Mohon tunggu...
Natasya Putri
Natasya Putri Mohon Tunggu... Guru - guru dan mahasiswa di INISNU TEMANGGUNG

Lebih suka konten sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tunanetra Bisa Belajar

12 November 2022   17:03 Diperbarui: 12 November 2022   17:21 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu -sekolah umum lainnya. Tempat pendidikan dengan sistem segregasi meliputi sekolah khusus (SLB-A), SDL-B, dan kelas jauh. Bentuk-bentuk keterpaduan tersebut yang dapat diikuti oleh anak-anak tunanetra, yaitu melalui sistem integrasi yang meliputi kelas biasa dengan adanya seorang guru konsultan, kelas biasa dengan seorang guru kunjung, serta kelas biasa dengan guru-guru sumber dan kelas khusus.

  • Anak tunanetra membutuhk
  • Tuna Netra? Tuna netra adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai penglihatan (buta total) sampai orang yang masih mempunyai sisa penglihatan namun tidak bisa menggunakan penglihatannya untuk membaca tulisan biasa berukuran 12 point dalam kondisi cahaya normal walaupun dibantu dengan kaca mata. Lantas bagaimana mereka yang mengalami tuna netra bisa belajar dengan benar?

    Seperti halnya orang normal lainnya, Anak tunanetra pada dasarnya membutuhkan suatu pendidikan untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya secara optimal. Meskipun dengan segala keterbatasan indra pada dirinya, terutama pada indra penglihatannya, Namun, penyandang tuna netra memerlukan layanan khusus dalam kegiatan belajar mengajar. Layanan tersebut yaitu:

    • Layanan pendidikan bagi anak tunanetra dapat dilaksanakan melalui sistem segregasi, yaitu suatu sistem yang secara terpisah dari anak yang masih memiliki penglihatan yang masih bagus (tidak memiliki kecacatan) dan integrasi atau terpadu dengan normal di sekolah
  • an latihan khusus yang meliputi latihan membaca dan menulis huruf braille, penggunaan tongkat, orientasi dan mobilitas, serta melakukan latihan visual atau fungsional pada penglihatan.
  • Layanan pendidikan harus memperhatikan beberapa hal yaitu:
    • Ruangan Kelas didesain cukup cahaya (terang).
    • Lingkungan sekolah terutama area berjalan dilengkapi dengan besi pegangan yang dipasang di sepanjang dinding untuk membantu memandu peserta didik dalam berjalan.
    • Menempatkan Peserta didik duduk di bagian paling depan.
    • Mendesain alat peraga dengan warna-warna yang kontras.
    • Tulisan di papan tulis hendaknya di tulis cukup besar dan menggunakan tulisan yang mudah untuk dibaca peserta didik.
    • Menyesuaikan beberapa aspek pembelajaran dan penilaian dengan kebutuhan peserta didik.
    • Menyediakan Guru Pendamping Khusus (GPK) bagi yang membutuhkan pendamping intensif.
  • Strategi proses pembelajaran untuk anak-anak penyandang tunanetra pada dasarnya memiliki kesamaan dengan strategi pembelajaran anak-anak pada umumnya, hanya saja, ketika dalam pelaksanaannya memerlukan pembelajaran tersebut, yang dalam hal ini adalah anak tunanetra sehingga pesan atau materi yang disampaikan dapat diterima ataupun dapat ditangkap dengan baik dan mudah oleh anak-anak tunanetra tersebut dengan menggunakan semua sistem indranya yang masih berfungsi dengan baik sebagai sumber pemberi informasi.

Kesimpulannya, anak tuna netra bisa belajar, jika di berikan layanan khusus. Karena dengan layanan khusus anak tuna netra mampu menangkap materi yang disampaikan, dan ditangkap dengan baik.

SUMBER

Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni). www.pertuni.idp-europe.org, diakses tanggal 23 Oktober 2022, pukul 16.43.

Tim Penyusun. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 5. Kota:Penerbit.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Smart A. (2010). Anak cacat bukan kiamat: metode pembelajaran & terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Katahati. (Hal. 41- 44)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun