Mohon tunggu...
Naufal Azka
Naufal Azka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jendral Soedirman

Mahasiswa Universitas Jendral Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Money

Kemajuan Teknologi di Bidang Pemasaran

8 Oktober 2021   10:15 Diperbarui: 8 Oktober 2021   10:24 4043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Data Pengguna Perangkat Mobile Terhadap E-commerce/statistita.com

Di era globalisasi seperti sekarang, kemajuan global sering dikaitkan dengan perkembangan teknologi, dan kemajuan teknologi ini tentu saja berdampak secara menyeluruh di segala sektor. Perkembangan teknologi sejalan dengan perkembangan manusia. Ini membuat aktivitas apa pun yang dilakukan manusia jadi lebih mudah. Berbagai inovasi teknologi yang muncul saat ini merupakan bagian dari proses transformasi masyarakat konvensional ke masyarakat modern. Perkembangan teknologi informasi juga berpengaruh besar terhadap perkembangan di bidang promosi produk. Hal itu tentunya sangat menguntungkan bagi dunia promosi produk karena memungkinkan terjadi peningkatan efektivitas jika dibandingkan dengan media konvensional. Faktor utama yang mempengaruhi peningkatan efektivitas promosi produk melalui internet adalah media yang interaktif, bersifat fleksibel karena adanya pertukaran pesan dua arah dan media yang responsif. 

Kemajuan Teknologi Terhadap Perkembangan E-Commerce Indonesia

Dengan banyaknya pengguna internet maka memungkinkan peluang usaha menjadi semakin besar. Hal itu terjadi karena dengan adanya internet maka penjual dapat melakukan komunikasi dengan konsumen dimana saja dan kapan saja cukup dengan memanfaatkan perangkat mobile dan internet yang dimiliki. Media sosial memberikan peranan sebagai media penghubung informasi dan komunikasi antara penjual dengan pembeli, selain itu media sosial dan kemajuan teknologi memiliki potensi untuk menemukan konsumen serta membangun image tentang merk suatu produk. Proses jual beli yang dilakukan melalui internet dikenal dengan e-commerce atau electronic commerce. E-commerce merupakan sebuah aktivitas pembelian, penjualan, mentransfer atau bertukar produk, jasa atau informasi dengan menggunakan komputer melalui internet.

Banyaknya pengguna media sosial menjadikan suatu fenomena tersendiri di era digital saat ini baik melalui perangkat mobile. Hal ini dibuktikan dengan adanya data yang menunjukkan bahwa 80% penggunaaan internet melalui perangkat mobile digunakan untuk mengakses sosial media Begitu banyak toko online yang ada di Indonesia atau dikenal dengan ecommerce. Berdasarkan data digital 2020 menunjukkan 8 dari 10 pengguna internet membeli produk atau jasa secara online dengan menggunakan perangkat mobile. Berdasarkan data menunjukkan bahwa 93% pengguna sudah mengetahui caranya bagaimana mencari informasi tentang suatu produk melalui internet kemudian melakukan kegiatan transaksi jual beli secara online

Media sosial seharusnya memang sebagai alat interaksi dan sosialisasi, dan bisa juga dijadikan fasilitas sebagai alat pemasaran yang paling murah dan mudah. Kemudahan kebutuhan urusan kita menjadi bagian dari kemajuan media sosial, apabila disandingkan efek yang lain maka media sosial akan berdampak pada semua lini, termasuk sektor pemasaran online.


Dalam situs internet Kaskus mengklaim bahwa jumlah transaksi mencapai Rp 575 Miliar per bulan, dan di antara situs jual beli online lainnya, yaitu Tokopedia meraup 14 triliun setiap bulan, Bukalapak 13 triliun, dan juga Shopee yang mencatat angka fantastis, meraup 59 triliun rupiah hanya dalam waktu satu semester (6 bulan) di tahun 2018. Belum lagi para pelaku jual beli online melalui media sosial yang saat ini menjadi media paling ampuh untuk dijadikan media pemasaran. Berdasarkan survey Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), transaksi online melalui media social seperti Facebook dan Instagram mencapai posisi 60%, Kaskus 14%, Twitter 12% dan media sosial lainnya.

Model Promosi di Internet

 Menurut Talha et. al., terdapat 2 model promosi di internet yaitu:

 
1. Active or Push Based Advertising, didasarkan pada adaptability, flexibility, dan responsiveness
- The Broadcast Model. Model ini digunakan oleh direct mail, sport television, dan cable television. Keuntungan model ini sering ditayangkan dan ditonton serta mempunyai kemampuan untuk menyampaikan pesan kerugiannya adalah biaya produksi yang relatif tinggi, waktu penayangan yang terbatas, dan airtime yang singkat sehingga sulit mengutarakan pesan secara detail atau lengkap.

 
- The Junk Mail Model. Model ini lebih kacau dari keseluruhan bentuk advertising di internet tetapi model ini mudah diimplementasikan menggunakan electronic mail.

 2. Passive or Pull-Based Advertising, memberikan feedback loop, menghubungkan perusahaan dengan pelanggan. Model ini penting untuk truly market-driven company, yaitu perusahaan yang dapat beradaptasi pada perubahan kebutuhan pelanggan.

 
- World Wide Web (WWW) Model. Model ini sering digunakan untuk memperkuat atau mengingatkan pesan advertising yang dikomunikasikan kepada pelanggan melalui media lain. Pengimplementasian model ini tidak mudah tanpa adanya kerjasama dari yang menghubungkan keberadaan perusahaan dengan yang membuatnya menjadi bagian dari World Wide Web. Keuntungan model ini tidak ada biaya dan dapat dilihat semua pelanggan di dunia. Kerugiannya iklan dikomunikasikan dengan sedikit kata, waktu pelanggan melihat iklan di WWW tidak rutin seperti di media TV.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun