Kelompok tani Raihat
Mengikuti kegiatan kunjungan lapangan dari Dinas pertanian dan perkebunan Propinsi NTT dalam rangka memantau kesiapan lahan untuk penanaman cabe dalam menyukseskan program pemerintah “Pengembangan kawasan Aneka Cabe”di Desa Tohe dan Maumutin , terdapat 12 kelompok tani yang berhasil dalam membudidayakan aneka tanaman pertanian.Berbatasan langsung dengan salah satu distrik di Timor leste,lahan pertanian negara tetangga juga menjadi satu, ditandai dengan pohon pisang yang menjadi pilar batas negara .
Ketua kelompok Tani kaermetin Bapak Mario Bere, adalah petani tulen yang memperoleh ilmu pertanian secara otodidak, menjadi panutan bagi para kelompok tani di sekitarnya , dan tidak segan untuk membagi ilmunya bagi yang ingin belajar tentang bagaimana mengelola pertanian dengan baik.Mereka berhasil mengembang pertanian karena kinerja kerja mereka yang terkenal rajin dan pantang menyerah ,cerita sukses ini di ikuti dengan berhasil meningkatnya taraf hidup para anggota kelompok tani, terlihat dari kendaraan roda dua yang mereka kendarai ketika kita mengadakan pertemuan,bahkan lahan lahan yang dulu Cuma di garap dengan sistem sewa, hampir semua dapat di beli dan menjadi tanah kelompok tani.
Panen tahun lalu dari 105 hektar lahan budidaya pertanian menghasilkan kurang lebih Rp 4,57 milyar di kecamatan Raihat,dari cerita kesukseskan para petani ini, mereka memiliki gagasan untuk membentuk “ Asosiasi petani cabe” karena komoditi ini adalah yang paling hits di Raihat,selain memenuhi kebutuhan kabupaten,cabe dari kecamatan Raihat juga di kirim ke luar propinsi NTT.Kondisi cuaca yang kurang menentu masih menjadi kendala utama.Di sela makan siang yang telah di siapkan oleh kelompok tani ini dengan menu ubi,daun pepaya ,ayam rebus plus sambal timor kami meniKmati dengan lahapnya,sambil melihat wajah para petani yang sangat optimis menceritakan rencana masa depan mereka sebagai petani di negara agraris tercinta ini