Mohon tunggu...
Nawang Sari
Nawang Sari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi Pendidikan Sosiologi Universitas Sultan Ageng TIrtayasa

Jika gagal maka bangkit lagi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Permasalahan Pembelajaran Daring di Era Pandemi dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan

18 Mei 2021   09:51 Diperbarui: 18 Mei 2021   10:12 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Serta diperlukan bimbingan konseling sehingga anak bisa berkonsultasi dan mudah menyampaikan keluhan nya terhadap permasalahan yang ada di dalam pembelajaran daring. Dilihat dari sosiologi pendidikan pembelajaran secara daring ini, solusi yang dapat dilakukan yaitu peran guru dan peran orang tua harus bekerjasama dalam mentransmisi kebudayaan pembelajaran daring yang diterapkan pada masa pandemi ini karena dalam pembelajaran daring ini perlu pengawasan dan bimbingan lebih ketat dibandingkan pembelajaran secara luring.

Kemudian terdapat Masalah dalam pembelajaran daring ini seperti tugas - tugas yang diberikan pada siswa ini menumpuk. Sehingga Siswa terbebani dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Pada masa awal proses pembelajaran dari rumah semua berjalan dengan baik. Namun, belakangan para guru juga mulai jenuh mengajar melalui media online. Banyak alasan yang mereka kemukakan. Di antaranya jaringan internet yang tidak memadai, fasilitas alat peraga untuk mengajar yang tidak lengkap dan lain sebagainya. 

Hingga kebanyakan para guru akhirnya hanya memberikan tugas yang menumpuk kepada para siswa. hal ini menjadi keluhan siswa/siswi dan juga orangtua disebabkan tugas/PR yang diberikan guru terlalu banyak sehingga membebani anak anak. Pemberian PR terhadap siswa selama libur juga tidak menjamin bahwa siswa/siswi akan belajar di rumah. Selain itu, ada ketidakseimbangan dalam pemberian tugas, di mana waktu belajar minim, namun tugas menumpuk. Hasil survey yang dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada pertengahan April 2020 lalu, yang menyatakan sebanyak 76,7% anak tidak menyukai proses pembelajaran dari rumah. Penyebabnya, minimnya interaksi dengan teman sebaya, dan tugas menumpuk.

Dalam konteks Sosiologi pendidikan yang dilatar belakangi oleh Perubahan sosial telah mengaitkan  dengan kondisi sekarang ini yaitu yang awalnya sistem pembelajaran tatap muka digantikan dengan sistem pembelajaran online (daring) ,karna Pandemi covid-19. 

Sosiologi pendidikan berperan dalam permasalahan tersebut, karna salah satunya bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh Pendidikan terutama pendidikan akibat pandemi covid-19 ini. Yaitu salah satunya mengadakan integrasi kurikulum pendidikan dengan masyarakat sekitarnya. contohnya seperti kebijakan menteri Nadiem memberi tiga opsi kurikulum selama pandemi: sekolah tetap mengacu kurikulum nasional; sekolah memakai kurikulum darurat; dan sekolah menyederhanakan kurikulum secara mandiri. 

Dengan kata lain, selama proses belajar daring, sekolah bisa menerapkan kurikulum adaptif. Namun demikian, dalam praktiknya, masih ada guru atau sekolah tetap mengejar ketuntasan kurikulum nasional, sehingga dalam kelas daring selalu memberikan tugas terus-menerus kepada siswa sehingga kegiatan pembelajaran tidak efektif. Kemudian Sosiologi pendidikan menyinggung dalam bahasan tersebut tentang permasalahan peran profesi guru, yaitu dalam kompetensi profesional Guru dituntut memiliki kemampuan menggunakan media dan sumber pengajaran. 

Dengan sistem pembelajaran daring yang tidak efektif ini juga membuat peserta didik sulit untuk menyerap materi yang telah disampaikan oleh seorang pengajar. Karena pada faktanya saat pembelajaran daring ini banyak guru yang hanya memberikan materi hanya melalui modul tanpa menjelaskannya sedikitpun, selain itu juga biasanya dalam pembelajaran Daring ini biasanya banyak pengajar yang menggunakan aplikasi zoom meeting dan google meet dalam melakukan kegiatan belajar mengajar tetapi saat kegiatan belajar berlangsung,banyak peserta didik yang mematikan kameranya dan juga banyak peserta didik yang melakukan kegiatan lain bahkan tidur dan akhirnya mereka tidak memerhatikan penjelasan dari guru tersebut. 

Hal ini menjadi sorotan utama dalam pembelajaran daring solusinya yaitu seorang pengajar harus menggunakan sistem/metode pembelajaran yang berbeda untuk menarik semanagat motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran seperti dengan metode berdiskusi,bermain game,debat,presentasi. Menonton film dokumenter dan lainnya supaya peserta didik cepat dalam memahami materi yang disampaikan.

Dalam kondisi pandemi saat ini tentunya banyak sekali hambatan terutama dalam pendidikan, dimana saat pandemi ini banyak sekali perubahan yang mengakibatkan masyarakat susah untuk beradaptasi. Sebagai contoh,dalam pendidikan yang biasanya kita pergi kesekolah sekarang kita harus belajar dengan secara daring, itu banyak mengakibatkan para murid tidak terbiasa dengan kondisi seperti ini yang akhirnya akan menimbulkan banyak masalah yang timbul seperti pembelajaran dominan belum interaktif, akibat pembelajaran daring ini murid menjadi kurang dalam interaktif mereka menjadi lebih kurang dalam keterkaitan dalam pembelajaran ini, salah satu solusinya yaitu diupayakan menggunakan media daring variatif yaitu pengajar dapat menggunakan metode 3 M agar menciptakan daring lebih variatif.

Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar Juga diperlukan konsep 3M yaitu (Media, Metode, dan Materi). Media adalah terkait dengan platform apa saja yang bisa digunakan pengajar untuk memastikan pembelajaran daring bisa berjalan. Baik yang sederhana, maupun platform yang lebih canggih. Misalnya, what'sapp, blog, zoom, webex, google meet, messengger, instagram live, youtube live, g suite, moodle, edmudo, dan banyak lagi yang lain. Metode ini terkait bagaimana pengajar men-deliver konten secara efektif. Bagaimana pengajar bisa menyusun strategi pembelajaran (instructional strategies) daring yang notabene berbeda dengan pembelajaran luring ini secara efektif. Materi atau resources (materi ajar) artinya pengajar juga harus bergerak dan mengakselerasi kemampuannya untuk mencari atau bahkan membuat materi ajar digital.

 Dengan adanya pandemi ini bukan menjadi alasan utama terhentinya kegiatan Pendidikan di Indonesia. Pemerintah maupun elemen masyarakat harus mampu membuat inovasi dan terobosan terbaru dalam menyesuaikan Proses belajar mengajar dengan era pandemic saat ini karena Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling utama dalam memajukan bangsa,dalam membangun negara serta dengan adanya Pendidikan ini juga dapat mendongkrak dan mensejahterakan sistem perekonomian di suatu Negara. Sosiologi Pendidikan sendiri berperan dalam merumuskan masalah Pendidikan yang terjadi di era pandemi ini dan berperan juga dalam memecahkan masalah ataupun mencari solusi atas segala permasalahan Pendidikan yang terjadi selama pandemi Covid-19 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun