan Indonesia yang terus menmengembangkan berbagai teknologi inovatif ini akan semakin membuat industri pangan semakin meningkat dan lebih baik. 

Teknologi inovatif memainkan peran utama dalam revitalisasi industri pangan. Revitalisasi industri pangan ditujukan untuk menciptakan solusi inovatif yang akan meningkatkan efisiensi, keamanan, dan keberlanjutan produksi pangan. Hal ini sejalan dengan penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sehingga dapat mengurangi biaya operasional dan logistik, serta meningkatkan profitabilitas. Beberapa teknologi inovatif yang dapat menjadi solusi dari revitalisasi industri pangan adalah teknologi proses pangan, pengemasan cerdas, dan pengolahan pangan otomatis yang membantu meningkatkan efisiensi produksi pangan. Selain itu teknologi yang dapat mengoptimalkan produksi pangan, menjaga keamanan pangan dan keberlanjutan pangan adalah teknologi seperti pertanian sensor berbasis Internet of Things (IoT),  teknologi blockchain, dan pengembangan bahan pangan alternatif.

Pertama, teknologi inovatif untuk meningkatkan efisiensi produksi pangan, yaitu teknologi proses pangan, pengemasan cerdas, dan pengolahan pangan otomatis. Teknologi proses pangan untuk menghasilkan metode proses pangan yang lebih efisien dan hemat energi. Teknologi proses pangan dibagi menjadi dua, yaitu 1) teknologi proses termal yang canggih, seperti pemanfaatan tekanan tinggi dan suhu rendah untuk mempertahankan nilai gizi makanan tanpa mengurangi kualitas makanan tersebut dan 2) teknologi proses non-termal, seperti pemrosesan plasma dan pemrosesan gelombang suara untuk meningkatkan keamanan pangan dan mengurangi kontaminasi mikroba pada makanan. Pengemasan cerdas adalah teknologi yang ditujukan untuk membantu meningkatkan masa simpan produk pangan dan memastikan keamanan dan kesegaran. Contohnya, sensor yang terintegrasi dalam kemasan dapat memberikan informasi tentang suhu dan kelembaban produk untuk memastikan kualitasnya. Pengolahan pangan otomatis dengan memanfaatkan kerja mesin dan robot untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi. Dengan teknologi otomatisasi, industri pangan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memastikan konsistensi produk.

Kedua, teknologi yang dapat mengoptimalkan produksi pangan, menjaga keamanan pangan dan keberlanjutan pangan. Pertanian berbasis sensor IoT (Internet of Things) bertujuan untuk mengontrol dan mengoptimalkan lingkungan sekitar tanaman, yang meliputi suhu, kelembaban, kadar air tanah, dan tingkat nutrisi. Dengan data sensor, petani dapat mengambil keputusan lebih tepat dalam penggunaan air, pestisida, dan pupuk, sehingga mengoptimalkan produktivitas dan mengurangi dampak lingkungan. Teknologi blockchain digunakan untuk menciptakan transparansi dan keamanan dalam rantai pasokan pangan. Dengan cara kerja, informasi tentang asal, kualitas, serta kondisi produk dicatat secara real-time dan diakses oleh pihak yang terlibat, yaitu petani, produsen, distributor, dan konsumen. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi kecurangan pangan sehingga konsumen dapat mempercayai keamanan dan keaslian makanan mereka. Pengembangan bahan pangan alternatif bertujuan untuk menghadapi masalah keberlanjutan dan keterbatasan sumber daya. Teknologi inovatif seperti bioteknologi dan rekayasa genetika dapat digunakan untuk menghasilkan bahan pangan alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Keamanan pangan dan kualitas produk menjadi aspek penting di bidang pangan. Keamanan pangan sendiri diupayakan untuk mewujudkan kondisi dimana bahan pangan terhindar dari 3 kemungkinan cemaran, yaitu cemaran kimia, biologis, serta bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan, menganggu, merugikan, serta yang tidak memenuhi syarat norma, agama, budaya, serta adat istiadat yang ada di masyarakat. Keaman pangan juga menunjukkan tingkat kualitas sumber daya manusia. Seseorang dengan SDM yang tinggi pasti memiliki kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya menjaga keamanan pangan. Dengan menjaga keamanan pangan, tentu saja kualitas produk pangan juga akan terjamin mutu, kualitas, serta kesehatannya. 

Menurut BPOM ada 5 kunci penerapan keamanan pangan untuk menunjang kesehatan pada masyarkat, diantaranya yang pertama harus resik (cuci tangan dahulu sebelum mengolah bahan pangan), kedua memisahkan bahan pangan mentah dan matang tujuannya untuk menghindari kontaminasi silang, ketiga masak sampai matang, keempat simpan di suhu yang sesuai (hindari danger zone), serta yang terakhir gunakan air dan bahan baku lain yang bersih. Dengan revitalisasi industri pangan yang memanfaatkan teknologi, sudah sepatutnya 5 kunci keamanan pangan ini dapat diterapkan lebih seksama lagi. Mengingat kunci dari produk pangan yang aman dan berkualitas yaitu berada pada keamanan pangan itu sendiri. 

Ketahanan pangan dan keberlanjutan merupakan dua konsep yang saling berkaitan dan penting dalam konteks sistem pangan global. Ketahanan pangan merujuk pada kemampuan suatu negara atau daerah untuk menyediakan akses yang aman, cukup, dan bergizi terhadap makanan bagi seluruh populasi mereka. Sementara itu, keberlanjutan mengacu pada kemampuan sistem pangan agar memenuhi kebutuhan generasi mendatang.

Ketahanan pangan mencakup beberapa aspek, diantaranya  ketersediaan pangan, aksesibilitas fisik dan ekonomi terhadap makanan, penggunaan pangan yang aman dan bergizi, serta stabilitas pasokan pangan. Keberlanjutan sistem pangan melibatkan pertimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Sistem pangan yang berkelanjutan harus memastikan pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, pengurangan limbah dan polusi, perlindungan keanekaragaman hayati, pemberdayaan petani dan produsen lokal, serta pendekatan yang berkeadilan secara sosial. 

Untuk mencapai ketahanan pangan dan keberlanjutan, terdapat beberapa langkah dapat diambil. Pertama, meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan, dengan menerapkan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berinovasi dalam teknologi pertanian. Kedua, perlu ada upaya untuk mengurangi kerugian serta  limbah pangan di seluruh aspek kehidupan. Ketiga, memperkuat sistem perdagangan dan distribusi pangan, termasuk melalui pengembangan infrastruktur dan kebijakan yang mendukung. Keempat, upaya kolaboratif dan koordinasi antara pemerintah, dan masyarakat sipil juga penting untuk mencapai tujuan.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan dan keberlanjutan. Perubahan iklim dapat mempengaruhi produktivitas pertanian, menyebabkan bencana alam yang merusak pertanian, dan mengganggu rantai pasokan pangan. Oleh karena itu, perlunya penyesuaian dan mitigasi perubahan iklim menjadi hal  penting dalam usaha mencapai ketahanan pangan dan keberlanjutan pangan. Secara keseluruhan, ketahanan pangan dan keberlanjutan pangan merupakan  tujuan penting dalam upaya memastikan bahwa sistem pangan global dapat menyediakan makanan yang cukup, aman, dan bergizi bagi seluruh populasi manusia saat ini dan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun