Mohon tunggu...
Nayla Azzahra
Nayla Azzahra Mohon Tunggu... mahasiswa

nela uda besar dan uda kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Implementasi Lima Pilar Kemalikussalehan: Antara Idealisme dan Realitas

7 Desember 2024   01:35 Diperbarui: 7 Desember 2024   15:50 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

batu lateri
batu lateri

*Implementasi Lima Pilar Kemalikussalehan: Antara Idealisme dan Realitas

Kemalikussalehan, sebuah konsep yang mengakar dalam nilai-nilai kebajikan universal, telah menjadi panduan moral yang terus dihidupkan dalam berbagai komunitas di Indonesia. Dengan lima pilarnya---kemanusiaan, keadilan, keberlanjutan, keberagaman, dan keseimbangan spiritual---konsep ini menawarkan cetak biru kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan berkelanjutan. Namun, seperti gagasan besar lainnya, implementasi Kemalikussalehan di masyarakat sering kali menghadapi tantangan. Untuk memahami bagaimana nilai-nilai ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, kami melakukan kunjungan lapangan ke Desa Sukamaju, yang dikenal sebagai salah satu pelopor penerapan lima pilar Kemalikussalehan.

*Jejak Sejarah Kemalikussalehan di Desa Sukamaju

Desa Sukamaju, terletak di lereng bukit yang subur, memiliki sejarah panjang dalam mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan spiritual ke dalam tata kelola komunitasnya. Menurut tokoh masyarakat setempat, konsep Kemalikussalehan pertama kali diperkenalkan oleh seorang ulama lokal, Kyai Abdullah, pada akhir 1990-an. Inspirasi ini muncul dari perenungan mendalam terhadap tantangan modernitas yang mulai mengikis harmoni sosial di desa tersebut. Kyai Abdullah mengusulkan lima pilar sebagai landasan hidup masyarakat:

  1. Kemanusiaan, yang menekankan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama.
  2. Keadilan, yang memastikan pemerataan hak dan kewajiban bagi seluruh anggota masyarakat.
  3. Keberlanjutan, yang mendorong pengelolaan sumber daya alam secara bijak.
  4. Keberagaman, yang menghargai perbedaan budaya, agama, dan keyakinan.
  5. Keseimbangan Spiritual, yang menjaga hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta.

Pilar-pilar ini kemudian menjadi pedoman pembangunan desa, mulai dari penyusunan kebijakan pemerintah hingga pengaturan kehidupan sosial.

Selama kunjungan lapangan, kami mengamati bagaimana nilai-nilai ini direpresentasikan dalam berbagai aspek kehidupan desa. Salah satu program yang menarik perhatian adalah pengelolaan koperasi berbasis syariah, pembangunan sekolah berbasis inklusi, dan pelaksanaan acara Ruang Harmoni yang mempertemukan warga dari berbagai latar belakang agama untuk berdialog dan bekerja sama.

*Studi Kasus: Implementasi Pilar Keseimbangan Spiritual

Dari kelima pilar Kemalikussalehan, salah satu yang paling menarik untuk ditelaah adalah keseimbangan spiritual. Pilar ini diwujudkan melalui program Ruang Harmoni, sebuah inisiatif yang diluncurkan pada tahun 2010. Program ini dirancang untuk menciptakan ruang interaksi yang damai antara masyarakat dengan latar belakang agama dan budaya yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan mencakup dialog lintas iman, meditasi kolektif, kerja sosial lintas agama, dan pelatihan kebajikan.

Dalam salah satu sesi dialog yang kami hadiri, para peserta membahas tema "Harmoni dalam Keberagaman". Diskusi berlangsung hangat, dengan masing-masing peserta berbagi pandangan dari perspektif agama dan budaya mereka. Salah seorang peserta, Pak Hasan, seorang petani, mengungkapkan bahwa melalui kegiatan ini, ia belajar untuk lebih menghargai perbedaan. "Sebelumnya, saya tidak pernah berpikir untuk berdialog dengan teman-teman dari agama lain. Sekarang, saya merasa lebih dekat dengan mereka," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun