Mohon tunggu...
Nathasia Amanda
Nathasia Amanda Mohon Tunggu... Model - Media Relations

Keep Writing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Baru dari Perhotelan UPH, Relevan dengan Situasi New Normal

7 Juli 2020   18:24 Diperbarui: 7 Juli 2020   18:31 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Agar tetap bisa bertahan dan menggerakan roda ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, baik individu atau organisasi memutar otak untuk membuat bisnis yang inovatif. Industri makanan dan minuman menjadi salah satu yang terdampak cukup signifikan semejak diberlakukannya Social Distancing. Alhasil, konsep restoran makan di tempat atau dine-in perlahan bergeser ke konsep cloud kitchen. Cloud kitchen merupakan sebuah konsep usaha kuliner tanpa dine-in yang fokus melayani pesanan secara takeaway atau melalui layanan pesan antar.

Keuntungan cloud kitchen adalah biaya dan waktu operasional yang lebih efisien serta memudahkan pelanggan untuk melakukan pemesanan. Namun, bagi restoran yang masih mempertahankan konsep dine-in wajib mengutamakan kebersihan ruangan, makanan, peralatan hingga penerapan protokol kesehatan. Strategi bisnis dan pemasaran pun juga akan mengalami perubahan. Orang-orang yang berencana terjun di bisnis maupun pekerjaan berkaitan kuliner perlu memiliki pengetahuan yang cukup akan hal ini.

Dinamika gaya hidup masyarakat semenjak wabah Covid-19 ini menjadi perhatian institusi pendidikan yang memiliki studi perhotelan, salah satunya adalah Universitas Pelita Harapan (UPH). Program studi Manajemen Perhotelan (Hospitality Management) UPH menyikapi hal ini dengan memperbarui kurikulumnya mulai tahun ajaran baru 2020/2021. Kurikulum baru ini akan menyediakan ilmu-ilmu yang relevan dengan kondisi saat ini sehingga mahasiswa bisa semakin cepat beradaptasi dan kompetitif. Selain itu, kampus juga akan menerapkan hybrid learning dimana mahasiswa akan belajar secara online tetapi tidak menghilangkan esensi belajar atraktif dan hands-on dengan berbagai kegiatan praktikum secara offline. Praktikum tetap dilakukan di lingkungan kampus dengan memprioritaskan kesehatan dan kebersihan.

Ketua Prodi Manajemen Perhotelan UPH, Dr. Amelda Pramezwary, A.Par., M. M, membeberkan bahwa mulai tahun ajaran baru manajemen perhotelan UPH akan mempunyai tiga konsentrasi yakni Pastry, Culinary, dan Food & Beverage. Tiga bidang ini dilihat akan menjadi tren setelah pandemi mengingat konsep takeaway dan delivery semakin diminati.

"Indonesia punya jajanan atau kudapan yang luar biasa. Kita ingin mahasiswa bisa mengembangkan kue tradisional. Membangun bisnis online pastry serta membuat cooking class juga menjadi hal menarik ke depannya," Jelas Dr. Amelda, mengenai konsentrasi Pastry. 

Beliau juga turut menjelaskan bahwa tren minum kopi di Indonesia mendorong UPH membuat mata kuliah khusus berkaitan dengan Coffee Service atau barista untuk konsentrasi Food & Beverage. Manajemen Perhotelan UPH menggandeng tim dari Maxx Coffee untuk mewujudkan kelas ini. Yayat Nurdiansyah selaku training manager Maxx Coffee menjelaskan kelas barista akan diadakan selama satu semester dengan tujuh kali pertemuan. Mahasiswa diajarkan mulai dari mengenali jenis dan aroma kopi, bagaimana brewing, roasting hingga membuat resep kopi sendiri.

Pernyataan Dr. Amelda dan Yayat Nurdiansyah tersebut diungkapkan pada sesi webinar bertajuk "Pastry Cloud Kitchen" dan "Coffee Wokshop" pada 28 Mei 2020 lalu. Melalui paparan ini, diharapkan dapat membantu para siswa/i yang ingin mendalami dunia perkulineran dan tertarik ambil prodi perhotelan saat kuliah. Info ini diperkuat dengan fasilitas-fasilitas kampus yang lengkap seperti hotel room lab, bar and restaurant lab, kitchen lab dapat menunjang pembelajaran mahasiswa. Bagi siswa/i yang tertarik ambil Hospitality Management, UPH bisa menjadi pilihan yang tepat! Yuk bergabung di Fakultas Pariwisata UPH dan jadi professional yang mampu menjawab kebutuhan dan tantangan di era global.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun