Mohon tunggu...
Nataya  Khuria
Nataya Khuria Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (Universitas Airlangga)

Pisces Woman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Jauh Pasukan Tokubetsu Keisatsu Tai

4 Januari 2021   16:52 Diperbarui: 4 Januari 2021   17:29 2403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasukan Tokubetsu Keisatsu Tai atau yang sering disebut Polisi Istimewa adalah pasukan khusus berdaya tempur militer yang dibentuk oleh Jepang pada bulan April tahun 1944. Tujuan Jepang membentuk pasukan ini yaitu untuk membantu Jepang dalam menghadapi sekutu. Pusat pendidikan Tokubetsu Keisatsu Tai berada di kota Surabaya, tepatnya di Jalan Coen Boulevard (sekarang menjadi Jalan Polisi Istimewa dan menjadi sekolah Katolik St. Louis 1 Surabaya). Kemudian asrama atau tempat tinggal para siswanya berada di seberang  jalan (sekarang menjadi Graha Wismilak Surabaya).

Menjadi pasukan Tokubetsu Keisatsu Tai tidaklah mudah, harus melalui beberapa test yaitu test kesehatan dan test fisik. Setelah dinyatakan lolos dalam test tersebut, mereka akan menjalani masa pendidikan dan harus tinggal di asrama. Pada saat awal masuk pendidikan, pasukan Tokubetsu Keisatsu Tai diberi pakaian seragam berwarna hijau, satu pasang kaos kaki dan dua pasang sepatu. Disana mereka juga mendapat jatah makan tiga kali sehari, namun semua serba diukur, pagi jatah makan seberat 150 gram, siang 200 gram, dan malam 150 gram dengan lauk apa adanya. Selain itu mereka mendapat rokok setiap minggunya. Kemudian setelah menjalani pendidikan selama dua bulan, mereka mendapat gaji sebesar 22 rupiah per bulan.

Dalam masa pendidikanya pasukan Tokubetsu Keisatsu Tai mempelajari semua ilmu kepolisian, dari baris berbaris hingga masalah hukum dan semua peraturan yang berhubungan dengan masyarakat luas. Tidak hanya itu setiap pagi sarapan mereka adalah lari 30 km, jarak yang sangat jauh tapi menjadi hal yang biasa untuk mereka karena mereka melakukanya rutin setiap hari. Pasukan Tokubetsu Keisatsu Tai juga mendapat  pendidikan militer khusus atau latihan berat (Sinto Kioreng), dalam pendidikan militer semua waktu dihabiskan di lapangan. Kegiatan dimulai  jam 7 pagi hingga jam 2 siang untuk istirahat dan makan, kemudian dilanjut lagi hingga jam 8 malam dan tidak ada hari libur. Disana mereka belajar mengenal semua jenis senjata  sampai cara menggunakan atau teknik menembak dengan baik. Selain itu mereka juga belajar taktik dan strategi perang, seperti menyerang, menghindar dalam situasi apapun, dan menganalisa sebuah serangan. Semua kurikulum yang diajarkan kepada mereka disesuaikan dengan pendidikan militer negara Jepang.

Selama pendidikan, tempat istirahat dan makan pasukan Tokubetsu Keisatsu Tai hanya di asrama. Mereka tidak boleh tidur siang, haram hukumnya jika mereka tidur siang. Waktu tidur mereka hanya setelah apel malam yaitu jam 10.  Setelah jam 10 malam ada Sibangsire (sebutan untuk piket jaga) yang keliling dan memeriksa semua ruangan. Sibangsire harus memastikan semua siswa ada di ruangan, jadi semua kegiatan mereka diawasi hingga untuk bersosialisasi dengan orang luar pun sangat dilarang. Semua gerak-gerik mereka diawasi, sehingga mereka merasa terisolasi. Jika mereka melakukan kesalahan sedikit saja akan mendapat hukuman, dan hukuman yang paling ringan adalah tamparan. Selama tinggal di asrama, pasukan Tokubetsu Keisatsu Tai tidur beralaskan tikar karena dulu masih belum ada kasur. Kemudian setelah tidur mereka wajib menggulung tikar dengan rapi, kalau tidak rapi maka mereka semua akan mendapatkan hukuman dari Jepang.

Setelah masa pendidikan selesai, pasukan Tokubetsu Keisatsu Tai dipersiapkan untuk menjadi pasukan berani mati Jepang dalam menghadapi sekutu. Pendidikan yang diterapkan Jepang sangat luar biasa sehingga saat lulus dari masa pendidikan, pasukan Tokubetsu Keisatsu Tai memiliki rasa kedisiplinan yang tinggi hingga mampu menjadi pasukan yang memiliki pribadi yang tangguh, berani, dan dapat menjadi tulang punggung dalam menghadapi musuh. Kemudian mereka juga memiliki sikap pantang meyerah, militan, dan terorganisir. Kerasnya masa pendidikan yang telah dilakukan menjadi bekal dan menjadi penguat bagi semua pasukan Tokubetsu Keisatsu Tai. Jepang sudah berhasil dalam mendidik pasukan Tokubetsu Keisatsu Tai yang sanggup bertahan dalam situasi apapun serta memiliki karakter pribadi prajurit yang siap bertempur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun