Ketika mendengar istilah "hospital tourism" atau wisata medis, yang terlintas di benak sebagian besar orang mungkin adalah pengobatan jantung di Malaysia, operasi plastik di Korea Selatan, atau terapi herbal di Thailand. Namun, Indonesia juga menyimpan potensi luar biasa dalam mengembangkan layanan kesehatan yang khas dan sesuai dengan nilai-nilai lokal yakni melalui pendekatan layanan gizi halal.
Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan yang sehat, aman, dan sesuai syariat Islam, layanan gizi halal bisa menjadi nilai tambah yang signifikan dalam dunia kesehatan. Terlebih bagi pasien Muslim, tidak hanya pelayanan medis yang diharapkan berkualitas, tetapi juga asupan makanan yang sesuai keyakinan menjadi kebutuhan utama.
Inilah yang ditangkap dengan baik oleh RS PKU Muhammadiyah Gamping, sebuah rumah sakit pendidikan utama di Yogyakarta yang sudah menerapkan standar layanan gizi halal secara profesional dan menyeluruh.
Apa Itu Hospital Tourism?
Hospital tourism atau wisata medis merupakan fenomena di mana seseorang bepergian ke kota atau negara lain untuk mendapatkan layanan kesehatan. Alasan mereka bisa beragam---dari segi biaya yang lebih terjangkau, kualitas layanan, hingga kenyamanan dan keunikan pengalaman. Wisata medis saat ini telah berkembang mencakup layanan pendukung, seperti pemulihan (recovery), rekreasi, serta dukungan emosional dan spiritual.
Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim tentu bisa mengembangkan wisata medis yang tidak hanya berbasis keunggulan medis, tapi juga budaya dan nilai religiusitas.
Layanan Gizi Halal: Tidak Sekadar Nutrisi
Di RS PKU Muhammadiyah Gamping, pelayanan gizi bukan hanya pelengkap perawatan medis, melainkan bagian integral dari keseluruhan layanan rumah sakit. Unit gizi di rumah sakit ini telah mengantongi sertifikasi halal dari LPPOM MUI dan menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) yang mencakup:
- Bahan makanan bersertifikat halal
- SOP pengolahan makanan halal dan higienis
- MoU dengan pemasok bahan baku halal
- Tenaga gizi yang terlatih dan profesional
- Proses pemantauan asupan gizi berbasis teknologi melalui Electronic Medical Record (EMR)
Dengan sistem ini, setiap pasien mendapatkan makanan yang tidak hanya sesuai kondisi medisnya, tetapi juga aman secara spiritual dan religius. Hal ini tentunya meningkatkan rasa tenang dan nyaman selama masa perawatan.
Potensi Sinergi Gizi Halal dan Wisata Medis