Mahasiswa KKN TIM II UNDIP berikan Psikoedukasi Parenting Stress Management

Pekanbaru (31/07/21) - Pandemi Covid-19 masih berlanjut hingga sekarang. Segala aktivitas disarankan untuk dilakukan dari rumah. Istilah ini disebut dengan Work From Home dan School From Home untuk murid. Dampak yang dirasakan dari WFH bukan hanya secara finansial dan kondisi fisik, namun juga berdampak pada psikologis orang tua dan anak. 

Berdasarkan data hasil survei yang dilakukan pada tanggal 12 Juli 2021 di Kelurahan Tangkerang Barat, menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua kewalahan dengan pekerjaan dan mendampingi anak SFH layaknya guru, sehingga tak jarang muncul masalah sehingga membuat tekanan diri pada orang tua dan anak.

Dari fenomena yang terjadi, Salah satu Mahasiswa KKN Tim II Periode 2021 Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan Psikoedukasi Parenting Stress Management kepada orang tua dengan anak yang School From Home di lingkungan RW. 07 Kelurahan Tangkerang Barat Kota Pekanbaru, Riau. Program ini dilaksanakan oleh Natasya Indah Ruspika, mahasiswa angkatan 2018 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Program ini dilakukan pada tanggal 26 dan 27 Juli 2021.

Program Psikoedukasi ini dilakukan door to door agar tidak menimbulkan kerumunan di lingkungan tersebut. Psikoedukasi merupakan metode edukatif yang ditujukan untuk memberikan informasi atau pelatihan kepada anggota keluarga dengan kerja sama yang baik diantaranya. Materi Psikoedukasi Parenting Stress Management yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN ini berisikan penjelasan singkat mengenai stress pengasuhan yang terjadi pada orang tua dalam sebuah keluarga yang berkaitan dengan kondisi kini yaitu WFH di era pandemi dan menyertai tips singkat untuk orang tua mengatasi stress pengasuhan atau tekanan yang terjadi dalam keluarga. 

Psikoedukasi ini diharapkan mampu mengatasi stress dalam pengasuhan orang tua terhadap anak di Kelurahan Tangkerang Barat. "Saya setuju dengan tips yang diberikan, materi disampaikan dengan enjoy dan menambah wawasan baru bagi ibu muda seperti saya dalam mengasuh anak terlebih dengan isu kesehatan mental anak yang harus diketahui". Ujar salah satu peserta psikoedukasi.