Mohon tunggu...
Naufal Faris
Naufal Faris Mohon Tunggu... Mahasiswa - hanyalah pelajar dan mahasiswa yang mengamati masalah sosial, kebudayaan dan pendidikan

hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini, ini semua hanyalah opini saya belaka dan saya tidak terafiliasi oleh siapapun.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembangunan Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia, Sebenarnya Untuk Apa dan Siapa Sih?

10 Desember 2019   18:58 Diperbarui: 10 Desember 2019   18:54 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pembangunan kini menjadi prioritas program pemerintah untuk kelancaran perekonomian negara dan yang lebih utamanya untuk kesejahteraan masyarakat luas. Pembangunan sekarang tidak hanya melakukan pembangunan fisik seperti pembangunan infrastruktur tetapi pembangunan sumber daya manusia untuk mencetak SDM yang terampil dan bisa melakukan inovasi inovasi untuk perkembangan perekonomianm negeri yang berdaya saing. 

Pembangunan kini hamper semua merata di lakukan di seluruh Indonesia tidaklah jawasentris lagi, memang sebenarnya kalau mau mengakui pembangunan jawa sangat di pengaruhi dari warisan jaman colonial yang hanya membangun di pulau jawa saja karena jawa sebagai pusat peradaban dan memang di sana peradabannya sudah di anggap maju dan sumber perekonomian Kolonial yang kala itu berpusat di Batavia yang sekarang bernama Jakarta. 

Maka tidak heran jika di jawa banyak fasilitas yang sudah banyak yang sangat menunjang dan sangat lengkap semisal dulu ada pembangunan jalan Pos Anyer (kab. Serang, banten ) dengan Panarukan ( kab Situbondo, Jatim ) ada juga rel kereta yang membentang dari barat hingga timur yang terletak baik di utara dan selatan pulau Jawa yang kini manfaatnya masih kita gunakan sehari hari. 

Kini,  200 tahun kemudian pemerintah baru saja berhasil merampungkan jalan yang hampir serupa dengan jalan raya pos yang di buat oleh penjajah yakni jalan TOL Trans jawa yang baru saja rampung dari Merak hingga Surabaya  sekarang bahkan sampai ke daerah probolinggo dan nantinya akan sampai di Banyuangi tapi masih tahap penyelesaian yang pembangunan jalan tol trans jawa ini bertahap selama bertahun tahun, setah demi setahap. 

Tol ini sangat membantu distribusi bahan pokok, bahan bakar minyak, produk ekspor impor yang secara langsung berdampak terhadap devisa negara yang semula Jakarta -- Surabaya tadinya di tempuh selama 20 jam, kini di persingkat menjadi 12 jam saja walaupun jalannya berbayar dengan ongkos bayar yang tidak bisa di bilang sedikit, kenapa ? karena ya lumayan juga bayarnya. 

Missal, Cirebon di gerbang Palimanan ke warugunung saja memerlukan ongkos bayar tol sebesar Rp.600.000 sekali jalan di tambah ke gerbang singosari yang notabene nya sudah kearah malang perlu Rp.48.000 itu menghunungkan Malang -- Pandaan, pasuruan. Kebayang bukan jika dari Jakarta ke Surabaya berarti sekitar harga kurang lebinya sebesar Rp. 1.500.000 tapi sebanding dengan waktu yang di tempuh menjadi singkat. Jalan bebas hambatan dan berbayar ini memang masih untuk roda empat atau lebih, ada yang bertanya " kenapa sih jalan tol berbayar ? " atau juga kenapa sih jalan tol hanya untuk orang yang kaya saja karena bermobil yang mampu bayar ? " yang pertama kenapa jalan tol berbayar? Karena ada biaya perawatan yang di lakukan oleh operator jalan tol yang berkerja sama dengan kementerian PUPR perawatan yang tidak bisa di anggap sepele karena menjamin kenyamanan juga bagi penggunanya. 

Yang kedua, ada suara suara sumbang juga yang bertanya, " kenapa sih jalan tol hanya untuk orang yang bermobil berarti tidak untuk rakyat dong katanya untuk rakyat alasaannya gusur tanah rakyat " karena untuk efektivitas distribusi bahan pokok dan juga untuk perjalanan barang ekspor impor yang membutuhkan waktu yang singkat dan sangat berpengaruh terhadap pendapatan negara yang ujungnya akan tersalurkan untuk membantu perekonomian rakyat juga.

Selanjutnya ada pembangunan moda transportasi yang berbasis rel seperti LRT, MRT, dan kereta cepat Jakarta -- Bandung yang katanya dengan kereta ini hanya di tempuh dengan waktu sekitar 45 menit saja. Karena Bandung adalah salah satu penopang perekonomian ibu kota negara dan salah satu kota besar yang terdekat dengan kawasan ibu kota. Kawasan rel yang sudah ada dari jaman penjajahan di revitalisasi dan di tambah jalurnya jadi ada istilahnya REL doubletrack yang juga untuk efisisensi waktu agar tidak kebuang waktu yang banyak, missal, sebelum rel itu double track kereta sering gentian jalan sesuai dengan kelasnmya pastinya eksekutif jalan duluan lalu kelas bisnis dan ekonomi, ini membuktikan jalan yang harus gentian membuang waktu yang sangat banyak maka dari itu pemerintah bangun lajur kereta lagi agar bisa kereta itu jalan bersamaan.

 Yang selanjutnya pembangunan luar Jawa yang di bahas. Pembangunan yang sebelum -- sebelumnya hanya di pandang sebelah mata dan tidak pernah di lirik oleh investor baik investor local atau investor asing karena tidak punya nilai jual tinggi seperti di pulau jawa kini hampir semuanya bisa di jadikan lahan investasi. 

Pemerintah menang mengandalkan investasi karena itu adalah salah satu cara untuk mendapatkan dana di luar anggaran APBN, banyak yang mengatakan seolah negara di jual ke pihak asing tapi sebenarnya hanya mengontrak infrastruktur yang telah di bangun saja, misalnya pembangunan jalan tol sementara pengelolaannya di lakukan oleh kontraktor yang telah membangunnya dulu tapi dengan kontrak. 

Adalagi seperti kereta cepat Jakarta -- Bandung itu kan atas kerjasama Indonesia dengan Tiongkon yang merekalah yang mengelolanya nanti. Pulau sumatera, sekarang sudah mulai merasakan pembangunannya seperti adanya LRT Palembang untuk menunjang kegiatan gelaran pesta olahraga se -- benua Asia yakni Asian Games Jakarta Palembang 2018 kemarin, hingga kini masyarakat kota Palembang merasakan manfaat adanya LRT ini, kemudian ada pembangunan jalan tol lintas sumatera yang namanya jalan tol lintas sumatera tol yang membentang dari prov lampung dan sekarang baru sampai ke prov Sumatera selatan, ada ruas tol di Sumatera utara, Riau dan sebagainya yang rencananya akan membentang dari Lampung hingga Aceh, ada rel kereta itupun baru di sumatera selatan. Di Kalimantan, yang di salah satu kota di Pulau tersebut akan jadi ibu kota negara, di kabupaten Penajam Paser utara dan kabupaten kutai kartanegara. Kalimantan mulai di garap Infrastruktur mulai yang sudah jadi seperti tol Balikpapan -- Samarinda, jalan rel kereta, jalan lintas Kalimantan dan sebagainya. Di Sulawesi ada Proyek tol manado -- Bitung, jalan lintas Sulawesi dan yang paling di lirik pemerintah adalah Papua, mulai di bangun jalan jalan aspal, revitalisasi bandara, pos lintas batas dan sebagainya itu adalah bukti dari seriusnya pemerintah membangun negara yang merata bukan hanya di jawa saja yang kini sudah pulau dengan penduduk terpadat. Semua mulai ada pemerataan ekonomi dengan mulai adanya bahan bakar satu harga, pemerataan distribusi bahan pokok dengan adanya tol laut dan moda transportasi antar pulau terkoneksi satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun