Mohon tunggu...
Naufal RakhaTsany
Naufal RakhaTsany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi Universitas Trunojoyo Madura Tahun 2019

Hidup Adalah Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Angka Fertilitas Melaju Pesat di Surabaya

16 Juni 2021   23:27 Diperbarui: 16 Juni 2021   23:31 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Angka Fertilitas Melaju Pesat Di Surabaya 

Oleh: Naufal Rakha’ Tsany

Mahasiswa Sosiologi Fisib Universitas Trunojoyo Madura

Surabaya merupakan kota dengan kepadatan penduduk ke 2 setelah Jakarta. Setiap tahun, jumlah penduduk Kota Surabaya terus meningkat. Berdasarkan data dari badan pusat statistic (BPS) kota surabaya menyebutkan pada tahun 2020 jumlah penduduk kota Surabaya mencapai 2.874.324 jiwa yang terdiri dari 1.425.168 laki laki dan 1.449.146 penduduk permpuran, dibandingkan pada tahun 2010 jumlah penduduk kota Surabaya berjumlah 2,77 juta jiwa yang artinya meningkat 108,8 ribu atau naik 33,94 %.[F1] Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah Fertilitas (Kelahiran). Angka fertilitas di Kota Surabaya melaju pesat setiap tahun.

Kepadatan penduduk menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah Kota Surabaya. [F2]

hal tersebut merupakan angka kelahiran yang dilaporkan dimana terdapat peningkatan angka kelahiran setiap tahunnya di kota Surabaya. Dari peningkatan tersebut sangat berdampak pada bergbagai segi kehidupan masyarakat. Dampak pada perekonomian di kota Surabaya, setiap tahunnya mengalami pengurangan. Maka akan berdampak pada lapangan pekerjaan, banyaknya penduduk Surabaya akan menyebabkan kekosongan posisi pekerjaan sehingga dari peningkatan kepadatan penduduk tersebut semakin menjadikan kebutuhan pegawai kerja menurun sehingga penduduk tidak mendapatkan posisi pekerjaan. sehingga semakin meningkatnya kepadatan penduduk maka semakin juga menurunnya lapangan pekerjaan dan meningkatkan angka pengangguran. [F3] [F4]

Kemudian dalam segi ketahanan pangan maka para penduduk di pedesaan saat ini banyak yang menglami rekontruksi lahan sehingga lahan lahan yang digunakan untuk bercocok tanam yang pada cocok tanam tersebut merupakan sebuah kebutuhan utama dalam masyarakat yang akan digunakan untuk asupan sandang, pangan dan papan mengalami penurunan dikarenakan lahan lahan mereka para petani banyak yang di buat untuk pembangunan prumahan, pembangunan produksi pabrik, dll sehingga masyarakat tani banyak yang beralih profesi.

Kemudian hal ini menyebabkan kelangkaan sandang, pangan, papan yang dialami masyarakat dikarenakan semakin meningkatnya angka kelahiran dalam kota Surabaya maka semakin banyak juga permintaan yang dibutuhkan masyarakat kota Surabaya untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga semakin meningkatnya permintaan dan semakin langka yang dibutuhkan maka menyebabkan sebuah kelangkaan dari kebutuhan. Kemudian dari semakin meningkatnya permintaan dan semakin menurunnya produksi kebutuhan maka akan menyebabkan kenaikan harga pokok masyarakat kota Surabaya sehingga menaikan harga jual nya untuk kebutuhan pokok.

Kebutuhan pokok tersbut juga termasuk seperti beras, minyak, air besih, gas, kebutuhan masak seperti brambang, Lombok dll. Yang menglami peningkatan yang signifikan pada harga bahan pokok tersebut di kota Surabaya. Sehingga tidak sedikit masyarakat kota Surabaya yang membeli bahan pokok tersebut dari luar kota Surabaya yang dari cara ini digunakan untuk mengurangi dampak dari kenaikan harga bahan pokok di kota Surabaya. Dalam kota Surabaya harga harga kebutuhan pokok meningkat setiap tahunnya, dikarenakan semakin meningkatnya banyak jumlah penduduk yang ada pada kota Surabaya. [F5]

Dalam peningkatan kepadatan penduduk kota Surabaya pada akhir-akhir ini setiap tahunnya tidak hanya berdampak pada berdasarkan pada MUSRENBANG KOTA SURABAYA 2020 terdapat beberapa infrastruktur yang akan di bangun yaitu pada

a. Perubahan trase jalan akses menuju Teluk Lamong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun