Mohon tunggu...
Humaniora

Kalian Jangan Egois Dong Wahai 'Orang Kecil'...

11 Oktober 2017   23:33 Diperbarui: 11 Oktober 2017   23:48 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Surat Terbuka Untuk 'Orang Kecil' Dan Gubernur Jabar Dari Seorang Difabel)

Anda tahu, bertapa senangnya saya saat go-jek ada di daerah saya, saya pikir. Ah, akhirnya saya bisa pesan kebutuhan saya sendiri. Tidak perlu menunggu orang rumah yang sehat keluar.

Saya tidak perlu meminta kakak saya untuk membelikan sesuatu yang saya perlukan. Saya bisa pesan makanan sendiri ketika saya ingin.

Anda mungkin dengan sinis berpikir, kenapa saya tidak pergi sendiri dan beli makanan sendiri? Lu pemalas amat sih dan bla bla bla. Bagi orang tidak tahu kata difabel atau disabel yang terdapat pada judul di atas, mungkin itu yang terlintas dalam benak mereka saat membaca paragraf pertama.

Saya OBK. Orang Berkebutuhan Khusus, saya memakai kursi roda untuk beraktivitas dan apa bisa kursi roda berjalan-jalan di jalan biasa? Apa kursi roda bisa berjalan dengan lancar di jalan berbatu? Apa kursi roda aman berjalan di jalanan yang bahkan trotoarnya saja tidak di beri jalan untuk kursi roda?(yah,... kalau di beri juga 'orang kecil' bermotor akan merasa berhak memakainya. Jadi percuma saja...)

Jadi dunia saya hanya rumah, mall mungkin. Ah, di daerah saya bahkan tidak ada mall, adanya plaza, carfreeday dan taman yang tak ramah difabel... hahaha... orang normal pun harus lompat kalau mau masuk taman itu.

Saya tidak tahu apa yang di dalam otak kepala dinas pertamanan Tasik hingga memasang palang di setiap pintu masuk seperti itu? Bahkan orang normal pun sulit untuk masuk tamannya? Apa untuk menghalangi motor? Maka wajar jika saya sangat benci orang kecil bermotor karena mereka juga suka belagu merampas fasilitas orang difabel dengan alasan cari makan, atau berpikir itu memang buat motor, 'orang kecil' begu.

(jika kalian marah karena saya sebut 'orang kecil' begu. Yah, jangan memakai hak orang lain dalam hal ini memakai jalan landai di trotoar dan jembatan penyebrangan, juga masuk Komplek rumah sakit atau taman dengan motor kalian. Karena itu fasilitas untuk orang berkursi roda, itu hak kami. Kalian sama saja dengan koruptor jika memakainya. Karena aturannya tidak boleh motor masuk trotoar dan jembatan penyebrangan, Rumah sakit, taman kota.)

Jadi bagaimana saya bisa beli kebutuhan saya sendiri? Saya bersyukur hidup di jaman internet, saya bersyukur ada toko Online. Karena saya tidak perlu minta ayah saya mengajak pergi ke plaza terbesar dekat rumah, yang sebenarnya tidak dekat juga sih. Ketika buku yang saya inginkan terbit? Karena satu-satunya toko buku besar hanya ada di plaza itu.

Tapi sejak ada toko Online, saya tinggal buka laptop atau smartpone dan cari di tokopedia dll, bayar, tunggu 3-7 hari dan bang, buku yang saya inginkan ada ditangan saya. Tanpa meminta orang membelikannya atau mengantarkan saya ke plaza.

Tapi itu tidak bisa kalau makanan...bisa sih,... tapi masa harus tunggu 3 hari untuk makan tenggo? Atau minum pocari? Jadi saya harus pesan ke orang rumah untuk jajan... orang difabel tidak boleh jajan, kah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun