Mohon tunggu...
Naurah Salsabila
Naurah Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Walking in the starlight

Dulunya akun buat nugas, sekarang belum tau bakal nulis lagi atau enggak.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Makan Bubur Itu Seharusnya Diaduk, Kalau Kamu?

12 Maret 2021   12:40 Diperbarui: 12 Maret 2021   15:53 2015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/putri aliysia

Nah, itu adalah sekilas dari asal-usul bubur ya. Sekarang waktunya kita masuk ke pembahasan "Lebih baik diaduk atau tidak?". Pertama-tama, kita bahas soal kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tim terlebih dahulu ya.

Bubur Diaduk

Bagi tim bubur diaduk, katanya mereka mengutamakan rasa daripada penampilan. Dengan diaduk, maka semua komponen dan kaldu yang terdapat dalam bubur dapat tercampur rata, sehingga menjadi satu kesatuan rasa yang sempurna. Makan bubur dengan cara diaduk juga membuat proses pencernaan menjadi lebih mudah karena semua komponen telah tercampur menjadi satu dan lebih lunak sehingga mudah dicerna.

Namun, jika bubur diaduk, maka tekstur bubur akan lebih berair. Makan bubur dengan cara diaduk membuat orang yang memakannya tidak boleh membiarkan bubur terlalu lama karena akan membuat tekstur bubur menjadi lebih berair. Penampilannya pun juga kurang menggugah selera makan.

Bubur Tidak Diaduk

Bagi tim bubur enggak diaduk, tentunya penampilan bubur yang tidak diaduk lebih terlihat enak untuk dimakan, sehingga dapat meningkatkan selera makan. Makan bubur dengan cara tidak diaduk juga dapat memudahkan orang-orang yang terlalu pemilih.

Misalnya orang yang tidak menyukai kacang atau daun bawang dapat memisahkannya dengan mudah bila buburnya tidak diaduk. Juga menurut sebagian orang, memakan bubur dengan cara enggak diaduk ini dapat membuat setiap suapannya memiliki rasa dan tekstur yang unik.

Namun, memakan bubur dengan cara tidak diaduk, dapat membuat komponen dan rasa di dalam bubur tidak dapat tercampur dengan rata dan sempurna. Dan tentunya juga bubur enggak diaduk lebih sulit dicerna daripada bubur yang diaduk, karena komponen yang ada dalam bubur teksturnya tidak lembut.

Nah, hal di atas merupakan beberapa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tim ya. Tapi, jadinya makan bubur itu seharusnya diaduk atau enggak sih?

Kalau kita lihat dari fungsinya, makan bubur memanglah harus diaduk. Karena pada kisahnya, terdapat seorang dokter yang merawat seorang Kaisar yang sedang sakit dengan memberikannya bubur. Kalau seperti itu, artinya saat memakan bubur, memanglah harus diaduk agar dapat lebih mudah dicerna karena semua komponennya menjadi lebih lembut.

Tapi tentunya, hal itu juga tidak dapat dijadikan sebagai patokan cara memakan bubur yang benar ya. Karena tentunya selera dari masing-masing pribadi memiliki perbedaan yang tidak dapat disamakan dan dipaksakan begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun