Mohon tunggu...
Nasrul Pradana
Nasrul Pradana Mohon Tunggu... Human Resources - Praktisi Manajemen, Sarjana Psikologi, Magister Manajemen.

Praktisi HRM sejak 2010. Sarjana Psikologi dari Universitas Esa Unggul, Magister Manajemen dari Universitas Esa Unggul. nasrulpradana01@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Covid-19: Pembukaan Ekonomi, Resesi, dan Vaksin

2 September 2020   12:00 Diperbarui: 2 September 2020   20:46 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustration welcome back

Analisis berita Kompas.com mengenai Covid-19, pembukaan ekonomi, resesi dan vaksin.

Ancaman resesi kian nyata. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III mendatang berada di kisaran 0 persen hingga minus 2 persen. Adapun untuk keseluruhan tahun 2020, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berada di kisaran -1,1 persen hingga positif 0,2 persen. Jika proyeksi tersebut terealisasi, artinya Indonesia menghadapi pertumbuhan ekonomi negatif dalam dua kuartal berturut-turut. Dengan demikian, maka kondisi perekonomian RI masih dalam kategori resesi teknis. (Kompas, 25 Agustus 2020)

Pengamat ekonomi dari Institute For Development of Economics and Finance Enny Hartati (Kompas, 4 Agustus 2020) menjelaskan sepanjang Covid-19 belum selesai, maka ekonomi pasti menghadapi high cost atau ekonomi berbiaya tinggi, terus tidak efisien, maka tidak ada minat investasi kalau kondisinya seperti itu. Permasalahannya adalah, jika ingin menghindari terjadinya resesi pada triwulan III, otomatis kondisi ekonomi saat ini seharusnya sudah mulai ada perbaikan. "Misalnya, daya beli sudah mulai meningkat, orang sudah mulai dapat bekerja dengan baik, dan seterusnya. Nah, itu kan nggak mungkin, karena apa? situasi Covid-19 ini masih fluktuatif" kata Enny.

Menurut Enny (Kompas, 4 Agustus 2020) sarana untuk dapat menghindari terjadinya resesi ekonomi sangatlah berat, yang pertama harus ada perbaikan ekonomi, orang mendapat pekerjaan, daya beli meningkat dan seterusnya. Namun hal ini tentunya akan dapat dicapai jika Covid-19 sudah dapat dikendalikan dan sudah mulai menunjukan tren penurunan. Namun pada kenyataannya masih sangat fluktuatif.

Justru pandemi Covid-19 masih menyebar dan semakin meningkat setiap harinya  seperti yang dilansir Kompas (1 September 2020) yang menyatakan penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya. Total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 25.618.728 (25,6 juta) kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 17.917.574 (17,9 juta) pasien telah sembuh, dan 854.202 orang meninggal dunia. Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 6.846.952 dengan rincian 6.846.952 pasien dengan kondisi ringan dan 61.178 dalam kondisi serius.

Seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 secara global, kasus virus Covid-19 di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia. Kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 2.743. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 174.796 orang. Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 1.774 orang. Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 125.959 orang. Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 74 orang. Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 7.417 orang (Kompas, 1 September 2020).

Oleh sebab itu kemungkinan besar Indonesia masuk ke dalam jurang resesi sangatlah besar, mengingat kondisi agar terpenuhi syarat agar terhindar dari resesi belum memadai. Untuk dapat  mengontrol Covid-19 diperlukan vaksin, sementara menurut kompas (1 September 2020) Presiden Joko Widodo menyatakan, vaksin merah putih yang dibuat oleh Indonesia akan mulai diproduksi pada pertengahan 2021. Penyuntikan perdana calon vaksin dalam uji klinis tersebut berlangsung pada 11 Agustus.

Sementara vaksin merah putih sedang diuji dan akan diproduksi, Presiden Joko Widodo menegaskan adanya komitmen pengadaan 20-30 juta vaksin Covid-19 pada akhir tahun ini. Vaksin tersebut sudah dalam bentuk produk jadi. Komitmen pengadaan vaksin dilakukan atas kerja sama antara Indonesia melalui PT Bio Farma dengan perusahaan asal China, Sinovac. Sebelum vaksinasi bisa dilakukan secara masif, besar-besaran dan efektif, Jokowi meminta protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 terus dijalankan (Kompas, 1 September 2020).

Namun, meskipun nantinya vaksin Covid-19 sudah berhasil tersedia hal tersebut tidak serta merta langsung menghentikan pandemi. Sebab untuk memberikan vaksin kepada seluruh warga dunia bisa memerlukan waktu bertahun-tahun. Terlebih disebutkan, kemungkinan vaksin perlu dilakukan lebih dari sekali. Dr. Kelly Moore, seorang profesor kebijakan kesehatan di Vanderbilt University mengatakan "Tidak diragukan lagi bahwa ini akan menjadi program vaksinasi terbesar dan paling rumit dalam sejarah manusia, dan itu akan membutuhkan upaya, tingkat kecanggihan, yang belum pernah kita coba sebelumnya" (Kompas, 1 September 2020).

Dengan demikian, masalah ekonomi efek dari Covid-19 belum akan berakhir dalam waktu dekat, setidaknya untuk dalam waktu 6 bulan kedepan. Memang ada stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah, baik itu kepada pelaku usaha khususnya UMKM (BLT UMKN) dan juga bantuan langsung kepada rakyat untuk meningkatkan daya beli, namun hingga sekarang stimulus itu masih belum terasa. Belum lagi pembatasan-pembatasan protokol kesehatan seperti yang diungkap diatas berakibat ekonomi berbiaya tinggi yang berdampak kepada pertumbuhan ekonomi, sehingga berimbas kepada masalah sosial, budaya, pendidikan, psikologi, politik, hukum dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun