Mohon tunggu...
Nathaniel Gilbert Dyson
Nathaniel Gilbert Dyson Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Mahasiswa FKUI 2019

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isu Kedokteran: Bayi Tabung

19 Agustus 2019   20:05 Diperbarui: 19 Agustus 2019   21:03 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan bayi tabung ? Apakah itu bayi yang lahir di dalam tabung ? Atau apakah itu bayi yang berkembang di dalam tabung ? Ternyata jawabannya bukan itu. 

Bayi tabung atau yang juga dikenal dalam istilah dunia medisnya sebagai fertilisasi in vitro adalah sebuah proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh induknya.[1] Teknologi bayi tabung memiliki sejarah yang cukup singkat. 

Pada tahun 1977, ilmuwan Inggris bernama Steptoe dan Edwards berhasil menciptakan bayi tabung pertama di dunia yang menggunakan prinsip fertilisasi in vitro. 

Bayi tabung pertama di dunia tersebut bernama Louis Brown. Ia lahir di Rumah Sakit Oldham General, Greater Manchester, Britania Raya pada tanggal 25 Juli 1978. 

Dari hasil penemuannya tersebut, Robert G. Edwards dianugerahi penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran. Namun, rekannya, Patrick Steptoe tidak mendapatkan penghargaan tersebut karena tidak memenuhi persyaratan.[2] 

Proses bayi tabung diawali dengan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan calon ibu. Selanjutnya, akan diambil sel telur yang memenuhi syarat untuk dapat dibuahi. 

Sel telur yang sudah diambil tersebut kemudian akan dipertemukan dengan sel sperma dari ayah dalam sebuah medium cair di dalam laboratorium. Sel sperma kemudian dibiarkan untuk membuahi sel telur. 

Setelah proses fertilisasi selesai, sel telur yang sudah dibuahi akan dikultur selama 2-6 hari dalam sebuah medium sebelum akhirnya diletakkan kembali ke dalam rahim ibu. Dengan demikian, bayi tetap berkembang di dalam rahim, bukan di dalam tabung.

Program bayi tabung memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Pertama, tentunya sangat membantu bagi pasangan suami-istri yang sulit mendapatkan buah hati. 

Prosedur ini dilakukan biasanya pada saat gangguan kesuburan tidak dapat ditemukan penyebab dan solusinya. Kedua, dapat membantu pasangan yang mengalami masalah kesehatan, seperti gangguan pada tuba falopi, masalah gangguan sistem imunitas tubuh, maupun masalah penyakit turunan.[3]

Meskipun memiliki banyak manfaat seperti yang telah dijabarkan diatas, program bayi tabung masih menuai pro dan kontra. Beberapa pihak yang pro terhadap program bayi tabung mengatakan bahwa teknologi ini sangat membantu kehidupan manusia. Di lain pihak, mereka yang kontra terhadap teknologi bayi tabung ini berpendapat bahwa hal ini tidak manusiawi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun