Era ini penuh kata makar yang ditudukkan Pemerintah pada Ulama. Namun pada sisi lain, tindakan kriminalisasi ulama pun dapat dikatakan sebagai makar penguasa pada Ulama.
Upaya makar kepada umat Islam sebenarnya hal yang biasa. Dalam sejarah, umat Islam di Mekkah sudah terbiasa dengan cerita makar dalam al Quran pada Nabinya.
Setiap cerita makar, selalu ada kata Allah sebaik baiknya pembuat makar. Mengapa  tidak dikatakan kaum muslimin sebaik baiknya makar ? Ini menunjukan bahwa tipe kaum muslimin bukan pembuat makar.
Upaya makar para elit dan pemuka pada ulama selalu hampir berhasil. Namun setelah itu mengapa begitu mudah dipatahkan ? Inilah peran Allah sebagai pembuat makar terbaik.
Namrud gagal, padahal Ibrahim sudah dibakar api. Kenapa ? Tiba tiba api menjadi dingin. Kok bisa ?
Yusuf sempurna di masukkan kedalam sumur. Tapi kenapa tiba tiba ada khalifah dagang yang mau mengambil air disumur yang kering?
Firaun sangat sempurna menggiring Musa ke pinggir laut. Tapi mengapa tiba tiba laut terbelah?Â
Seluruh pemuda Quraisy sempurna mengepung rumah Rasulullah saw. Tapi mengapa tiba tiba ngantuk?
Rasulullah saw terkejar saat mau hijrah ke Madinah. Namun terselamatkan oleh burung, sarang laba laba, rerumputan dan kuda yang terperosok ke dalam pasir?
Begitu mudah menggagalkan Makar para penguasa dan elit, Â bukan ?
Jadi jangan trauma dengan segala makar pada kaum muslimin karena Allah yang menggagalkan dengan cara yang sangat mudah.