Mohon tunggu...
naufa ilia
naufa ilia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Public Speaking

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nonstalgia : Dampak Besar yang Menyentuh Musik, Mode dan Budaya Era Sekarang

7 Oktober 2025   13:10 Diperbarui: 7 Oktober 2025   13:10 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika kita membahas tren di kalangan anak muda saat ini, ada satu fenomena yang tidak dapat diabaikan: nostalgia. Lebih dari sekadar kerinduan terhadap masa lalu, nostalgia telah menjadi faktor pendorong dalam musik, mode, hingga budaya pop.

Perhatikan saja dunia musik. Lagu-lagu dari tahun 90-an dan 2000-an kembali sering diputar, bahkan ada yang di-remake oleh penyanyi masa kini. Contoh yang jelas, lagu-lagu Dewa 19 atau Chrisye masih sering dinyanyikan oleh generasi muda saat ini. Berdasarkan penelitian dari Universitas Indonesia (2021), tren nostalgia ini membuat generasi muda merasa terhubung secara emosional dengan orang tua mereka, seolah musik menjadi "jembatan antar generasi. "

Fenomena ini semakin kuat karena kehadiran media sosial. Sebuah studi di ISBI Bandung (2023) membahas bagaimana grup musik Alunan Nusantara menghidupkan kembali selera musik dari tahun 1977 hingga 1980 melalui Instagram. Bayangkan saja, lagu-lagu Gank Pegangsaan yang sudah lama terlupakan, kini menjadi topik diskusi anak muda hanya karena cara penyajiannya yang kreatif.

Selain musik, mode juga terpengaruh oleh arus nostalgia. Tren Y2K dengan celana cutbray, kacamata kecil berwarna cerah, dan jaket kulit khas 2000-an kembali menjadi favorit. Menurut penelitian dari ISI Yogyakarta (2022), thrift shop atau tempat jual baju bekas menjadi cara anak muda "mengatasi" nostalgia, karena mereka bisa menemukan pakaian lama yang menarik dan juga ramah di kantong.

Visual dari budaya pop tidak kalah menarik. Misalnya, video musik Sakura Abadi oleh Diskoria (2021) menggunakan efek VHS, font neon, dan suasana khas tahun 80-an yang membuat penonton merasa seakan kembali ke masa itu. Studi yang dilakukan Paramanandana (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2021) menegaskan bahwa elemen visual retro ini berhasil membangkitkan rasa nostalgia meski ditonton oleh Gen Z yang bahkan belum lahir di masa tersebut.

Industri hiburan di Indonesia juga sudah lama menggunakan nostalgia. Film seperti Dilan 1990 sukses bukan hanya karena cerita cintanya, tetapi juga karena nuansa tahun 90-an yang dapat diterima. Ini sejalan dengan pandangan Kompas Lifestyle (2023) bahwa nostalgia memberikan rasa aman dan identitas bagi generasi muda di tengah derasnya budaya digital.

Menariknya, nostalgia juga menjadi taktik bisnis. Penelitian dari Universitas Gadjah Mada (2020) mengenai Kangen Band menunjukkan bagaimana band ini sengaja memanfaatkan nostalgia dalam pencitraan ulang mereka untuk tetap relevan, menarik pendengar lama dan audiens baru. Bahkan di sektor usaha kecil, studi dari Unsoed (2022) menemukan bahwa kafe JRNY Coffee and Records mengusung konsep nostalgia dalam desain Instagram mereka untuk membangun hubungan emosional dengan pengunjung.

Secara keseluruhan, nostalgia telah menjadi "portal waktu" bagi anak muda. Bukan hanya mengajak kembali ke masa lalu, tetapi juga menjadi cara untuk membuat kehidupan sekarang lebih berwarna. Dari musik, mode, film, hingga gaya bersosialisasi, semuanya mendapat sentuhan dari masa lalu yang membuat generasi sekarang tetap mudah dikenali tetapi juga istimewa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun