Mohon tunggu...
Navalia Sapta
Navalia Sapta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Komunikasi Internasional

25 September 2018   10:37 Diperbarui: 25 September 2018   11:27 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hubungan antarnegara yang semakin dinamis membuat Komunikasi Internasional semakin dibutuhkan sebagai pemersatu, karena komunikator dan komunikan yang berbeda kebangsaan  juga jenis isu yang pesannya bersifat global tentu membutuhkan saluran media bersifat internasional. 

Radio yang diciptakan Guglielmo Marconi, telegraf yang diciptakan Samuel Morse,  televisi yang diciptakan John Logie Baird dan internet yang ditemukan Robert E.Kahn dan Vinton G.Cerf merupakan media yang dinilai efektif dalam menyebarkan informasi seperti mengenai kejadian apapun di belahan dunia akan bisa tersalurkan secara langsung di belahan dunia lainnya  sehingga dalam menjangkau komunikannya sangat bisa dirasakan termasuk pengaruh dan daya efektivitasnya.

Manifestasi kegiatan komunikasi internasional yang berupa hubungan diplomatik arus komunikasi timbal balik antara negara-negara nasional yang pada dasarnya merupakan produk transaksi dalam sistem internasional juga pelaksanaannya pada pengelola sumber komunikasi distribusikan oleh presiden kepada menteri luar negeri dengan seluruh perangkatnya demi efektifnya jalinan komunikasi dan untuk memahami lebih dalam kita dapat mempelajarinya dari tiga perspektif yaitu perspektif jurnalistik, perspektif diplomatik dan perspektif propagandistik.

Dan dalam komunikasi internasional kecenderungan interaksi lebih dipengaruhi oleh kebijaksanaan negara dalam memenuhi kepentingan negara tersebut. Bahkan wujud komunikasi antar bangsa lebih memicu kepada hubungan politik yang dikembangkan ke hubungan bidang-bidang lainnya.

Dari tulisan diatas menunjukkan cakupan komunikasi internasional yang luas, tidak hanya berfokus pada kajian terhadap informasi dan arus pesan yang disampaikan dari satu negara kepada negara lain namun bergerak kearah propaganda dan muncul paradigma internasional yang bernama free and flow information. Paradigma ini membahas isu dan kajian mengenai globalisasi, privatisasi, imperalisme media, serta era informasi dalam ranah internasional.  

Pada awalnya komunikasi internasional menurut sejarah disebabkan oleh berbagai kondisi salah satu faktor yaitu perang dingin ekonomi politik antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang secara tidak langsung melibatkan seluruh negara di dunia selain itu juga mengenai penggunaan bahasa inggris sebagai bahasa internasional yang sebenarnya tidak tertulis tetapi secara tidak langsung secara internasional menyetujui hal ini dengan penggunaannya diberbagai belahan dunia. 

Bentuk penerapan bangsa inggris dalam hal ini  yaitu mewajibkan penggunaan bahasa inggris ke negara jajahannya baik dalam hal akademik maupun pemerintahan dan hasilnya tidak hanya singapura negara tetangga Indonesia saja namun negara jajahan inggris lainnya juga bisa berbahasa inggris dan berbeda dengan jajahan belanda yang menjajah Indonesia di mana hanya kalangan elit di Indonesia saja yang bisa berbahasa belanda karena pihak belanda yang tidak menginginkan bahasanya dikuasai oleh negara lain.

Pada jaman penjajahan inggris inilah mempermudah akses bangsa inggris melakukan perdagangan karena berkomunikasi dengan bahasa inggris yang dapat dengan mudah dipelajari,dipahami dan di mengerti oleh masyarakat negara jajahannya dan hingga saat ini penggunaannya pun secara internasional.

Tentunya hal ini menjadi tantangan untuk Indonesia agar dapat bersaing dibutuhkan keahlian berbahasa inggris dengan baik terlebih lagi saat ini kita sudah memasuki perdagangan bebas Asia dan dunia yang berarti memberi peluang untuk mendapatkan pekerjaan dibelahan dunia manapun asal kita memiliki keahlian yang menjadi nilai lebih.

Sumber daya manusia haruslah dipersiapkan sedemikian rupa sehingga  dapat berkembang  dan berimplikasi pada pendidikan karena jika pendidikan Indonesia tidak mengalami perubahan yang berarti maka ketertinggalan akan semakin jauh. Hal inilah yang harus diperhatikan dan kita perbaiki bersama untuk kemajuan bangsa dan negara kita Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun