Mohon tunggu...
Natalis Ransi
Natalis Ransi Mohon Tunggu... Mahasiswa - learn and share

Iman, pengharapan dan kasih...

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Tentang Pisang Burung dan si Kecil

5 November 2020   21:03 Diperbarui: 5 November 2020   21:11 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami akan memanen pisang untuk ketiga kalinya dalam waktu dekat ini. Jenisnya sering kami sebut sebagai Pisang Burung. Secara pasti, saya tidak tau penamaan itu apakah hanya untuk sebutan bagi komunitas tertentu atau secara umum dikenal dengan nama tersebut juga, saya belum menelusurinya. Jika ada waktu dan kebetulan pulang ke rumah orang tua kami di Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, saya akan mencari tau itu.

Nama pisang burung sendiri sudah sangat familiar dengan keluarga dekat saya. Pekarangan rumah orang tua kamipun tidak luput dari jenis pisang ini. Posturnya yang minimalis merupakan salah satu alasan untuk membudidayakannya. 

Singkat cerita, tahun lalu kami juga mulai membudidayakannya di kebun kecil belakang rumah, di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Waktu itu ada 9 (sembilan) pohon yang ditanam. Kami menanam dalam tiga rumpun, dengan masing-masing rumpun berjumlah 3 (tiga) pohon pisang.

Waktu silih berganti, malam berganti siang, dan semua nampaknya berjalan sesuai dengan kodrat alam. Tumbuh, beranak pinak, berbuah sekali dan mati. Begitu kira-kira alur hidup pisang. Beberapa anakan sudah dibagi juga kepada saudara dan teman yang tertarik untuk membudidayakan pisang ini.

Jeco dan Saya
Jeco dan Saya

Saya bersyukur bahwa untuk periode #3 pisang kami akan matang dan siap dikonsumsi waktunya tepat dengan waktu si kecil Jeco (anak kedua kami, adiknya Nio) untuk mulai "makan". Usianya akan menginjak 6 bulan, usia yang sudah disarankan untuk menambah asupan gizi selain ASI. Sehingga stok untuk beberapa saat akan terus ada dari kebun kecil kami. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun