Mohon tunggu...
Naura Imana Ahmadi
Naura Imana Ahmadi Mohon Tunggu... Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 24

Hobi jalan-jalan dan jajan-jajan

Selanjutnya

Tutup

Trip

Siapa Sangka Ternyata Bedug Terbesar di Dunia Ternyata Ada di Purworejo

8 Mei 2025   22:55 Diperbarui: 8 Mei 2025   22:55 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto saya bersama Bedug Pendowo sumber: dokumentasi pribadi

Perworejo adalah salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Kecamatan Purworejo Kota. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Kulon Progo. Salah satu minuman khas yang terkenal di Purworejo adalah dawet ireng. Minuman ini terbuat dari tepung sagu, warna hitamnya dari abu bakar jerami yang dicampur dengan air dan memiliki kuah dari santan yang dipadukan dengan gula jawa cair. Tidak kalah eksis juga durian khas Purworejo yang memiliki keunikannya sendiri. Purworejo juga memiliki banyak wisata seperti pantai, airterjin, museum, Sungai, dan masih banyak lainnya. Salah satu tempat wisata yang terkenal di Purworejo adalah Alun-alun Purworejo yang terletak di pusat Kabupaten Purworejo. Jika anda mengunjungi alun-alun ini anda bisa juga mengunjungi Masjid Agung Purworejo untuk beristirahat ataupun untuk menunaikan ibadah salat. Tepatnya masjid ini berada di depan alaun-alun Purworejo. Masjid Agung kebanggaan Purworejo ini bernama Masjid Agung Darul Muttaqin.

potret Masjid Agung Darul Muttaqin dari depan sumber: dokumentasi pribadi
potret Masjid Agung Darul Muttaqin dari depan sumber: dokumentasi pribadi

Masjid Agung Darul Muttaqin didirikan pada tanggal 16 April 1834 M. Masjid ini dibangun atas perintah Kanjeng Raden Adipati Cokronagoro, bupati pertama Purworejo. Masjid ini memiliki luas tanah sebesar 1050 m2. Masjid ini memiliki fasilitas tempat parkir yang luas, kamar mandi, tempat wudhu, rak berisi Al-Quran, mukena untuk salat, dan masih banyak lagi fasilitas pendukung yang disediakan. Pengalaman saya mengunjungi Masjid Agung ini nyaman.

salah satu fasilitas yang disediakan Masjid Agung Darul Muttaqin berupa sjadah,rukuh,dan Al-Quran sumber: dokumentasi pribadi
salah satu fasilitas yang disediakan Masjid Agung Darul Muttaqin berupa sjadah,rukuh,dan Al-Quran sumber: dokumentasi pribadi

 Di masjid ini memiliki suatu daya tarik utama yaitu terdapat bedug terbesar di dunia. Bedug ini dinamai Bedug Pendowo. Dinamakan Bedug Kyai Bagelan atau dikenal juga dengan Bedug Pendowo. Bedug ini dinamakan Bedug Pendowo karena bedug terbesar di dunia ini menggunakan bahan kayu jati besar bercabang lima (Pendowo) yang berasal dari Dusun Pendowo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Bedug ini dibuat sebagai alat penanda masuknya waktu salat. Proyek pembuatan bedug ini dengan mengadakan sayembara. Akhirnya, proyek ini dipimpin oleh Kyai Haji Muhammad Irsyad pada tahun 1834 M.

 Pembuatan bedug ini dilkukan di Dusun Pendowo, yang jaraknya kurang lebih 11 km dari Masjid Agung Darul Muttaqin. Masalah muncul ketika bedug ini selesai dibuat, kesulitan untuk memindahkan bedug ini ke masjid. Akhirnya, bedug ini ditarik menggunakan tambang dadhung, yaitu tali yang terbuat dari serat alami pohon abaca. Bawah bedug ini diberi kayu gelondongan atau kayu yang masih utuh. Agar kayu tersebut berputar dan bisa menggeser atau membawa bedug ini hingga sampai ke Masjid Agung Darul Muttaqin. Untuk menghibur para pekerja yang memindahkan bedug ini, maka disetiap pos pemberhentian ada hiburan Tari Tayub.

Bedug terbesar di dunia ini memiliki Panjang 292 cm, dengan garis tengah depan 194 cm, gris tengah belakang 180 cm, keliling bagian depan 601 cm, dan keliling bagian belakang 564 cm. Terdapat 120 buah paku di depan dan 98 buah paku di belakang. Di tengah bedug ini terdapat gong, agar saat dipukul suara bedug keras dan menggema. Bedug ini pernah mengalami kerusakan pada tahun 1936 lebih tepatnya pada tanggal 3 Mei, pada usia bedug yang ke-102. Mulanya bedug ini menggunakan kulit benteng tua sebagai pelapis bedug. Namun, karena kerusakan pada tahun itu pelapis bedug ini diganti menggunakan kulit sapi.

Saat ini Bedug Pendowo ditabuh saat hari Jumat menjelang salat Subuh, ashar, Maghrib dan Isya. Tidak hanya itu, beduk ini juga ditabuh saat menjelang salat Idulfitri dan shalat Iduladha, acara keagamaan besar, dan tidak lupa juga saat Hari Kemedekaan Republik Indonesia, setiap tanggal 17 Agustus. Namun, pada hari-hari biasa Masjid Agung Darul Muttaqin menggunakan bedug yang lebih kecil.  Untuk menjaga dan meawat bedug ini, karena usianya yang hampir menginjak 200 tahun.

Saat ini Bedug Pendawa disimpan di seambi masjid sebelah selatan. Para pengunjung dapat melihat bedug terbesar di dunia ini dan dapat berfoto ria dengan budug ini. Karena bedug ini sebagai peninggalan budaya, kita harus senantiasa menjaga bedug ini. Jangan samapai merusak bedug peninggalan budaya ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun