Mohon tunggu...
Munawir Badawi
Munawir Badawi Mohon Tunggu... Guru - Cinta Itu Indah

Tinggi 175 Cm Berat Badan 55 Kg

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi dan Teknik Bimbingan Belajar bagi Siswa Guna Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar

5 Desember 2020   15:29 Diperbarui: 5 Desember 2020   15:35 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Pendahuluan

Pemilihan tema Strategi dan Teknik Bimbingan Belajar bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan minat mereka. Strategi dan Keterampilan Bimbingan yang tepat dapat membuat suasana belajar siswa menjadi menarik dan tidak membosankan, dan yang terpenting proses pembelajaran dapat mencapai tujuannya.

  • Pembahasan

Kualitas hidup di suatu bangsa dan negara dapat ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan sangat penting untuk menentukan kemajuan suatu negara dan negara, guna berjuang menyongsong era globalisasi saat ini. Dalam mendukung kemajuan bangsa dan negara, masyarakat pendidikan harus mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidikan yang berkualitas dan memiliki kemampuan untuk menjalankan perannya. Perubahan pendidikan dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Oleh karena itu, upaya peningkatan pendidikan diharapkan dapat meningkatkan harkat dan martabat warga negara Indonesia. Di Indonesia banyak cara untuk meningkatkan kualitas. Pendekatan pendidikan merupakan suatu sarana dimana siswa dapat mengembangkan potensinya dalam proses pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikannya.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 13 ayat 1 mengatur bahwa jalur pendidikan dibagi menjadi pendidikan formal, nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan terstruktur dan hierarkis yang meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Penyelenggaraan pendidikan formal juga diatur dalam Pasal 66 Peraturan Pemerintah 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, khususnya Pasal 6o ayat 1. Penyelenggaraan pendidikan formal meliputi: Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) di Pendidikan anak usia dini formal. pendidikan dasar (SD, MI, SMP, Mts), pendidikan menengah (SMA, MA, SMK), dan pendidikan tinggi (seperti pernyataan diplomatik, pendidikan nonformal merupakan jalur yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang).

Menurut petunjuk Crow & Crow (dalam Prayitno, 2004: 94), Bimbingan disediakan oleh orang-orang dengan kepribadian yang sesuai, biasanya orang-orang dari segala usia yang telah dilatih untuk membantunya mengatur aktivitas hidupnya dan menanggung bebannya sendiri. Sementara itu, menurut Hamanik (2004: 195), siswa diberi bimbingan untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kemampuannya, serta dapat membantu siswa menentukan cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah belajarnya.

Menurut tim Departemen Psikologi Pendidikan (Mulyadi, 2010: 107), bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada siswa untuk memecahkan kesulitan yang berkaitan dengan masalah belajar. Sehingga mewujudkan cita-cita belajar impian. Sebagai lembaga bimbingan belajar primagama bekerja keras untuk membantu siswa dengan kesulitan belajar, mereka telah meningkatkan motivasi dan minat belajar dari berbagai upaya dan strategi pembelajaran. Materi harus sesuai dengan GBPPDIKNAS atau kurikulum nasional sehingga Prigmagama dapat melengkapi dan memberikan instruksi yang lebih jelas. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan formal didasarkan pada kurikulum yang didukung oleh UU No. 20 tahun 2003, sedangkan strategi pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan informal dan nonformal harus dipilih secara fleksibel sesuai dengan keadaan saat ini. Strategi pembelajaran adalah metode yang dipilih ketika memberikan metode pembelajaran dalam lingkungan belajar tertentu. Kemudian, mereka mendeskripsikan strategi pembelajaran, termasuk sifat ruang lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada siswa. GerLach dan Erly dalam Uno (2014: 1).

Strategi pembelajaran yang dipilih untuk kegiatan mengajar di lembaga bimbingan belajar Primagama berkualitas dan efektif, sehingga dapat meningkatkan minat belajar dan motivasi belajar siswa, sehingga tidak merasa bosan. Pemilihan strategi ini berbeda dengan sekolah, namun tetap berpedoman pada kurikulum nasional. Kemampuan siswa yang berbeda untuk menyaring pembelajaran juga dapat menjadi kendala untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa juga dapat merespon penjelasan materi yang dikenalkan oleh pendidik. Namun, alokasi waktu yang ditentukan dapat berkurang dan dapat mengganggu proses pembelajaran materi lain.

Secara umum pembelajaran yang diberikan tidak jauh berbeda dengan pendidikan formal. Ini termasuk membaca, menulis, berhitung dan bernyanyi, tetapi perbedaannya terletak pada lembaga bimbingan primagama dalam pendidikan formal dan nonformal. Motivasi adalah perilaku yang mendorong, yang mempengaruhi perilaku seseorang. Motivasi bisa tumbuh pada satu orang, namun harus dilandasi oleh minat pada satu orang, agar pembelajaran dapat tercapai di sekolah. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa akan menimbulkan kedisiplinan.

Strategi yang dibutuhkan oleh guru bimbingan dan konseling adalah:

  • Konselor, karena di sekolah ada instruktur yang membimbing siswanya menjadi dewasa, maka strategi ini lebih disukai.
  • Motivator, karena pendidik harus bisa menyemangati/mendorong siswa, agar tidak melanggar peraturan di sekolah.
  • Korektor, pendidik harus mampu membedakan nilai bagus dari nilai jelek.

Berdasarkan temuan penelitian, banyak siswa di kelas VllSMP YPAL-Maksum masih menemui berbagai kendala, seperti ketidaknyamanan dalam proses pembelajaran, materi dan petunjuk yang sulit dipahami oleh guru, dan tugas yang belum selesai. Menurut penelitian DimYanti dan Mudjiono (2009: 246), kebiasaan belajar yang buruk tersebut antara lain tidak aktif selama proses pembelajaran, tidak menyiapkan materi sambil menunggu kedatangan guru, menyontek teman untuk mengerjakan pekerjaan rumah di sekolah, dan bersekolah hanya demi gengsi. Menyia-nyiakan kesempatan belajar, sering terlambat, dan mencari belas kasih tanpa belajar. Untuk itulah peran pendidik menjadi sangat penting.

Pendidik harus memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, dan pengawas juga harus bekerja keras agar siswa terus belajar dalam suasana yang nyaman dan tertarik untuk mengerjakan PR guru. Bimbingan dan konseling bisa dilakukan tidak hanya secara individu, tetapi juga dalam kelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun