Mohon tunggu...
Naufalda Nur Zhafrani
Naufalda Nur Zhafrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Negeri Malang

Masih seorang mahasiswi yang masih perlu banyak belajar. Suka segala hal tentang sastra.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Resensi Buku Lapeur Preneur

23 Mei 2022   13:27 Diperbarui: 23 Mei 2022   13:45 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertumbuhan dunia kuliner kita saat ini memang sedang marak, apalagi semenjak pandemi Covid-19 mulai membaik, kegiatan ekonomi juga berangsur kembali normal. Ide bisnis paling mudah, ya apalagi kalau bukan bisnis kuliner. Sesuai kebutuhan primer manusia, ya tentu perlu makanan.

Namun, banyak yang pebisnis kuliner pemula yang masih belum paham, bisnis = marketing. Yap, 90% pebisnis kuliner mengalami kegagalan di medan ini. Kalau menurut kutipan buku ini, kegagalan tersebut dikarenakan:

  • Tidak Paham Konsep Marketing;
  • Menjadi CEO (Chief Executve Everything Officer);
  • Tidak Fokus Dalam Memilih Market:
  • Tidak Memiliki Target;
  • Bekerja Tanpa Data;
  • Tidak Pernah Mengaggarka Budget Marketing. (hal. 9)

Nah, lho. Siapa tuh yang masih punya ciri-ciri problem di atas dalam bisnisnya?

Buku ini punya banyak siasat mujur buat menyelesaikan problema-problema di atas nih. Dibagi menjadi tujuh bagian pemikiran; Target Konsumen Ideal, Pertumbuhan Vertical, Pertumbuhan Horizontal, Pertumbuhan Data Konsumen, Pertumbuhan Asset Digital, Program Marketing, dan Implementasi. 

Kata-kata sederhana berbunyi, "Kamu itu jualan untuk siapa?"menyambut pembaca di bagian pertama bab buku ini. Sebagai pebisnis, alih-alih berbisnis untuk melayani semua orang, profiling konsumen ideal justru lebih mendorong level marketing bisnis. Semua orang bukan dan belum tentu menjadi customer kita. Nah, dalam menyeleksi atau profiling ini, perlu untuk memperhatikan landasan observasi berikut; company, costumer, dan competitor.

Ada dua unsur wajib yang harus dimiliki produk dunia kuliner, yaitu wajib enak dan wajib ngangenin. Dalam profiling costumer, perlu untuk melakukan observasi sesuai demografi, geografi dan psikografi target konsumen. Misal target marketnya adalah usia produktif 30 tahun, usia tersebut memiliki profil dan motivasi yang berbeda-beda. 

Rentang usia tersebut bisa jadi merupakan wanita karir level menengah, wanita yang baru menikah, atau ibu rumah tangga yang memiliki beberapa anak. Kemudian, dalam mengobservasi competitor dapat melakukan market positioning, value propositions, dan marketing strategy guna bertahan dalam persaingan bisnis kuliner. (hal. 34-40)

Secara kesuluruhan buku ini benar-benar "niat" memberikan pembacanya sebuah pengetahuan akan marketing dunia kuliner. Dengan bahasa yang mudah dipahami, tidak banyak teori, dan tentunya tidak mbulet. 

Buku ini juga dilengkapi dengan tips berdasarkan pengalaman penulis selaku pebisnis kuliner yang bermula dari UMKM sehingga sangat cocok untuk pembaca yang ingin memulai atau melebarkan sayar bisnis kulinernya.

Judul Buku      : Lapeur Preneur Marketing Kekinian Bisnis Kuliner

Penulis              : Nicholas Ryan

Penerbit           : Selaksa Media (Kelompok Intrans Publishing)

Cetakan           : 2020

Tebal               : vi + 199 hlm

ISBN                : 978-602-5437-30-4

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun