Mohon tunggu...
naswa bunga
naswa bunga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

selamat datang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kualitas dan Sebaran Guru di Indonesia

3 Juli 2021   18:48 Diperbarui: 3 Juli 2021   19:06 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut John B Watson, Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku yang ada atau nampak, ilmu tersebut diamati secara objektif terhadap stimulus dan respon. Dalam artian, psikologi merupakan sebuah ilmu yang dipelajari dari suatu objek tertentu tentang perilaku atau tingkah laku yang muncul sebagai stimulus dan respon yang ada pada objek yang diamati. Selain itu psikologi juga mempelajari tentang sebuah fungsi mental yang ada pada objek yang diamati dan juga proses mental pada manusia dengan prosedur ilmiah. Salah satu ilmu dari terapan atau cabang ilmu dari Psikologi adalah Psikologi Pendidikan. Psikologi Pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana kita dalam memahami sebuah kharakteristik objek yang diamati dan bagaimana kita dapat memberikan sebuah motivasi yang sesuai dengan kharakteristik tersebut, dengan tujuan sebagai sesuatu yang lebih efektif dalam memengaruhi dan dapat memberikan dukungan yang baik bagi suatu objek agar lebih baik dan meningkat dari sebelumnya. Psikologi Pendidikan juga memiliki tujuan kepada objek agar bisa dapat menciptakan situasu dan kondisi yang mendukung dalam proses Pendidikan dan dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam akademik dan sosialisasi. Selain itu Psikologi Pendidikan juga bertujuan untuk membentuk pribadi siswa agar lebih baik.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional, diketahui Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran dan negara. Psinsip penyelenggaraan Pendidikan yang tercantum pada pasal tersebut dapat dijelaskan bahwa Pendidikan dilakukan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaa, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa (Elisa & Wrastari, 2013; Stark, Gordon-Burns, Purdue, Rarere-Briggs, & Turnock, 2010). Dalam artian, pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tersebut menjelaskan bahwa sistem Pendidikan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran berjalan dengan baik. Di dalam pasal tersebut juga memiliki prinsip-prinsip untuk melakukan Pendidikan secara adil, demokratis, dan juga tidak memiliki sifat diskriminatif dalam hak asasi manusia.

Di dalam psikologi Pendidikan terdapat kualitas guru dan sebaran guru disetiap daerah di Indonesia yang harus baik dalam proses pembelajaran agar Pendidikan akan semakin meningkat dan lebih baik lagi. Kualitas guru merupakan suatu faktor yang paling penting bagi Pendidikan di Indonesia. Kualitas guru merupakan suatu tingkatan mengenai mutu bagi seorang pendidik dalam memberikan Pendidikan dan bagaimana mereka dapat memenuhi proses pembelajaran kepada siswanya agar dapat bertanggung jawab dan memenuhi kewenangan baik di sekolah maupun di lingkungan luar. Kualitas guru sangatlah penting karena sebaik apapun kurikulum atau aturan sekolah yang telah direncanakan, jika kualitas guru tidak mengimbanginya maka rencana untuk memajukan sekolah atau Pendidikan akan tidak berjalan dengan baik. Selain itu, terdapat faktor lainnya dalam Pendidikan yaitu sebaran guru. Jika terdapat persebaran guru yang tidak merata dan kurang berkompeten maka Pendidikan di Indonesia akan mengalami buruk. Tetapi jika terdapat persebaran guru yang merata, baik, dan juga didukung dengan rencana pemerintahan yang baik untuk Indonesia maka akan mendapatkan hasil yang memuaskan dalam proses pembelajaran di berbagai daerah di Indonesia.

Guru atau tenaga pendidik merupakan tokoh yang paling penting dalam perlibatan proses pembelajaran Pendidikan. Guru memiliki fungsi atau peran yang sangat penting atau strategis dalam pembangunan Pendidikan. Oleh karena itu, untuk pembangunan Pendidikan yang jauh lebih baik dan optimal perlu adanya pengembangan dalam diri tenaga pendidik atau guru yang sesuai dengan tujuan yang ditentukan. Dengan tersebut pihak pemerintahan perlu membantu masyarakat dalam pengembangan kualitas dan sebaran tenaga pendidik atau guru agar menjadikan proses Pendidikan berjalan baik. Agar mencapai mutu Pendidikan yang baik dan tepat, maka tenaga pendidik atau guru perlu mendapatkan perhatian khusus dari pihak tententu baik dari segi kualitas maupun kuantitas tenaga pendidik atau guru tersebut yang bersangkutan. Menurut kuantitasnya, tenaga pendidik atau guru harus memiliki perencanaan yang baik agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan tenaga pendidik di suatu daerah tententu yang menyebabkan sebaran guru tidak merata.

Seperti yang kita ketahui bahwa kualitas dan persebaran guru diindonesia masih sangat tidak memadai, terlebih lagi pada daerah daerah atau kota kota yang terpencil masih sangat banyak sekali minim guru untuk belajar, kebanyakan guru guru yang mengajar adalah guru guru sukarelawan yang ingin mengajarkan anak anak disana belajar jarang sekali ada guru guru yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi mengajar di daerah daerah terpencil. Selain itu peralatan sekolah disana juga masih belum memadai dan sangat kurang untuk jalannya sebuah pembelajaran.

Kelayakan mengajar dari seorang guru terlihat jelas bahwa ada hubungannya dengan tingkat pendidikan guru dan watak atau karakter yang dimilikinya. Walaupun guru yang memiliki pendidikan tinggi dan berkarakter bukan satu satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan, pengajaran ini merupakan salah satu titik sentral pendidikan dan kualifikasi sebagai cermin  kualitas, dimana tenaga pengajar memberikan andil yang sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Profesi guru merupakan salah satu profesi yang dijadikan sebagai tumpuan harapan bagi banyak pihak guna mengatasi perubahan yang terjadi dimasyarakat saat ini yang terjadi begitu cepat dan pesat. Terkadang yang terjadi dengan cepat tidak menyadarkan kita bahwa hal itu telah mengubah banyak hal dalam kehidupan dizaman sekarang ini.

Seperti yang dinyatakan Budimansyah (2007) menyatakan bahwa terjadinya perubahan pada masyarakat terutama dilihat dari munculnya karakter buruk yang ditandai dengan adanya kondisi kehidupan sosial yang lama lama kemudian akan berubah. Pada saat zaman dahulu kita masih melihat budaya orang Indonesia yang penyabar, ramah, dan penuh sopan santun. Kini semua itu berubah menjadi pemarah, pendendam, mencaci, berbuat sadis dan lain sebagainya. Karena itulah guru diharapkan mampu untuk menanamkan kembali karakter bangsa yang sudah semakin berubah melalui pendidikan.

Fasilitas yang berada di sekolah yang berada diwilayah tertentu masih kurang dan juga belum memenuhi standar sekolah yang ada diwilayah yang jauh lebih baik dan memadahinya. Guru yang ada di daerah-daerah terpencil masih sedikit dan terkadang masih rendah untuk ilmu yang dimiliki juga, karena terkadang terdapat guru atau pendidik yang masih belum PNS. Terdapat juga sebaran guru yang masih belum merata, karena kebanyakan guru lebih memilih tempak sekolahan yang berada di pusat kota daripada ke tempat sekolahan yang terpencil. Kualitas dan sebaran guru juga dapat dilihat dari sudah atau belum terwujudnya dalam kondisi rasio guru dan murid yang ideal. Jika satu kelas mengalami kelebihan maka pembelajaran disekolah juga tidak akan efektif.

Dengan pernyataan di atas, rendahnya kualitas guru kebanyakan terjadi karena memiliki beberapa penyebab terjadinya hal tersebut. Salah satu penyebabnya adalah ketidaksesuaian disiplin ilmu dengan bidang ajar, karena masih banyak yang mengalami perbedaan dari lulusan jurusan dan bidang kerja yang diambil. Dengan ini yang dapat menyebabkan kualitas guru rendah, karena ilmu yang dimiliki terkadang belum tepat untuk menjadi seorang pendidik atau guru. Penyebab kedua yaitu kualifikasi guru yang belum setara sarjana. Hal ini dikarenakan masih banyak seorang pendidik yang belum PNS terkadang juga belum lulus Pendidikan. Dengan adanya rendah dalam kualifikasi atau keahlian yang dimiliki guru belum memenuhi syarat atau ketentuan yang setara dengan sarjana. Penyebab ketiga yaitu Program peningkatan keprofesian berkelanjutan guru yang rendah. Hal ini dikarenakan masih banyak guru atau pendidik yang memiliki sikap yang enggan dalam mengembangkan dirinya sebagai seorang pelajar. Terkadang terdapat guru yang masih belum menambah pengetahuannya dan kompetensi dalam belajar, karena dapat dilihat masih banyak guru yang belum melanjutkan pendidikannya atau melakukan penelitian ilmiah lainnya agar dapat mengembangkan dirinya. Penyebab keempat yaitu Rekrutmen guru yang tidak efektif. Hal ini biasanya disebabkan karena masih banyak yang ditemukan di pihak tertentu yang tidak melakukan profesinya secara professional. Hal ini lah menjadikan timbul masalah yang menjadikan guru memiliki kualitas atau kompetensi yang masih rendah.

Jika terjadi kualitas dan sebaran guru yang merata, baik, dan dapat bekerja secara optimal dalam melakukan proses pembelajaran di sekolahan yang ada di daerah-daerah baik di kota maupun di daerah terpencil sekalipun. Maka akan menjadikan siswa-siswi yang ada di Indonesia mendapatkan Pendidikan yang baik dan sesuai dengan yang seharusnya terjadi. Untuk mempengaruhi atau meningkatkan kualitas dan sebaran guru perlu memiliki beberapa faktor seperti terdapat visi dan misi yang ada di sekolah tertentu yang sesuai dengan kbijakan atau ketentuan dalam pendidikan. Terdapat juga faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dan sebaran guru yang dapat dilihat dari segi bagaimana kepala sekolah dalam memimpin dan komitmen guru-guru dalam mengajar. Selain itu, terdapat juga faktor seperti kondisi psikologi guru dalam pencapaian kepuasana kualitas belajar yang diajarkan kepada siwa-siswanya agar dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang baik dan meningkat; terdapat bagaimana kondisi dalam memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan profesinya secara seimbang; terdapat juga dengan adanya kondisi sosial, ekonomi, dan budaya terhadap guru dalam mengajarnya atau dalam berada di lingkungan sekolahan yang diciptakannya; dan terdapat juga dalam adanya sarana dan prasarana dalam berpendidikan yang dapat meningkatkan proses pembelajaran dengan baik dan sesuai. Dengan itulah, yang dapat menjadikan kualitas dan sebaran guru menjadi merata dan meningkat di berbagai daerah dalam melaksanakan Pendidikan dengan tujuan agar mencapai tujuan tertentu yang diinginkan.

Pada kenyataan dengan sebaran guru, terdapat guru yang memiliki kualitas rendah dan kualifikasinya terlanjur kurang tepat atau tidak sesuai yang seharusnya terjadi dalam menikuti program pembelajaran, Pendidikan ataupun pelatihan yang dilakukan dalam meningkatkan proses pembelajaran dibidang tertentu yang lebih kompeten sehingga akan dapat meningkatkan kompetensi duru dan juga kualitas guru yang bersangkutan yang jauh lebih baik dari sebelumnya dan juh lebih baik dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan kepada anak didiknya atau siswa-siswanya. Karena dengan tersebut dapat menjadikan salah satu dalam tujuan yang pasti seperti peningkatan kualitas Pendidikan dengan melalui perbaikan kualitas guru dan sebaran guru yang merata dan optimal dalam bekerja sesuai profesinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun