Tak salah memang jika Solo mendapat julukan sebagai kota budaya. Bagaimana tidak, ada begitu banyak acara yang menyuguhkan kesenian dan kebudayaan dari kota asal presiden Jokowi ini.Â
Kalau kemarin selama tiga hari berturut-turut kita menyaksikan pagelaran "Bakdan Ning Sala", Malam Minggu kemarin kita menyaksikan Pagelaran Seni dan Budaya dalam "Waishaka Pujaraya" di Candi Putih. Ya, kedua acara ini memang selalu masuk dalam calendar event tahunan kota Solo.
Suara gending gamelan pun mengiringi para tamu untuk segera menempati tempat duduk yang telah disediakan sembari menunggu acara dimulai. Nuansa seni pun terasa begitu kental.
Tampak pula di barisan tempat duduk paling depan, para pemuka dari berbagai agama yang duduk berdampingan, semakin menonjolkan harmoni dalam kebhinekaan. Sungguh indahnya kebersamaan.
Mulai dari Tari Gambyong yang dibawakan oleh siswi SMKI Surakarta, kemudian Tari Yapong oleh anak-anak SMB Dhammaviriya usia 9-11 tahun dilanjutkan Tari Modern Gumefamire oleh anak-anak SMB Dhammaviriya usia dibawah 9 tahun.
Dalam pesannya, bikhu sempat mengatakan bahwa acara waishaka pujaraya dengan pagelaran seni dan budaya ini hanya ada di kota Solo. Beliau pun memberikan apresiasi melihat banyaknya aneka tari yang ditampilkan malam itu.