Mohon tunggu...
Nathanael Reynard Widjaja
Nathanael Reynard Widjaja Mohon Tunggu... Siswa

pemula dalam menulis,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Karakter Melalui Perlombaan

6 Oktober 2025   00:05 Diperbarui: 6 Oktober 2025   00:11 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CC CUP XL , Semi-Final English Debate

Perlombaan bukan hanya tentang siapa yang menjadi juara, tetapi juga tentang bagaimana peserta menunjukan karakternya selama proses kompetisi berlangsung. Hal ini dapat dilihat dalam CC CUP XL 2025, sebuah kompetisi antar sekolah dengan beragam perlombaan. Setiap perlombaan itu memiliki hal yang penting dimiliki baik dalam karakter seseorang, tanpa itu mereka tidak akan berkembang. 

Sifat-sifat yang harus ada dalam pembentukan karakter adalah kerja sama, tanggung jawab, dan sportivitas. Setiap sifat tersebut memiliki peran penting yang saling berkaitan satu sama lain. Prestasi memang penting, tetapi yang jauh lebih berharga adalah proses yang dijalani. Proses inilah yang memberikan pengalaman berharga untuk menumbuhkan karakter, baik bagi yang menang maupun yang kalah. Melalui proses tersebut, seseorang belajar, tumbuh, dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

Sportivitas, sebuah kata yang sering didengar dan penting untuk dimiliki. Setiap peserta lomba diajarkan untuk menghormati lawan, menerima keputusan juri dengan lapang dada, dan menjunjung tinggi kejujuran. Sportivitas tidak hanya menerima kekalahan, tetapi juga tentang bagaimana seseorang menunjukan bahwa mereka sedia untuk berkembang. Ketika peserta mampu menahan diri untuk tidak berbuat curang, tidak meremehkan lawan,  menolak keputusan juri dan berani mengakui keunggulan orang lain , di situlah sifat sportivitas muncul dalam sebuah. Melalui sikap ini, mereka belajar bahwa kemenangan sejati bukan terletak pada piala atau medali, melainkan pada kemampuan mengendalikan ego dan tetap rendah hati.

Selain sportivitas, perlombaan juga menjadi sarana untuk menumbuhkan nilai kerja sama tentunya. Dalam lomba beregu seperti futsal, basket, atau paduan suara, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan individu, tetapi oleh kekompakan dan komunikasi antaranggota tim. Setiap peserta harus saling memahami, menghormati peran masing-masing, serta menempatkan kepentingan tim di atas kepentingan pribadi. Proses latihan yang panjang dan melelahkan menuntut mereka untuk saling mendukung dan membangun kepercayaan. Pengalaman ini menjadi modal penting, tidak hanya untuk meraih kemenangan di arena kompetisi, tetapi juga untuk kehidupan sosial dan profesional di masa depan.

Sifat penting dalam perlombaan yang terakhir merupakan tanggung jawab. Setiap peserta dituntut untuk hadir tepat waktu, dan mematuhi peraturan sebagai tanggung jawab untuk menghadiri lomba, sedangkan untuk diri sendiri mereka dituntut untuk menyiapkan sematang-matangnya agar dapat melakukan yang terbaiknya. Dari sini, peserta belajar bahwa mereka sadar tidak dapat melakukan semena-menanya dan juga harus melakukan sesuatu untuk diri sendiri dan orang lain.

"Kemenangan sejati dalam perlombaan bukan diukur dari piala yang didapat, tetapi dari seberapa besar seseorang mampu berkembang dan belajar dari prosesnya."

Pengembangan diri dalam English Debate

Penerapan nilai-nilai karakter tersebut dalam perlombaan dapat dilihat dalam English Debate. Dalam lomba debat bahasa Inggris, peserta tidak hanya diuji kemampuan berbicara dan berpikir kritisnya, tetapi juga dituntut untuk menunjukkan sikap sportivitas, kerja sama, dan tanggung jawab secara seimbang.

Dalam setiap sesi debat, sportivitas tampak jelas ketika peserta menerima hasil penilaian juri dengan lapang dada, meskipun terkadang hasilnya tidak sesuai harapan. Walaupun kemenangan mungkin dapat diraih andaikan 1 juri memilih tim anda, menerima apa adanya harus dilakukan. Tentu juga, menghormati lawan sesudah lomba selesai penting agar tidak menumbuhkan iri hati ataupun dendam.

Selain itu, kerja sama juga menjadi kunci dalam English Debate. Setiap tim biasanya terdiri dari beberapa pembicara yang memiliki peran berbeda, sehingga agar argumen mereka dapat didengar, kekompakan dan kejelasan antar pembicara penting . Mereka juga sebelumnya mampu menyusun argumen bersama, dan membagi tugas dengan adil. Jika salah satu anggota kurang siap, seluruh tim bisa terdampak. Karena itu, rasa saling percaya dan koordinasi menjadi pondasi utama dalam meraih hasil terbaik.

Tanggung jawab pun tidak kalah penting. Sebelum mengikuti lomba, mereka harus bersiap berbicara tanpa terputus-putus dan dapat cepat menanggapi POI. Sedangkan sebagai peserta lomba, mereka harus tepat waktu, menerima topik yang ditentukan, dan tidak protes-protes SOP yang diterapkan. Melalui tanggung jawab inilah muncul kedisiplinan dan komitmen yang kuat untuk terus memperbaiki diri untuk diri sendiri dan sesama.

Debat bukan sekadar adu argumen, tetapi latihan untuk berpikir kritis, menghargai perbedaan, dan membentuk karakter yang berani namun tetap santun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun