Sejarah menunjukkan bahwa konsekuensi dari penyakit menular tidak ada tandingannya. Wabah pes di Eropa abad ke-14 menyebabkan kematian 1/3 populasi. Persis seabad lalu, dunia dihebohkan dengan merebaknya epidemi flu Spanyol yang membunuh 20-100 juta penduduk. Sementara itu penyakit cacar (smallpox) di sepanjang abad 20 telah membunuh 300-540 juta penduduk bumi.
Dunia juga sudah dihebohkan dengan penyakit-penyakit menular baru yang muncul diabad ke-20 ini, seperti Ebola, Tuberculosis, Severe Acute Respiratory System (SARS), dan terakhir Virus covid-19 ini. Masyarakat dunia dihebohkan dengan banyaknya dampak yang 'dihasilkan' wabah Virus Covid-19 ini. Bukan hanya terbatas pada persoalan medis, dunia dan segenap masyarakatnya harus 'menelan pil pahit', lantaran wabah Virus Covid-19 ini yang berpengaruh terhadap seluruh dimensi kehidupan masyarakat. Dan merubah kebiasaan-kebiasaan masyarakat sebelum munculnya wabah virus Covid-19 ini.
Upaya pemerintah dalam menghambat penyebaran virus Covid-19 ini kini merambah kearah pendidikan.Berdasarkan keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan bapak Nadiem Anwar makarim tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan di masa pandemic Covid-19 ini kini harus dilakukan secara daring atau pembelajaran dari rumah. Kegiatan pembelajaran daring dilakukan dengan menggunakan beberapa media yang telah di sediakan baik menggunakan grup whatsapp,google classroom,google meet,zoom ataupun media lain yang sudah ditetapkan setiap institut pendidikan.
Akan tetapi kegiatan pembelajaran secara daring ini memiliki kekurangan dan kelebihan yang menjadi konsekuensi penggunanya. Untuk kelebihan itu sendiri yaitu proses pembelajaran daring dapat dilakukan kapan saja,dan dimana saja yang artinya waktunya fleksibel. Sedangkan kekurangannya yaitu ada beberapa penggunanya mengalami kendala,baik kendala jaringan,kuota maupun pemahaman terhadap setiap materi yang diberikan.
Sampai saat ini pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin melakukan beberapa upaya untuk menghambat penyebaran virus Covid-19 ini. Salah satunya yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan. Dan kita sebagai masyarakat harus ikut andil dalam upaya pemerintah tersebut. Caranya yaitu dengan mentaati aturan atau kebijakan yang di tetapkan pemerintah.
Pemerintah menghimbau kepada setiap masyarakat untuk tetap melakukan social distancing ,tetap berada di rumah jika tidak ada kepentingan diluar, tidak melakukan perkumpulan,menggunakan masker,mencuci tangan dan lain-lain. Dengan mentaati dan menjalankan kebijakan peraturan protokol kesehatan ini maka secara tidak langsung kita sebagai masyarakat sudah membantu pemerintah untuk menghambat serta memperlambat proses penyebaran virus Covid-19 ini.
Pemerintah menetapkan peraturan tersebut bukan karena untuk kepentingan pribadi,tetapi untuk keselamatan kita semua. Dengan menjalankan kebijakan peraturan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah, secara tidak langsung kita bisa menyelamatkan diri kita sendiri dan orang lain. Jangan berfikir egois, dengan melanggar kebijakan protokol kesehatan tersebut, menganggap keberadaan virus Covid-19 ini tidak nyata.
Dengan tetap berada di rumah,melakukan pembelajaran dari rumah atau daring, menjalankan setiap kebijakan protokol kesehatan yang telah di tetapkan pemerintah, tetap berfikir positif terhadap isu-isu yang beredar, menghilangkan sikap keegoisan dalam diri setiap individu ,secara tidak langsung kita sudah menyelamatakan kesehatan diri kita ,baik secara jasmani maupun rohani. Dan jangan lupa untuk mengatur pola hidup yang sehat. Untuk menyiapkan dan meningkatkan daya tahan tubuh kita untuk beradaptasi dengan kenyataan tentang keberadaan virus Covid-19 ini
