Naurah Mutiara Salsabilah (Mahasiswa) & Wulan Aulia Azizah, S.Pd., M.Pd. (Dosen PGSD Universitas Negeri Semarang).
Hidup di tengah keberagaman bukanlah hal yang mudah. Perbedaan keyakinan, budaya, dan cara pandang sering kali menimbulkan jarak di antara manusia. Namun, justru dari perbedaan itulah kita bisa belajar banyak hal: menghargai orang lain, memahami sudut pandang baru, dan memperkaya diri dengan pengalaman yang berbeda.
Toleransi bukan hanya sekadar kata, tetapi kebutuhan bersama. Tanpa sikap ini, sulit rasanya menciptakan suasana damai dan harmonis dalam masyarakat. Oleh sebab itu, setiap generasi, terutama anak-anak, perlu dikenalkan pada pentingnya nilai toleransi sejak dini.
Pesan dalam Karya Poster
Poster ini hadir sebagai media edukasi yang sederhana namun penuh makna. Dengan memanfaatkan akronim TOLERANSI, poster ini memberikan sembilan pesan moral yang saling berkaitan: menghargai, menjaga kerukunan, hidup damai, hingga menyadari bahwa kekuatan bangsa terletak pada toleransi itu sendiri. Visualisasi anak-anak yang gembira di dalam poster menegaskan bahwa toleransi membawa kebahagiaan. Mereka bisa berbeda latar belakang, tetapi tetap bisa bermain dan belajar bersama. Pesan ini penting bagi generasi muda: perbedaan tidak menghalangi persaudaraan, justru bisa menjadi alasan untuk semakin erat.
Poster ini tidak hanya indah secara tampilan, tetapi juga efektif sebagai sarana pendidikan. Anak-anak sering kali lebih mudah menyerap pesan yang ditampilkan lewat gambar berwarna cerah dibandingkan lewat penjelasan panjang. Dengan begitu, karya seni visual seperti ini mampu menanamkan nilai toleransi secara halus namun membekas. Lebih dari itu, seni juga mengajarkan anak untuk berekspresi. Membuat poster, menggambar, atau menulis slogan bukan hanya aktivitas kreatif, tetapi juga cara untuk merenungkan nilai yang ingin disampaikan. Dalam konteks ini, seni menjadi ruang belajar sekaligus ruang refleksi.
Toleransi sebagai Identitas Bangsa
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk. Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya semboyan, melainkan identitas. Akan tetapi, semboyan itu baru benar-benar hidup jika diwujudkan dalam tindakan sehari-hari: saling menghormati, menghargai keyakinan orang lain, serta bekerja sama tanpa melihat perbedaan. Toleransi adalah kunci agar bangsa ini tetap kokoh. Sebab, negara sebesar Indonesia tidak mungkin dipersatukan hanya dengan hukum atau aturan. Yang membuat kita bisa bertahan sebagai bangsa adalah rasa saling percaya dan sikap menghormati satu sama lain.
Simpulan
Toleransi adalah sikap menghargai dan menerima perbedaan sebagai bagian alami dari kehidupan. Ia bukan sekadar kesediaan untuk membiarkan orang lain berbeda, melainkan kesadaran bahwa keberagaman justru memperkaya pengalaman bersama. Dengan adanya toleransi, hubungan antarindividu maupun antar kelompok dapat terjalin lebih harmonis, sehingga tercipta suasana damai, rasa saling percaya, dan persatuan.